
Dekan Fisip UI Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc yang juga Kepala Direktur Eksekutif Papua Center mengatakan jika program ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap pendidikan di Papua.
"Sedikitnya ada tiga hal yang menjadi perhatian Papua Center, antara lain untuk promosi kebudayaan dalam bentuk pameran serta kerjasama yang erat dengan Uncen dan juga masa depan Papua ada pada sumber daya manusianya," ujarnya, seperti dikutip dalam situs resmi UI, Senin (8/4/2013).
Program pertukaran mahasiswa ini, digagas oleh Papua Center Fisip UI yang merupakan pusat kajian Papua yang diresmikan 9 April 2012 lalu. Mahasiswa yang dikirim untuk belajar di UI adalah mahasiswa tingkat akhir Fisip Uncen, jurusan Antropologi (empat orang), Kesejahteraan Sosial (tiga orang), dan Hubungan Internasional (tiga orang).
Selain itu, mereka akan mendapatkan bimbingan akademis, dan tinggal di rumah sejumlah dosen Fisip UI yang menjadi orangtua asuh mereka.
Project Officer pertukaran pelajar UI-Uncen Budhi Dharma mengatakan, dari 15 kuota pertukaran, lima orang dari UI masih tahap proses seleksi. Syarat mahasiswa yang dikirim ke Uncen harus tingkat akhir dan harus menulis skripsi tentang Papua.
Saat ini, Papua Center fokus untuk pertukaran mahasiswa dan tengah menggodok program pertukaran program dosen dan staf akademik. Program ini diharapkan mampu membawa signifikansi yang besar, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kita ingin hubungan yang sudah ada selama ini mulai dekat lagi. Sementara untuk jangka panjang, karena ini pendidikan, memang tidak dirasakan sekarang. Kita mau, mereka bisa belajar banyak di sini dan ketika mereka kembali bisa menerapkan apa yang didapat di sini, memberikan banyak perubahan di sana," ungkapnya.