
Bahkan, Hatta bermimpi, kelak generasi muda Indonesia mampu memiliki prestasi seperti Steven Paul "Steve" Jobs, penemu dan pendiri Apple Inc.
Hal itu disampaikan Hatta dalam diskusi bertema "Pengembangan Potensi Kewirausahaan di Perguruan Tinggi", di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Sumedang, Selasa (19/3/20123).
Kepada mahasiswa Unpad, Hatta berharap agar kelak bisa menjadi penemu sekaligus pengusaha yang andal. "Steve Jobs waktu wafat diratapi. Bukan saja karena dia sukses jual Apple. Kenapa? Karena dia inspirator," ungkapnya.
Hatta bercerita, Steve Jobs mampu mengajak orang untuk mengubah cara pandang dalam melihat sesuatu. Misalnya pemikiran bahwa sampah harus dibuang ke tempat sampah. Pemikiran ini tidak salah.
Tapi, sambungnya, menurut pemikiran Steve Jobs, sampah selain dibuang ke tempat sampah sebenarnya bisa diolah untuk menghasilkan nilai atau keuntungan. Hasilnya, kata dia, Steve Jobs mampu menciptakan produk yang inovatif dan mendapat tempat di masyarakat.
Hatta mengaku tidak mau beranjak menggunakan produk lain selain Apple. "Saya menggunakan ini sejak 1984, enggak pernah berubah," kata alumni ITB ini.
Menurutnya, menjadi inovator dan wirausaha seperti yang dilakukan Steve Jobs memang berat. Tetapi cita-cita ini bisa diperjuangkan dengan kemauan keras dan tidak mudah menyerah. Hatta sendiri sudah 20 tahun menjadi pengusaha sebelum akhirnya nyemplung ke dunia politik.
"Entrepreneur (wirausaha) harus dimulai dari mimpi," katanya.
Namun, wirausaha juga harus didukung oleh kampus sebagai inkubator yang melahirkan generasi-generasi wirausahawan. Kampus harus menjadi wadah kreativitas dan inovasi mahasiswanya.
Selain itu, tentu perlu dukungan pemerintah. Hatta sendiri berjanji akan mendorong pemerintah untuk memberikan modal tanpa jaminan khusus bagi pengusaha pemula.