Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Prestasi Cihuy, Pembuat Roti Ini Malah Ditolak Universitas

$
0
0
Foto : Wu Pao-chun/AFPColleger Radio - Meraih penghargaan Master bidang Seni Roti ternyata tidak membuat Wu Pao-chun cukup untuk diterima pada program S-2 di sejumlah universitas Taiwan. Maka, dia pun mencoba peruntungannya di Singapura.

Wu meraih juara dalam kompetisi prestisius Bakery World Cup di Paris tiga tahun silam. Berkat kemenangan itu, Wu pun dikenal sebagai ikon nasional. Bahkan, dia dipuji sebagai "kemuliaan Taiwan" bersama sutradara film pemenang Oscar, Ang Lee.

Pada kompetisi itu, dia mengalahkan 23 pesaing dari 16 negara untuk meraih gelar Master Baker dalam kategori roti. Dia berhasil menang berkat karya roti mawar-leci yang bahan bakunya berasal dari Taiwan. "Saya meraih impian saya dan mencerahkan nama Taiwan," ujar Wu, seperti dikutip dari The Strait Times, Kamis (28/3/2013).

Meskipun berprestasi dalam dunia bisnis dan kuliner, bungsu dari delapan bersaudara itu ditolak dalam aplikasinya pada program Master Eksekutif Administrasi Bisnis (EMBA) di National Chengchi University dan National Sun Yat-sen University. Maka, dia pun mencoba peruntungannya di Negeri Singa.

Persyaratan program EMBA di Taiwan terdiri atas gelar sarjana dan setidaknya memiliki tujuh tahun pengalaman kerja atau meraih kelas lisensi A, yakni akreditasi terbaik untuk profesi seperti dokter, pengacara, dan insinyur. Sementara pekerjaan yang dilakoni Wu, yakni pembuat roti dan penata rambut hanya mendapat akreditas kelas B.

Berita penolakan itu telah memicu pertanyaan di Taiwan atas sistem pendidikan yang kaku. Presiden National Taiwan University (NTU) Yang Pan-chyr mengatakan, Taiwan mengalami penekanan berlebihan pada kualifikasi akademik sehingga menyebabkan kehilangan daya saing.

Oleh karena itu, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou meminta Kementerian Pendidikan untuk meninjau peraturan pendaftaran untuk program-program EMBA. Maka, pada Jumat lalu, Kementerian Pendidikan Taiwan merevisi UU Universitas. Sehingga kelas pemegang lisensi B yang memiliki minimal lima tahun pengalaman kerja, dapat mendaftarkan diri dalam program master.

Tidak hanya itu, para calon mahasiswa yang telah memenangkan kompetisi internasional juga dianggap memenuhi persyaratan tersebut. Revisi ini dijuluki klausa Wu Pao-chun.

Sementara itu, belum lama ini National University of Singapore (NUS) menegaskan mereka telah menerima aplikasi Wu untuk program EMBA China. Saat ini, Wu tengah saat ini sedang menjalani berbagai proses pendaftaran.

Program EMBA di NUS juga memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa, yakni memerlukan gelar sarjana dan setidaknya memiliki delapan tahun penuh waktu pengalaman kerja. Namun, pihak kampus mengaku akan memberikan pengecualian untuk kondisi tertentu.

"Calon mahasiswa yang tidak memiliki kualifikasi pendidikan formal tetapi memiliki karir yang sukses, pengalaman kewirausahaan luar biasa atau di posisi manajemen senior dapat mendaftar pada program ini. Mereka akan dinilai berdasarkan kasus per kasus," tutur seorang juru bicara NUS.

Sebelumnya, NUS telah mengirimkan Direktur Program EMBA China ke Taiwan untuk mewawancarai Wu meskipun dia belum mengajukan aplikasi resmi. Wu mengaku akan memilih belajar di Taiwan jika memungkinkan. Namun, dia tidak ingin jika pengecualian tersebut hanya diperuntukan baginya. "Saya bersedia mendaftar melalui jalur normal," kata Wu.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles