Colleger Radio - Mahasiswa sastra Jawa dan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menghadiri bedah buku bertema budaya Jawa di Perpustakaan UI. Buku tersebut mengungkapkan situasi nusantara lima tahun belakangan di Indonesia sering dilanda keributan. Dari mulai politik, kekuasaan, hukum, sosial, ekonomi, budaya sampai sepakbola.
Hal itu terjadi karena bangsa ini sudah meninggalkan ajaran para pendahulu. Merasa menjadi manusia paling benar. Padahal, kita belum tentu benar. "Semangat iso romongso, romongso iso yang diutarakan Ki Ageng Suryomentaram dapat dipakai saat ini. Sehingga tidak perlu ada keributan," kata penulis buku Puncak Makrifat Jawa Muhaji Fikriono, Kamis (20/12) di Ruang Cinema Perpustakaan UI, kemarin.
Menurut Muhaji, kekayaan khasanah Ki Ageng mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak menjadi manusia paling benar. Namun, mengajak manusia mengenal dirinya sendiri. "Menerima kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. Artinya, tidak pasrah. Namun, tidak menjadi manusia paling benar," ungkapnya.
Muhaji mengatakan, permasalahan saat ini bukan hanya terletak di pemimpin, elite politik, dan birokrat. Tapi seluruh elemen yang masuk ke dalam bangsa dan negara Indonesia. Ki Ageng mengatakan, kalau manusia menyembah Tuhan berharap mendapat surga berarti pamrih. Yang menyembah ingin dan yang disembah memiliki keinginan. "Itu namanya suap. Bila negara ini ingin baik, kata Muhaji, Ki Ageng sudah mengingatkan dalam falsafahnya soal saiki, kene, dan ngene. Ngene di sana harus aktif. Harus dijalani dengan kesadaran," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Vokasi Muhammad Hikam mengatakan, makrifat Jawa yang diajarkan Ki Ageng bukan melihat secara kosmologi melainkan mengenal diri sendiri. "Kejawen bukan hanya klenik dan berbau mistis. Belajar kejawen artinya mengenal perbandingan diri sendiri. Bukan hanya unsur klenik saja," ujar Hikam.
Hikam mengatakan, Ki Ageng mampu menerapkan khasanah kejiwaanya ke dalam kehidupan sehar-hari. "Ki Ageng merupakan murid KH Ahmad Dahlan. Keilmuannya dalam Islam tidak usah diragukan lagi," imbuhnya.