Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Mencontoh Malaysia yang Maju karena Hal Kecil

$
0
0
Reza Juanda (kanan atas) dan rombongan ALSA Unsyiah dalam kunjungan ke Malaysia. (Foto: Reza Juanda)Colleger Radio - DALAM rangka menjalin hubungan internasional yang baik dan memperkuat pertemanan sesama mahasiswa Ilmu Hukum di ASEAN, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh, yang tergabung dalam Asian Law Students’ Association(ALSA)  mengadakan kunjungan ke ALSA Fakulti Undang-Undang Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

 Sudah merupakan hal yang lumrah sesama ALSA Local Chapter (LC) di Indonesia melakukan kunjungan, tetapi melakukan kunjungan internasional merupakan terobosan pertama kali dari ALSA LC Unsyiah, sehingga menjadikannya kunjungan internasional pertama di lingkungan ALSA Local Chapter se-Indonesia. ALSA atau Asosiasi Mahasiswa Hukum Se-Asia terdiri dari ALSA Local Chapter (di Indonesia ada 13 universitas negeri local chapter), ALSA National Chapter dan ALSA International Chapter.

Dari awal kami membangun komunikasi dengan Bahasa Inggris dengan harapan peserta delegasi  dapat mempraktikkan Bahasa Inggris selama kunjungan. Pertemuan sengaja dibuat informal dan kasual agar memudahkan peserta untuk menjalin keakraban. Kami disambut hangat oleh President ALSA LC UKM;  Choo Yuen Phing. Pertemuan pun berlangsung menyenangkan. Kami kagum dengan penguasaan materi mereka atas penjelasan sistem hukum yang berlaku di Malaysia. Yang tidak kalah mengagumkan, mereka sudah mempelajari hukum kontrak dan membuat kontrak-kontrak bisnis internasional di semester dua! Misalnya, kontrak pemain bola, kontrak label rekaman, dll. Bahkan mata kuliah Bahasa Arab merupakan mata kuliah wajib untuk memperdalam Islamic Law. Kami juga diberi kesempatan menjelaskan secara singkat sistem hukum di Indonesia. Setelah pertemuan, kami melanjutkan City Trip ke kota-kota di Malaysia, seperti Melaka, Johor Bahru dan Kuala Lumpur.

Banyak sekali inspirasi yang didapat selama perjalanan. Yang kami lihat semua kota yang kami kunjungi mengandalkan sektor pariwisatanya. Padahal objek pariwisatanya lebih kurang sama seperti di Indonesia. Tetapi Malaysia unggul dalam pengelolaan pariwisatanya. Objek-objek pariwisatanya dikemas semenarik mungkin. Kemudahan untuk mendapatkan informasi hingga transportasi; tata ruang kota yang bagus menjadikan pariwisata di Malaysia lebih maju dari kita.

Pada saat di Melaka, di setiap jalan raya terdapat lampu lalu lintas penyeberangan untuk pejalan kaki (pedestrian signals). Cukup dengan menekan tombol di tiang lampu lalu lintas tersebut hingga muncul isyarat lampu berhenti, maka seluruh pengendara jalan berhenti seketika. Yang sangat menginspirasi di sini bukan pada lampu lalu lintas, tetapi akan kepatuhan warganya yang mau berhenti walaupun yang menyebrang hanya satu atau dua orang. Dari jalan raya saja kita sudah bisa melihat karakter dan pola pikir masyarakatnya yang sudah maju. Masyarakatnya taat hukum, hukum yang berlaku bukan untuk dilanggar tetapi untuk ditaati.

Kestabilan politik menjadi salah satu kunci kesuksesan Malaysia-yang sebenarnya banya meniru Indonesia pada zaman orde baru, era Presiden Soeharto – Perusahaan BlackBerry lebih memilih menginvestasikan modalnya dengan membangun pabrik BlackBerry di Malaysia ketimbang Indonesia. Padahal Indonesia merupakan pengguna BlackBerry terbesar di Asia Pasifik. Belum lagi kita berbicara perusahaan-perusahaan raksasa lainnya, seperti Nikon yang membangun pabrik kameranya di Thailand, Samsung membangun pabriknya di Vietnam. Untuk pasar Asia Pasifik, mereka lebih memilih Thailand, Malaysia, Vietnam bahkan Kamboja dibandingkan Indonesia untuk menginvestasikan dananya.

Dari hal-hal kecil di ataslah, sebuah negara seperti Malaysia bisa maju. Karena jika hal-hal kecil tersebut tidak diperhatikan, maka kita bisa tersandung. Kita sering tersandung karena batu-batu kecil, bukan batu-batu besar. Barulah kami membuka mata bahwa kita di Indonesia khususnya Aceh belum ada apa-apanya. Tetapi kita wajib yakin bahwa kita memiliki potensi untuk bisa maju, dengan memulai dari hal-hal kecil tersebut.

Berita kiriman:
Reza Juanda
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh
Ketua Delegasi International ALSA LC Visit

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles