
Johannes menyebutkan, hal tersebut terungkap berdasarkan hasil penelitian skripsi yang dilakukan oleh para mahasiswanya. "Beberapa mahasiswa saya menyebutkan, mahasiswa yang merupakan ‘ayam kampus’ memberikan alasan klasik, yaitu broken home, putus cinta, maupun alasan ekonomi," ujar Sosiolog asal Universitas Indonesia (UI) Johannes Frederick Warouw, ketika dihubungi, Jumat (1/2/2013).
Dia menjelaskan, meskipun keberadaan “ayam kampus” merupakan realita yang ada di masyarakat, secara ilmiah hal tersebut sulit dibuktikan kebenarannya. Pihak kampus tidak bisa asal menuduh mahasiswa yang sering berdandan ke kampus adalah “ayam kampus”.
"Secara ilmiah tidak bisa dibuktikan kebenaran akan keberadaan ‘ayam kampus’ di kalangan mahasiswa. Kecuali mereka tertangkap basah sedang melakukan transaksi. Tapi biasanya antarmahasiswa mengetahui teman-teman mereka yang memang ‘ayam kampus’," ungkapnya.