
Direktur CEPP FISIP UI Chusnul Mar'iyah mengatakan dalam acara yang mengambil tema 'Rock the Vote Indonesia' itu fokus pada masalah pendaftaran pemilih. Dari 53 juta pemilih muda (young voters) Indonesia untuk usia 17-29 tahun harus terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Basis datanya, kata dia, adalah E-KTP.
"Masalah data pemilih dan data penduduk adalah masalah penting dalam Pemilu, kegiatan ini mengajarkan pemilih pemula agar belajar politik, apa itu demokrasi, mengapa harus memilih, siapa yang harus dipilih, bagaimana setelah memilih, dan bagaimana teknis tata cara memilih," jelasnya kepada wartawan, di Perpustakaan UI, Depok, Minggu (7/4/2013) malam.
Kegiatan itu, lanjut Chusnul, juga bertujuan agar pemilih muda dapat berpartisipasi dalam politik mulai sekarang sebagai calon pemimpin bangsa. Di samping itu, kata dia, agar gerakan pemilih muda yang memilih secara cerdas, kritis, dan berorientasi pada masa depan bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
"Pemilih muda ini yang akan memimpin bangsa ini masa mendatang, namun persoalannya apakah 53 juta pemilih pemula ini sudah semua didaftar, ini harus terus menjadi perhatian," tukas Chusnul yang juga mantan anggota KPU ini.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hadjriyanto Tohari mengatakan jumlah pemilih pemula yang sangat besar itu merupakan potensi. Hal itu bisa menjadi sumbangan besar bagi peningkatan kualitas demokrasi di negara ini.
"Bagi pemilih pemula, mereka bagian terbesar pemilih. Miliki posisi strategis, tingkatkan kualitas pemilu, dan kualitas demokrasi," tutupnya.