
Ketua STAI DDI Polman, Dr Anwar Sewang, dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, para mahasiswa yang bergabung dalam Bala Tau Teater harus bisa menunjukkan semangatnya, terutama dalam berkarya dan berkreativitas untuk kemajuan diri serta almamater.
"Modal awal kita adalah semangat. Marilah kita menjadikan modal semangat ini sebagai pemicu untuk berkembang," ujar Anwar Sewang.
Menurutnya, bercermin dari sejarah, proklamator bangsa ini dulunya hanya meminta sepuluh pemuda untuk menggetarkan dunia. "Kalau kita menengok ke belakang, Soekarno hanya minta sepuluh pemuda. Nah, kalau kita lihat yang hadir ini, lebih dari sepuluh pemuda ini," katanya.
Karena itu, Anwar meminta para mahasiswa khususnya yang hadir dan mengikuti kegiatan workshop dan pembentukan kepengurusan Bala Tau Teater nantinya benar-benar mencerminkan generasi muda yang memiliki semangat dan kejuangan tinggi untuk maju dan berkarya di bidang seni.
"Masih adakah di antara kita yang punya naluri, yang punya insting, yang punya rasa sama dengan Soekarno. Saya berharap, di tempat ini lahir Soekarno-Soekarno kecil yang bisa menggetarkan dunia," harapnya.
Lebih lanjut Anwar Sewang berharap, ke depan, kegiatan teater harus bisa akan menyemarakkan aktivitas kemahasiswaan di Kampus STAI DDI Polman, yang notabene di satu sisi juga terus berbenah dan mengembangkan diri menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di kawasan ini. Anwar meminta mahasiswa bisa mengambil banyak pengetahuan dari para instruktur yang menjadi pembimbing dalam kegiatan kali ini.
"Saya sangat berharap, anak-anakku sekalian bisa mengikuti dengan baik kegiatan ini, dan bisa memunculkan nama teater yang kita bina ini setara dengan teater-teater yang lain yang sudah ada. Saya kira bukan hanya di Jawa yang bisa, karena sebenarnya modal seni itu tidak hanya di Jawa, bukan pula hanya di daerah lain, tetapi di sini juga ada. Tinggal bagaimana memoles, sehingga modal seni itu nampak, muncul, dan bisa tampil dan menampilkan diri kita masing-masing, " imbuhnya.
Dalam kegiatan workshop kali ini, tampil sebagai pemateri adalah Hasnun Machmuddin, Adil Tambono, serta Bang Seto yang sekaligus memandu dan mengarahkan jalannya pelatihan tersebut.
Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan "casting". Pada sesi ini, peserta diminta menampilkan kemampuan masing-masing, baik dalam memainkan alat-alat musik, maupun bernyanyi atau membacakan puisi.
"Ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan awal yang dimiliki mereka," jelas Bang Seto.
Kegiatan yang dirangkaian dengan pembentukan Pengurus Teater Kampus Bala Tau STAI DDI Polman memilih Ismail dari Program Studi Perbankan Syariah sebagai Ketua Teater Bala Tau STAI DDI Polman.