
Dosen University of Science, Vietnam Vu Nguyen berbagi informasi mengenai proses pembuatan perangkat lunak tersebut dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang bertajuk "An Introduction Of Our University Overview Of Software Engineering".
"Membuat sebuah perangkat lunak atau software tidaklah mudah karena dalam pembuatan perangkat lunak tersebut dibutuhkan banyak penyesuaian. Selain itu, berbagai macam tantangan hingga biaya pengembangan yang tidak murah, juga akan ditemukan dalam proses pembuatan software," tutur Vu, seperti disitat dari laman UMY, Jumat (22/3/2013).
Vu menjelaskan, tantangan yang dihadapi software engineering saat ini adalah tingginya ketergantungan software pada kemampuan manusia. Sehingga, lanjutnya, pembuat software dituntut untuk mampu membuat software yang dapat meningkatkan produktivitas.
"Di samping itu, adanya heterogenitas platform yang ada pada dunia IT saat ini, juga menuntut para engineer untuk menciptakan software yang dapat mengatasi masalah heterogintas platform tersebut," jelasnya.
Tantangan selanjutnya, kata Vu, ialah pengiriman. Peraih gelar Ph.D dari University of Southern California itu memaparkan, para software engineer harus mampu membuat teknik yang dapat mempercepat pengiriman software kepada pengguna.
"Penggunaan Compact Disk (CD) sudah tidak relevan lagi, karena koneksi yang ada bisa membuat seseorang mengunduh apapun dengan mudah dari internet. Dan yang tidak kalah penting dari semua itu adalah kepercayaan. Para pelaku software engineering harus dapat membuat teknik yang mampu menunjukkan software-nya layak dipercaya oleh pengguna," urai Vu.
Menurut Vu, tren biaya pembuatan software terus menanjak dari tahun ke tahun. Dia mencontohkan, dalam sebuah pembuatan smartphone, sebagian besar biaya produksi bukan pada hardware melainkan 95 persen dihabiskan untuk membuat dan mengembangkan software.
Sementara itu, penyelenggara kuliah umum tersebut, yakni Slamet Riyadi berharap, kuliah ini dapat memperluas pengetahuan mahasiswa dan memberikan update informasi terbaru dalam hal software testing. Sehingga bidang IT di UMY akan semakin berkembang.
"Di TI UMY sudah ada mata kuliah software testing. Jadi, dengan adanya Mr. Vu yang sudah punya pengalaman internasional di bidang itu, kami berharap bisa tahu tren software testing yang ada saat ini," kata Slamet.
Dosen program studi (prodi) Teknologi Informasi UMY itu menambahkan, kegiatan tersebut dapat membuka jalan untuk bekerjasama antara UMY dengan Vietnam National University, baik dalam pertukaran mahasiswa maupun tenaga pendidik.
"Ke depannya saya berharap kita bisa bekerjasama dengan mengirimkan mahasiswa dan pengajar kita ke fakultas Mr. Vu. Karena fakultasnya tergolong salah satu yang tertua di Vietnam," imbuhnya.