
"Ini adalah rangkaian kedua khusus untuk siswa SMP, SMA, dan mahasiswa. Pada 13 Februari lalu program serupa digelar khusus untuk guru. Mereka menyampaikan hasil pelatihan ini pada mata pelajaran PPKN dan Penjaskes," kata Program Officer YSP Modernisator, Ahmad Syaiful Bahri, di Auditorium ruang serbaguna Kampus A, Gedung S, Lantai 8, Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Sabtu (23/3/2013).
YSP Program mengusung tema "Smokers Never Win" dan difasilitasi oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Melalui pelatihan ini, ujar Ahmad, para pelajar diberikan berbagai workshop dan modul tentang pencegahan rokok. "Kemudian, anak-anak ini menyampaikan hasil yang diperoleh dari pelatihan kepada teman sebayanya," imbuhnya.
Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Dekan Bidang Kerjasama FE Universitas Trisakti Prof. Farah Margaretha, PhD., menyampaikan, dari faktor guru, terlihat bahwa perilaku merokok guru yang disaksikan siswa menjadi contoh bagi mereka. Hampir setengah dari seluruh perokok aktif mengaku, mereka pernah melihat gurunya merokok di lingkungan sekolah, seperti kantin atau ruang guru.
Sementara itu, dari faktor keluarga, sebagian besar pelajar yang merokok tinggal bersama orangtua dan keluarga perokok. Ada korelasi positif bahwa perokok biasanya berasal dari keluarga perokok.
"Ini adalah sebuah rangkaian diseminasi penelitian. Dari hasil pelatihan ini, berikutnya akan dipilih duta sekolah untuk memberikan edukasi terhadap teman sebaya kalau merokok itu tidak baik," kata Farah.
Farah menambahkan, pihaknya bersama YCAB akan melakukan monitoring dan evaluasi sampai sejauh mana hasil Peer Educator Training ini berhasil dan menghasilkan perubahan.