
Bahkan, perjalanan pahlawan nasional sekaligus ulama dan pujangga besar ini dibukukan dalam novel bertajuk Tadarus Cinta Buya Pujangga yang ditulis novelis nasional Akmal Nasery Basral. Menurut Akmal, novel yang bercerita tentang Buya Hamka muda ini merupakan bentuk penghargaan memperingati 110 tahun Buya Hamka.
Menurut Akmal dalam acara bedah buku Tadarus Cinta Buya Pujangga di Universitas Bung Hatta (UBH) hari ini, ulama kondang seperti Buya Hamka bisa menjadi inspirasi dalam menentukan pilihan untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas.
"Buya Hamka memiliki kisah hidup yang bergejolak semenjak kecil, dengan nama Malik masa kecil yang suka pembolos sekolah dan nakalnya tiada batas, tiba-tiba dewasa menjadi ulama kondang. Realita itulah yang bisa dipetik dari cerita buku ini, mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi kita semua," ujar Akmal, Kamis (4/4/2013).
Sementara itu, Prof.Dr. Fachri Ahmad yang didapuk menjadi pembicara menyebut, meski bukan seorang ahli bedah buku atau sastrawan, dia suka membaca karya-karya sastra, novel, apalagi yang berkaitan dengan tokoh-tokoh nasional dan dunia.
"Saya setuju dengan banyak pembahas dan komentator lainnya bahwa novel biografi Buya Hamka ini menarik untuk dibaca, terutama ketika Hamka menghadirkan diri sebagai ulama dan sekaligus sebagai pujangga," ungkap Fachri.
Menurut Fachri, cerita roman pada masa Buya Hamka masih hidup masih terasa sebagai hal yang kontras ataupun paradoks dalam tata ukuran tata nilai kehidupan seorang ulama. "Buya Hamka seorang anak yang tidak pernah melawan orangtua. Mulai dari kecil kisah hidup yang penuh gejolak tiba-tiba bisa menjadi orang terkenal," imbuhnya.
Di tempat yang sama, panitia pelaksana bedah buku Rita Desfitri Lukman, menyebut, acara bedah buku tersebut digelar dalam rangka kegiatan Dies Natalis UBH yang ke-32. Kegiatan itu sendiri di ikuti sekira 300 peserta yang berasal dari mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Hukum, dosen dan undangan lainnya.
Dosen FKIP-UBH ini mengimbuh, novel Tadarus Cinta Buya Pujangga memiliki 380 halaman dengan 12 halaman pengantar yang menceritakan perjalanan hidup Buya Hamka sampai usia 30 tahun.