
Ikhsan Irfansyah dari program studi Teknik Mesin angkatan 2009 sekaligus manajer Tim Rakata ITB, mengaku sama sekali tidak menyangka berhasil memenangkan kompetisi ini di posisi pertama. "Kami sangat bangga dapat membawa harum nama institusi (ITB) dan Indonesia di lomba bertaraf internasional se-Asia," ungkap Ikhsan, seperti disitat dari situs ITB, Minggu (4/8/2013).
Peserta kompetisi off track SEM Asia 2013 memperebutkan dua penghargaan baru, yakni The Student Energy Challenge: A Look into the Future dengan hadiah senilai USD5.000 dan The Shell Helix Tribology Award dengan hadiah senilai USD3.300. Tim Rakata ITB ambil bagian pada The Student Energy Challenge, yakni tantangan bagi para mahasiswa untuk berbagi pikiran tentang bagaimana dunia dapat memenuhi permintaan energinya, dalam bentuk infografis. Sedangkan The Shell Helix Tribology Award merupakan ajang untuk menginspirasikan para mahasiswa dalam pertimbangan menggunakan pelumas untuk meningkatkan kinerja efisiensi bahan bakar mesin kendaraan yang dibangun untuk SEM.
Tim Rakata ITB menggunakan mobil tiga roda berbahan bakar etanol murni. Menurut Ikhsan, tantangan terberat adalah membuat ilustrasi menarik yang menggambarkan jawaban isu tentang energi dan lingkungan di masa depan.
Tantangan itu tidak membuat Tim Rakata surut. Mereka giat melakukan riset dan pencarian data sebagai bahan pembuatan konsep pemenuhan energi yang dituangkan dalam sebuah gambar ilustrasi.
Hasil riset mendalam yang dilakukan Tim Rakata atas sumber-sumber emisi CO2 (Karbon dioksida) ditambah rekomendasi dan gagasan-gagasan untuk menekan tingkat emisi di masa yang akan datang pun membuat juri terkesan. Tidak heran, mereka diganjar predikat juara pertama dan memboyong uang USD5.000.