
Peserta lomba robot ini beranggotakan tiga mahasiswa yaitu, Malik Khidir dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Agus B Budiyanto dari Fakultas Teknik, dan Bachtiar C Permana dari sekolah vokasi yang berhasil menjadi juara di dua kompetisi robot di AS.
Tim ini juga berhasil mendapatkan dua emas dan satu perak di RoboGames 2013 Olympics of Robots pada 19-21 April di San Mateo, California, AS. Dua medali emas pun mereka sabet untuk kategori Fire Fighting Robot dan Natcar Robot, sedangkan perak untuk kategori Balancer Robot.
Ketua Delegasi Tim Robot Indonesia sekaligus Dekan Fakultas MIPA UGM Drs. Pekik Nurwantoro, M.S., Ph.D., mengatakan beberapa peserta dari negara lain menyampaikan kekagumannya pada kemampuan robot Indonesia dan kreativitas tim robot dari UGM.
"Soalnya robot yang dibuat mahasiswa UGM bentuknya mirip laba-laba, sehingga dianggap cukup unik,"ujar Pekik, seperti dilansir dari laman UGM, Selasa (23/4/2013).
Pekik mengaku salut pada Malik cs yang mampu menjuarai sekaligus dua emas dan satu perak walaupun tidak mendampingi tim robot UGM yang menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia pada saat kompetisi Robogames berlangsung di California.
"Kami hanya sempat titipkan mereka pada pihak Konsulat Jenderal RI di New York sampai mereka menunggu kompetisi selanjutnya," tuturnya.
Pada saat kompetisi Trinity kontes robot berlangsung, Pekik bercerita, robot berkaki dari UGM sempat mengalami masalah di putaran kedua, namun bisa teratasi dan robot dapat menyelesaikan pertandingannya.
"Setiap pertandingan meliputi tiga putaran, walaupun ada masalah, robot mereka bisa menyelesaikan tugas memadamkan api dengan waktu lebih cepat," kata Pekik.
Direktur Kemahasiswaan Dr. Senawi memaparkan bahwa keberhasilan ini menunjukkan hasil dari kerja keras, disiplin serta kekompakan mereka dalam mempersiapkan diri sebelum berkompetisi. "Khusus untuk kekompakan tim, kita libatkan mahasiwa psikologi dalam tim," jelasnya.
Senawi menambahkan, sebelum ikut berkompetisi, tim robot dari UGM ini mengajukan proposal ke fakultas dan universitas untuk pembiayaan perakitan robot sekaligus pengajuan dananya.
"Kegiatan masing-masing tim robot mahasiswa lebih terencana," imbuhnya.