
Stigma kehidupan miris mahasiswa di akhir bulan sebaiknya dihilangkan. Hal itu juga kembali lagi ke diri sendiri, apakah masih mau mendapat stigma tersebut atau tidak. Sekarang ini sudah banyak mahasiswa sukses yang bisa dijadikan contoh. Mereka dapat membiayai kuliah dengan uang mereka sendiri tanpa membebani keuangan orangtuanya.
Sebagai golongan yang disebut “kaum intelektual” sudah seharusnya mahasiswa dapat mengelola keuangannya dengan sebaik mungkin. Misalnya, membuat daftar pengeluaran keuangan sederhana selama sebulan. Dari daftar tersebut bisa terlihat seperti apa pengeluaran kita sebulan terakhir serta di mana letak keborosan kita. Biasanya di awal bulan mahasiswa akan sangat boros karena baru saja mendapatkan kiriman uang dari orangtua, sehingga kurang bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Selain itu, hal yang dapat dilakukan ialah mengelola uang kita agar bisa bertambah. Misalnya, dengan menabung, berinvestasi, atau berbisnis. Peluang bisnis mahasiswa sangatlah besar. Seperti yang dialami penulis sendiri yaitu dengan cara berjualan makanan di kampus ala kantin kejujuran. Keuntungan yang didapat dari berjualan makanan di kampus sangatlah lumayan, dalam waktu sehari saja modal awal sudah bisa kembali karena keuntungan yang didapat bisa dua kali lipat sendiri.
Sebagai mahasiswa yang sering disebut sebagai kaum intelektual sudah seharusnya kita dapat mengelola keuangan dengan sebijak dan sebaik mungkin. Agar kehidupan miris mahasiswa di akhir bulan tetap bisa necis seperti di awal bulan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menambah uang kita menjadi berlipat dengan cara yang halal tentunya. Akan tetapi hal itu kembali lagi ke diri kita sendiri, apakah kita masih mempunyai pola pikir, “Toh, aku ini masih menuntut ilmu, masih berhak mendapat uang kiriman dari orangtua” atau “Walaupun aku masih mendapat kiriman uang dari orangtua, tetapi sudah saatnya aku belajar mandiri untuk hidupku kelak.”
Asyrofil Hidayah
Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Cina
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Brawijaya