
Ketertarikan tersebut, misalnya, terlihat sebuah pameran pendidikan internasional belum lama ini. Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) Lingga Detia Ananda, bercerita, dia memilih Victoria University sebagai kampus tujuannya ketika melanjutkan studi master nanti.
"Mau cari info aja dulu buat nanti (kuliah) Master. Aku kan masih kuliah semester lima, jadi mau cari-cari info dulu buat magister di luar negeri," ujarnya.
Victoria University dipilih Lingga karena memiliki jurusan sesuai dengan yang dia tekuni sekarang. Lingga berencana memilih jurusan Community Development di Victoria University.
"Ada beberapa kampus di Australia. Di Victoria University ada jurusan yang sesuai dengan jurusanku sekarang, yaitu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat," ucapnya.
Sebenarnya, kata Lingga, dia juga meminati Inggris sebagai negara tujuan studi. Tetapi karena dia susah mendapatkan kampus yang menyediakan jurusan Community Development, maka Australia pun menjadi pilihannya.
"Jurusan Community Development memang jarang. Di Inggris ilmu sosialnya lebih ke International Communication," tutur mahasiswi angkatan 2011 itu.
Lingga menambahkan, selain di Victoria University, pilihan lainnya adalah University of Central Lancashire (Uclan).
Cerita Nirfa Soraya Ardilla tidak jauh berbeda. Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga bercita-cita melanjutkan studi ke luar negeri. Alasannmya, Nirfa ingin mengetahui budaya negara lain.
"Pengen aja, pengen tahu budaya orang luar negeri gimana. Apalagi di luar negeri kan masyarakatnya lebih banyak warga internasional, kalau di Indonesia mungkin enggak banyak. Jadi setidaknya pengen cari pengalaman, cari kenalan bule-bule," kata cewek kelahiran Badoneng, Bogor, ini sambil tertawa.
Nirfa pun menetapkan University of Melbourne sebagai kampus incarannya. Di sini, dia menemukan jurusan yang dicari.
"Di University of Melbourne, Australia, ada jurusan yang aku cari, yaitu Communication and Community Development. Selain itu aku juga milih Deakin University dan Victoria University," katanya.
Salah satu alasan Nirfa memilih Australia sebagai negara untuk melanjutkan studi adalah pertimbangan geografis. Dia tidak mau jauh-jauh dari negara asal kelahirannya.
"Aku juga dengar Australia salah satu negara yang kota-kotanya aman, tidak terlalu jauh juga dari Indonesia. Sebetulnya kalau di negara lain mau yang sama-sama pakai bahasa Inggris," katanya.
Berbeda dengan cerita Lingga dan Nirfa, siswi SMAK Abdi Siswa, Christina Hutarso, ingin kuliah di Negeri Paman Sam. Amerika Serikat (AS) memang sudah dari dulu diincar Christina sebagai lahan untuk mendulang pengalaman.
"Mau cari universitas yang bisa langsung ke AS, soalnya emang dari dulu pengennya ke AS. Amerika itu luas dan di sana juga saya ingin cari pengalaman baru," katanya.
Siswi kelahiran Jakarta 19 Januari 1998 itu memilih jurusan Hospitality karena tertarik menjadi chef. Tapi, Christina mengaku, belum tahu mau memilih kampus apa. (Okezone/rfa)