
"Semula dari APBN Perubahan 2012, Kemdikbud telah memberi bantuan untuk UNS sebesar Rp5 miliar, di antaranya untuk pembuatan Molinas tipe Semar T generasi kedua. Tahun 2013 ini ada tambahan Rp5 miliar," ungkap Project Leader Tim Molinas UNS, Prof Dr. Muhammad Nizam, MT kepada wartawan, di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin (18/2/2013).
Lebih lanjut Nizam mengatakan bahwa di antara kelima perguruan tinggi negeri yang termasuk tim pengembangan mobil listrik, tim Molinas UNS memfokuskan pada pembuatan baterai dan motor secara mandiri. Karena selama ini baterai seperti lithium sulit didapat di Indonesia.
"Bila membutuhkan baterai, mau tidak mau terpaksa impor," ujarnya.
Untuk pembuatan baterai dan motor secara mandiri, menurut Nizam, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi dana riset memang terbatas. Sehingga dengan adanya tambahan dana dari Kemendikbud, akan memperingan beban biaya riset.
"Hanya saja mesti diakui untuk pengembangan di ranah industri bukan wewenang kami, sebab perguruan tinggi hanya sebatas mengembangkan prototype," imbuh Nizam.