Image may be NSFW.
Clik here to view.
Colleger Radio - Salah satu kegiatan "wajib" saat kuliah kerja nyata alias KKN adalah pelatihan. Program ini pulalah yang digagas para mahasiswa peserta KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) di desa Bagik Polak, Labuapi, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kormanit Mahasiwa KKN PPM Hardita Libriasanti Darmawan menjelaskan, kelompoknya menggelar pelatihan pembuatan es krim wortel, nugget dari bahan sayur dan wortel, serta membuat bak sampah dari bambu. Kegiatan ini pun sukses melibatkan mahasiswa dan warga setempat, khususnya para ibu PKK.
Dita, demikian dia biasa disapa, menyatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk mengajak para warga desa memanfaatkan potensi sayur mayur di lahan pertanian mereka. Hasil bumi tersebut dapat disulap menjadi salah satu peluang ekonomi baru.
Selain pelatihan kewirausahaan tersebut, imbuh Dita, ada juga program sanitasi lingkungan, pengelolaan sampah terpadu, instalasi penjernihan air, dan manajemen kesehatan ternak.
"Dalam tiap kegiatan kami mengajak mereka ikut serta gotong royong," ujar Dita, seperti yang disitat dari laman UGM, Minggu (18/8/2013).
Kepala Desa Bagik Polak Amir Amraen Putra berharap, program kegiatan mahasiswa KKN PPM UGM dapat mengubah pola hidup masyarakat untuk bisa menangkap peluang ekonomi baru. Dengan begitu, terjadi peningkatan pendapatan perekonomian.
"Program mahasiswa UGM ini akan saya teruskan. Bukan dalam arti membangun fisik, tapi membangun pola hidup masyarakat yang lebih maju lagi," imbuhnya.
Lima ratus mahasiswa UGM peserta KKN PPM ini terbagi dalam 18 unit. Mereka melakukan pemberdayaan masyarakat dalam 13 tema program seperti pengelolaan lingkungan kritis, pengembangan energi terbarukan, pemberdayaan perempuan dan pengembangan kesadaran politik dan hukum serta pelatihan kewirausahaan ekonomi pertanian. (Okezone)
Clik here to view.

Kormanit Mahasiwa KKN PPM Hardita Libriasanti Darmawan menjelaskan, kelompoknya menggelar pelatihan pembuatan es krim wortel, nugget dari bahan sayur dan wortel, serta membuat bak sampah dari bambu. Kegiatan ini pun sukses melibatkan mahasiswa dan warga setempat, khususnya para ibu PKK.
Dita, demikian dia biasa disapa, menyatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk mengajak para warga desa memanfaatkan potensi sayur mayur di lahan pertanian mereka. Hasil bumi tersebut dapat disulap menjadi salah satu peluang ekonomi baru.
Selain pelatihan kewirausahaan tersebut, imbuh Dita, ada juga program sanitasi lingkungan, pengelolaan sampah terpadu, instalasi penjernihan air, dan manajemen kesehatan ternak.
"Dalam tiap kegiatan kami mengajak mereka ikut serta gotong royong," ujar Dita, seperti yang disitat dari laman UGM, Minggu (18/8/2013).
Kepala Desa Bagik Polak Amir Amraen Putra berharap, program kegiatan mahasiswa KKN PPM UGM dapat mengubah pola hidup masyarakat untuk bisa menangkap peluang ekonomi baru. Dengan begitu, terjadi peningkatan pendapatan perekonomian.
"Program mahasiswa UGM ini akan saya teruskan. Bukan dalam arti membangun fisik, tapi membangun pola hidup masyarakat yang lebih maju lagi," imbuhnya.
Lima ratus mahasiswa UGM peserta KKN PPM ini terbagi dalam 18 unit. Mereka melakukan pemberdayaan masyarakat dalam 13 tema program seperti pengelolaan lingkungan kritis, pengembangan energi terbarukan, pemberdayaan perempuan dan pengembangan kesadaran politik dan hukum serta pelatihan kewirausahaan ekonomi pertanian. (Okezone)