Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Jadi Scholar Itu Mudah, Kok!

$
0
0
Ilustrasi: penerima beasiswa Fulbright. (Foto: dok. AMINEF)Colleger Radio - Berburu dan melamar sebuah program beasiswa memang enggak selamanya mudah, tapi bukan berarti sangat susah dan mustahil ditembus. Terkadang, kegagalan kita menjadi scholar (penerima beasiswa) adalah karena ketidaksiapan menghadapi serangkaian proses seleksi.

Nuning Hallett, kandidat doktor di State University of New York, Amerika Serikat (AS), adalah salah satu scholar dari Indonesia. Dia menerima beasiswa Fulbright dari pemerintah AS untuk menyelesaikan studi doktoralnya dalam kajian gender. 

Dalam tulisannya di laman Indonesia Mengglobal, Rabu (20/2/2013), Nuning menyebut, nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi, misalnya minimal 3,00 dalam skala 4,00, memang menjadi prasyarat pendaftaran beasiswa. "Tetapi IPK tinggi dan afiliasi dengan universitas ternama tidaklah cukup. Banyak faktor lain yang berperan dalam keberhasilan menembus seleksi beasiswa," tulisnya.

Wanita yang memfokuskan risetnya pada isu pernikahan antarbangsa, migrasi dan isu-isu migran wanita ini merinci faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses seleksi beasiswa luar negeri, yakni:

Kelengkapan dokumen

Ini adalah suatu keharusan. Dokumen yang tidak lengkap akan langsung masuk tong sampah.

Rencana penelitian
Ketika mengajukan beasiswa, pastikan rencana penelitian kita selaras dengan visi misi lembaga donor. Setidaknya, carilah carilah irisan (intersection) topik yang bisa memberikan kontribusi pada organisasi tersebut. Nuning berpesan, pemburu beasiswa sebaiknya tidak bosan dan lelah mendesain ulang rencana penelitian berkali-kali.

Tips dari Nuning: membaca baik-baik profil organisasi dan tujuan diberikannya beasiswa, serta perhatikan baik-baik profil penerima beasiswa tahun-tahun sebelumnya.

Rekomendasi

Hal paling penting dari sebuah surat rekomendasi lamaran beasiswa adalah bukan siapa yang memberikan rekomendasi, tetapi apa yang mereka tuliskan dalam rekomendasi tersebut.

"Surat rekomendasi harus bisa memberikan justifikasi mengapa si pelamar berhak mendapatkan beasiswa, bukan hanya rekomendasi normatif tanpa 'nyawa'. Selain itu, jangan mengulang hal-hal yang sudah disebutkan dalam CV," pesan Nuning.

Pengalaman profesi
Poin ini akan memberi nilai tambah dalam aplikasi beasiswa kita karena memperlihatkan kemampuan leadership, tetapi bukanlah sesuatu yang mutlak.

Pengalaman kerja sukarela

Meski terlihat sepele, pengalaman menjadi sukarelawan cukup berperan penting dalam seleksi beasiswa. Nuning menyarankan, jika tahun depan kita berniat melamar beasiswa, mulailah untuk terlibat dalam berbagai kerja sosial mulai sekarang, apalagi jika kegiatan itu selaras dengan rencana penelitian kita.

Wawancara

Tahapan wawancara ini bisa dilakukan secara tatap muka maupun lewat sambungan telepon. Agar sukses melalui tahapan ini, kita harus menguasai topik yang ingin kita pelajari dan teliti, kemudian konsisten dengan topik tersebut. Tentu saja, percaya diri menjadi poin yang mutlak kita miliki dalam sesi ini. Tetapi ingat, jangan membandingkan diri dengan orang lain.

Nuning memaparkan, ketika panel pewawancara memperkenalkan diri termasuk latar belakang dan bidang keahliannya, sebaiknya kita menyimak baik-baik informasi tersebut. Kemudian, carilah keterhubungan latar belakang dan penelitian kita dengan mereka.

"Menurut pengalaman, Anda bisa menilai efektivitas keterhubungan ini di akhir wawancara, karena Anda akan segera paham siapa di antara panel pewawancara tersebut yang mendukung dan siapa yang tidak," imbuhnya.

Sharing dengan alumni scholar
Mendengarkan pengalaman mereka yang sudah pernah menerima beasiswa yang sedang kita incar akan memberi tambahan informasi berguna dalam perburuan beasiswa kita.

Konferensi dan publikasi
Nilai tambah lain dalam aplikasi beasiswa adalah daftar publikasi ilmiah dan presentasi di berbagai konferensi. Oleh karena itu, Nuning menyarankan, jika kita belum memiliki pengalaman dalam kedua hal tersebut, maka sebaiknya kita mulai menulis untuk publikasi ilmiah dan melakukan presentasi di sebuah konferensi.

Faktor X
"Faktor X inilah sedikit banyak ditentukan oleh doa dan keberuntungan," ujar Nuning.

Selamat berburu beasiswa!

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles