
Mahasiswa Ilmu Kimia dan Teknik Biomedis ini menjelaskan, penemuannya itu berasal dari premis yang sangat mendasar, yakni cara paling cepat menghentikan pendarahan adalah dengan memberi tekanan yang cukup kuat pada suatu luka. "Saya rasa, jika kita memberi gel pada suatu luka, ia akan mengeras dan menghentikan pendarahan," kata Joe, seperti dilansir Huffingtonpost, Senin (25/3/2013).
Joe menghabiskan banyak waktu mempelajari ilmu polimer untuk mengembangkan prototipe gelnya. Kemudian, dia mengujicobakan penemuan ini pada tikus dengan mengiris hati dan arteri karotid. Uji coba selanjutnya dilakukan pada daging babi segar, seperti yang terlihat pada video yang diunggah Joe ke You Tube. Dalam tahap pengembangan selanjutnya, Joe berencana menguji penemuannya ini pada babi, domba, dan hewan hidup lainnya di bawah pengawasan dokter bedah.
Veti-Gel, nama yang dipilih Joe untuk penemuannya, menggunakan polimer dari tumbuhan untuk mempercepat pengerasan ketika diaplikasikan pada luka terbuka. Joe meraih juara pertama bersama Kenny Mai untuk penemuan ini pada Kontes Politeknik NYU 2011 lalu. Dia berhak atas hadiah uang tunai dan bantuan pendaftaran hak paten atas temuannya.
Joe kini memasarkan dan menjual Veti-Gel melalui perusahaan buatannya, Suneris, Inc. Sedangkan rekannya, Kenny, lebih memilih untuk berkonsentrasi melanjutkan studi. Joe berkata, jika gel ini berhasil dengan baik, maka pihak militer AS tertarik menggunakannya dalam medan perang.
"Kami belum berbicara secara resmi tentang hal ini. Tetapi saya sudah berbicara dengan beberapa pejabat militer yang menyukai produk ini. Kami membidik pihak militer sebagai kostumer utama," imbuh Joe.