
Colleger Radio - Kemarin kita memperingati Hari Ibu. Ucapan selamat penuh cinta pun kita gulirkan ke sang bunda, tidak lupa, hadiah tanda kasih kita persembahkan untuk orang yang paling berarti dalam hidup kita tersebut.
Tetapi, sejatinya, peringatan Hari Ibu bukanlah pada satu hari ini saja. Memperingati jasa ibunda selayaknya kita lakukan setiap hari, setiap saat. "Tidak ada batas waktu untuk merayakan Hari Ibu," demikian pesan Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa timur, Sinta Yudisia dalam Kajian Peringati Hari Ibu di kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Dalam acara yang dihelat oleh Departemen Annisa Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) tersebut, Sinta mengingatkan, wanita dan kaum ibu adalah penopang sebuah negeri. Jika wanitanya baik, maka baiklah negeri tersebut.
Seiring perkembangan zaman, peran wanita tidak sebatas menjadi istri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya. Wanita juga kini berkiprah di berbagai lini profesi. Bukanlah pekerjaan mudah untuk menyeimbangkan kehidupan sebagai istri, ibu, dan wanita karier, terlebih jika dia berperan sebagai penopang ekonomi keluarga.
Menurut Sinta, tantangan sesungguhnya ibu yang juga menjadi wanita karier adalah pada pemilahan waktu. ''Dengan waktu yang terbatas, bagaimana caranya seorang ibu bisa menjalankan semua tugas,'' kata Sinta, seperti dilansir ITS Online, Sabtu (22/12/2012)
Karena itulah, kata Sinta, perlu kecapakan khusus untuk menjalani peran sebagai ibu modern. Perempuan yang ingin menjadi ibu modern, yakni yang mampu menyeimbangkan waktu untuk bekerja serta mengurusi anak dan keluarganya setidaknya harus memiliki enam poin utama. Sinta memaparkan, keenam poin itu adalah komunikasi, membagi waktu, mencari dan membagi materi, berkorban, disiplin, serta mau belajar dari siapa saja. Menurut Sinta, poin yang paling sulit adalah belajar berkorban.
"Ibu itu pekerjaan tulus yang hanya dibayar dengan kasih sayang,'' imbuhnya.
Selain kajian Peringati Hari Ibu, Departemen Annisa JMMI juga membagikan ratusan bunga kertas di sekitar wilayah Kampus ITS. Aksi ini merupakan simbol untuk mengingat kehebatan kaum ibu.