
Colleger Radio - University of Missouri menawarkan mata kuliah tentang hubungan sedarah antarsaudara (inses) pada kuliah musim semi 2013.
Diampu oleh Stefani Engelstein, "Sibling Incest in Theory and Literature" akan mengeksplorasi persepektif sejarah tentang hubungan saudara kandung dan penyebaran hasrat erotis, cinta, dan simpati. Mata kuliah ini juga akan menganalisa dinamika gender yang terlibat dalam proses tersebut.
Seperti dilansir Huffingtonpost, Selasa (15/1/2013), sesuai deskripsi mata kuliah yang dipublikasikanonline, mata kuliah ini akan menggali secara mendalam berbagai perspektif teoritis dan kritis tentang inses, khususnya yang dilakukan antarsaudara kandung, dan memperkaya mahasiswa dengan bacaan tentang hal tersebut pada periode abad ke-18 hingga 20.
"Kami akan mempertimbangkan bagaimana fungsi inses ini dalam membangun atau menghancurkan identitas dalam konteks nasional, religius, rasial, dan struktur keluarga," demikian bunyi deskripsi mata kuliah tersebut.
Selain itu, mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini juga akan terlibat dalam telaah tentang hasrat seksual antarsaudara, cinta dan simpati sesuai strategi politik, ekonomi, dan tekstual serta menganalisa dinamika yang terlibat dalam penyebaran hal-hal tersebut. Mahasiswa juga akan menginvestigasi posisi inses yang masih tabu dalam batasan lingkungan dan budaya, atau sains dan kemanusiaan dalam konteks untuk mencari disiplin dan kebijakan atas batasan tersebut.
Dalam biografi tentang Engelstein yang ditulis pihak kampus disebutkan bahwa Engelstein menulis buku Sibling Logic: Incest, Collective Identity and the Subject.
Blog konservatif Campus Reform melaporkan bahwa kelas ini digelar selama satu jam, dua kali dalam seminggu. The College Fix, blog konservatif lainnya, menyebut kelas ini sebagai "kompilasi konyol dari akademisi yang sulit dipahami dan pada akhirnya berusaha untuk mempertahankan dan menormalkan inses seperti biasa dan dapat diterima."
Engelestein menanggapi berbagai komentar tentang kelas yang diampunya dan berusaha menjelaskan logika tentang mata kuliah tersebut. Menurutnya, kelas "Sibling Incest in Theory and Literature" adalah kuliah tentang kemanusiaan. Dalam kemanusiaan, kita meneliti tentang hubungan antara ide yang muncul dalam sejarah pemikiran manusia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu isu yang kompleks di masa lalu maupun masa kini.
"Banyak disiplin ilmu yang mempertanyakan dari mana tabu tentang inses ini muncul dan bagaimana sebenarnya hal tersebut. Contohnya, antropologi, psikoanalisis dan psikologi evolutif. Kami akan melihat semua pendekatan untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut," kata Engelstein.
Dia mengimbuh, hukuman akibat hubungan antarsaudara kandung secara erotis juga muncul dalam banyak narasi, termasuk mitos dan legenda. Bahkan, literatur di Eropa pada abad ke-18 dan 19 banyak membahas hal ini. Kuliah ini, kata Engelstein, akan mencari tahu mengapa banyak narasi tentang inses muncul pada masa tersebut.
"Literatur memberi jalan bagi seseorang untuk mempertanyakan sesuatu tentang bagaimana masyarakat mengevaluasi berbagai jenis hubungan dan identitas. Jadi, bahan bacaan dalam kuliah ini pun difokuskan pada mencari tahu isu sosial, politik, dan pengetahuan apa yang terkait pada masalah inses ini, dan mengapa hal itu bertalian," imbuhnya.