Colleger Radio - Setelah sukses mencapai puncak gunung Kilimanjaro di Benua Afrika (2009) dan Elbrus di Benua Eropa (2011), Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala) Universitas Negeri Semarang (Unnes) bersiap-siap melakukan ekspedisi Mahapala III. Kali ini, puncak tertinggi Gunung Aconcagua di Argentina menjadi tujuan pendakian mereka.Untuk itu, tim teknis Mahapala telah menetapkan enam calon atlet ekspedisi Mahapala III yang akan melakukan Spirit of Indonesian Youth Expedition Part III itu. Keenam pendaki tersebut terpilih setelah menjalani serangkaian training centre selama enam bulan.
Para pendaki tersebut adalah Miftakhul Ulum dan M Syaefudin dari Teknik Mesin, Hermawati dan Putra Triya Atmaja dari Pendidikan Luar Sekolah, Suparjo Rustam dari Pendidikan Geografi, dan Indra Dwi P dari Pendidikan Sosiologi antropologi.
Ketua Pelaksana Marifah menyebut, keenam atlet yang terpilih ini telah dipertimbangkan oleh tim teknis melalui tes fisik, psikologi, ketekunan, kedisiplinan, dan tes wawancara. Namun, pada akhirnya, hanya tiga dari enam atlet yang akan mendaki puncak tertinggi di Benua Amerika itu.
"Atlet yang terpilih ini akan melakukan kegiatan latihan terus yang semakin berat. Nantinya pada November 2013 akan diseleksi lagi dan diambil tiga atlet sebagai final untuk mendaki ke puncang Gunung Aconcagua di benua Amerika yang terkenal sebagai Mountain Devil itu," ujar Marifah, seperti disitat dari situs Unnes, Kamis (16/5/2013).
Dia menambahkan, kegiatan yang dikemas dengan judul Spirit of Indonesian Youth Expedition Part III ini merupakan agenda dua tahunan untuk melakukan seven summit di dunia. Lantas, seperti apa latihan yang dijalani para atlet tersebut?
Salah satu latihan yang dijalani akhir pekan lalu adalah training centre lapangan dengan mendaki gunung Merbabu di Jawa Tengah yang memiliki ketinggian 3.145 (meter di atas permukaan laut (mdpl). “Training centre lapangan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik atlet selama digunung terutama pada saat ada di ketinggian,” paparnya.
Pada pelatihan tersebut, keenam atlet harus melalui kompetisi kebut gunung, yaitu mencari yang tercepat sampai di puncak dengan di dampingi oleh tiga pendamping star dari pos pendakian Ndakan sisi barat (1.000 mdpl). Sisi barat dikenal memiliki medan lebih berat dibandingkan jalur lainnya karena medannya lebih terjal.
Pada latihan ini Putra Triya Atmaja mencapai puncak yang pertama dengan waktu tempuh 1 jam 50 menit, urutan kedua Muhammad Syaefudin (1 jam 50 menit 49 detik), Indra Dwi Priyono (1 jam 56 menit 49 detik).
Marifah mengemukakan kondisi di gunung pada ketinggian tertentu sangatlah beda dengan kondisi di darat/normal. Selama pendakian digunung banyak faktor penghambat perjalanan salah satunya adalah aklimatisasi (penyesuaian diri di atas ketinggian). Apalagi di puncak Aconcagua suhunya sampai minus 20 derajat celsius.
"Oleh karena itu, mulai dari awal semua calon atlet dibiasakan untuk melakukan latihan aklimatisasi demi suksesnya pendakian," tandas Marifah.