Colleger Radio - Menjadi Dokter Gigi adalah profesi biasa, Dokter Anak juga cukup umum. Namun, di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), kini ada doktor baru, yaitu Doktor "Bola Voli". Bukan profesi, sebutan ini diberikan kepada Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unesa Nining Widyah Kusnanik atas disertasinya yang berjudul "Pengembangan pengukuran antropometrik, tes fisiologis dan biometrik dalam mengidentifikasi bibit atlet berbakat cabang olahraga bola voli."
Berkat disertasi itu, Nining begitu dia disapa, berhasil meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan. Dia menyebutkan, pembuatan disertasi tersebut diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan olahraga bola voli di Indonesia.
Menurut Nining, para atlet voli Tanah Air tidak kalah dengan atlet mancanegara. "Jika pencarian bibit atlet bola voli dilakukan dengan benar dan ilmiah, Indonesia tidak akan kalah dengan pemain bola voli dari luar negeri," ujar Nining selepas ujian terbuka, seperti dikutip dari situs Unesa, Kamis (10/1/2013).
Promovendus yang juga atlet diberbagai macam nomor atletik itu, menyelesaikan studi tepat lima tahun. Peraih medali perak PON ke-13 dan 14 itu juga mengaku selama mengerjakan disertasinya tidak ada duka yang menjadi beban.
Dia justru senang ketika mengerjakan disertasi tersebut. "Bahkan saya tidak menemukan dukanya, karena memang saya suka belajar dan sharing dengan teman-teman," jelas dia.
Sedikitnya, Nining juga berkutat pada tujuh organisasi nasional antara lain pengurus pengda PHSI, Pelti, PASI, Pelatih Hockey Puteri Jatim PON XVI 2004, Pengurus besar PHSI. ISORI dan PERWOSI JATIM. Tidak mengeharnkan jika ia dipercaya menjadi instruktur nasional karena telah mengantongi sertifikat keolahragaan dari Sydney. Bahkan, gelar S-2 pun berhasil diraihnya dari University of Canberra Australia tepat dua tahun.
Nining berharap, hasil disertasi miliknya dapat diaplikasikan di Indonesia untuk pengembangan bakat para atlet dan menemukan bibit-bibit bakat anak Indonesia khususnya di bidang olahraga Voli. Meski menyandang gelar doktor dan disertasinya mendapat predikat memuaskan, Nining mengaku tidak akan berhenti meneliti.
"Motto saya, kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorang saat berusaha untuk sukses daripada dari posisi yang diraihnya dalam kehidupan," tutupnya.