Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Garda Satwa, Satwa Juga Punya Hak!

$
0
0
(Foto: Koran Sindo)Colleger Radio - KOMUNITAS seperti Garda Satwa berfokus untuk menyelamatkan satwa, streetfeeding, relokasi, rehabilitasi, edukasi, serta propaganda untuk tidak beli satwa dari petshop.

Bumi tidak pernah kekurangan masalah. Namun, di balik adanya masalah, ada banyak tangan-tangan yang bergerak dan hadir sebagai solusi. Banyaknya satwa jalanan, satwa-satwa berpemilik yang kemudian dibuang atau dianiaya pemiliknya, dan merebaknya penyakit yang membuat satwa menderita, memunculkan sebuah komunitas yang disebut Garda Satwa (GS).

Garda Satwa berdiri sejak 24 Juni 2012. Didirikan oleh Anton Sri Hendarianto, Guntur Romli, Cyrill Raoul Hakim, Fanny Wiriaatmadja, Davina Veronica, Dhini Damayanti, dan Caesara Paramita. Mereka adalah segelintir orang yang memiliki kesadaran bahwa kita tidak bisa membantu lebih banyak satwa apabila setiap orang bergerak sendiri-sendiri dan secara sporadis.

Harus ada wadah yang bisa membantu mengoordinasi proses penyelamatan satwa. Dari sini, mereka para pencinta hewan bersatu untuk menolong satwa dalam wadah Garda Satwa. Fokus gerakan Garda Satwa adalah penyelamatan satwa-satwa domestik, khususnya anjing dan kucing.

"Yang kami lakukan tidak jauh-jauh dari misi rescue satwa, streetfeeding, relokasi, rehabilitasi, program edukasi mengenai lingkungan ramah satwa, dan propaganda untuk tidak membeli satwa dari petshop serta kampanye steril/kastrasi anjing dan kucing untuk menekan populasi," tutur Fanny Wiriaatmadja.

Adapun yang menggembirakan, banyak anak muda yang terdorong untuk ikut bergabung di GS. Misalnya saja Marsha Aulia, mahasiswi universitas terkenal di Indonesia yang mengaku sebagai pencinta hewan. Sebagai anggota muda, perannya adalah sebagai guardian.

Bahasa kerennya sebagai penggerak propaganda gerakan "ramah satwa", baik itu di lingkungan sekolah, kampus, maupun tempat tinggal. "Intinya, kita menolong sesama makhluk Tuhan," kata Marsha.

Fanny, Marsha, dan anggota GS lainnya memang percaya, bahwa hewan juga punya hak hidup. "Animal have rights!". Sesuai dengan UU No18/2009 tentang Kesejahteraan Satwa: Hak Asasi Hewan, yaitu hak-hak dasar hewan untuk hidup layak/bebas dari intervensi manusia.

Hak mendapatkan perlindungan dan perlakuan oleh manusia dalam perawatan, tempat tinggal, pengangkutan, pemanfaatan, cara pemotongan, dan cara euthanasia.

Dengan keberadaan Garda Satwa, mereka berharap satwasatwa domestik bisa mendapatkan 5F, yaitu freedom from hunger and thirst atau bebas dari rasa lapar dan haus; freedom from discomfort atau bebas dari rasa tidak nyaman; freedom from pain, injury, and disease atau bebas dari luka, penyakit, dan sakit; freedom from fear and distress atau bebas dari rasa takut dan penderitaan; dan freedom to express normal behavior atau bebas mengekspresikan perilaku normal dan alami.

Sejauh ini, kegiatan rutin Garda Satwa adalah streetfeeding stray animal dan bakti sosial (baksos) steril kucing jalanan. Biasanya, untuk streetfeeding GS menggunakan dana hasil swadaya dari anggota, sukarelawan, dan donasi dari masyarakat. Untuk steril kucing, selain dari donasi, komunitas yang ada di Jakarta dan Bandung ini bekerjasama dengan beberapa dokter hewan mengadakan baksos steril bersubsidi.

"Maksudnya, kelebihan pembayaran biaya steril dari kucing-kucing berpemilik kami alokasikan untuk steril kucing-kucing stray," kata Fanny.

Garda Satwa ada sedikit pesan nih untuk kalian. Sebagai makhluk yang dikaruniai kelebihan berupa akal dan nurani, sudah selayaknya kita - manusia- juga berterima kasih pada para satwa yang menjadi penyeimbang kehidupan. Terutama satwa-satwa domestik yang hidup di lingkungan kita.

Kalau tidak bisa memberikan mereka rumah, maka beri mereka makan. Tidak bisa memberikan mereka makanan? Beri mereka rasa nyaman dengan tidak menyakiti. Nah, kalau kalian ingin ikutan GS, bisa dengan menjadi volunteer, adopter, atau donatur. Ada banyak sekali kucing dan anjing yang butuh rumah dan pengobatan di luar sana. "Help us help them.. Don’t buy animal from petshop, don’t breed, please adopt!" tutup Fanny. (Diah Mustikasari) (Koran SI/Koran SI/ade)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles