Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Berkat Desa Siaga, Endang Raih Gelar Doktor

$
0
0
Colleger Radio - Mahsiswa program doktoral Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Endang Sutisna Sulaeman menyatakan, para pengambil kebijakan kesehatan dan pengelola program kesehatan perlu memerhatikan model yang sistematik dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. Model sistematik pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dimaksud meliputi kebijakan, kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, pembiayaan serta penilaian dan pengendalian, tambah Endang.

Pada kesempatan tersebut, Endang mempertahankan disertasi yang berjudul Model Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Pada Program Desa Siaga di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Pada sidang yang dipimpin langsung oleh Rektor UNS Ravik Karsidi, dia berhasil mendapat nilai 4 dan meraih predikat sangat memuaskan.

Endang mengatakan pemberdayaan mesyarakat bidang kesehatan dilaksanakan berlandaskan pada paradigma sehat. Secara mikro paradigma sehat berarti pembangun kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitasi. Kebijakan desentralissai memberi peluang yang besar bagi pemerintah daerah kabupaten/kota baik eksekutif dan DPRD untuk memegang kewenangan penuh terhadap bidang kesehatan termasuk pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Doktor ke-59 UNS itu menyatakan, Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional sangat menentukan keberhasilan dan kelestarian program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. Sejalan dengan itu perlu adanya penguatan Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat, serta mengimplementasikan pengarusutamaan (mainstreaming) upaya promosi kesehatan pada upaya kesehatan wajib Puskesmas, imbuhnya.

Menurut Endang, upaya penguatan ketenagaan kesehatan di Puskesmas diarahkan pada ketersediaan, pemerataan, dan pendayagunaan fungsi tenaga penyuluh atau promosi kesehatan Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai tenaga fungsional. Di samping itu perlu dilakukan upaya penguatan keberadaan fungsi fasilitator program kesehatan, serta memelihara keleestarian kader kesehatan melalui upaya motivasi berdasarkan kebutuhannya.

Untuk program Desa Siaga, menurut Endang, dalam pengembangan program Desa Siaga seyogyanya dilakukan dengan pendekatan meliputi unsur-unsur masukan,proses, dan hasil. Selain itu perlu mengubah paradigma pengelolaan program Desa Siaga dari pendekatan top-down menjadi pendekatan bottom-up, ungkapnya.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles