
Organisasi Perkapalan Internasional, Royal Institution of Naval Architect (RINA) memperkenalkan teknologi tersebut kepada mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui kuliah tamu. Soegeng Riyadi dari PT Orela Shipyard, yakni perusahaan bidang pembangunan kapal baru pun didapuk sebagai pembicara.
Pada kesempatan tersebut, Soegeng memaparkan pengenalan struktur dan latar belakang seputar inovasi hasil karya bersama tiga temannya itu. "AVS Technology memanfaatkan bantalan udara yang terbentuk oleh rongga bawah kapal yang telah dimodifikasi. Teknologi ini juga sudah sukses diuji coba pada Oktober kemarin,'' tutur Soegeng, seperti dikutip dari ITS Online, Kamis (16/5/2013).
Member RINA itu menyebut, meski masih berupa prototipe, dari pengujian tersebut terlihat beberapa keunggulan. Misalnya, sistem over pressure-nya memiliki flap yang mengatur volume udara, sehingga bisa melaju stabil di atas gelombang laut.
"Selain itu, dengan memanfaatkan bantalan udara, percepatan yang diperoleh juga di atas rata-rata kapal konvensional, mencapai 33 knot (59,26 km/jam) dalam 12 detik dari kecepatan awal nol knot," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Jurusan Teknik Perkapalan ITS I Ketut Aria Pria Utama mengapresiasi terselenggaranya program tersebut. Dia berharap, informasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh peserta yang mayoritas mahasiswa Teknik Perkapalan.
''Semoga AVS ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam membuat tugas akhir. Tidak tertutup kemungkinan juga dengan mengetahui informasi ini, mereka berkeinginan untuk mengembangkan kapal-kapal hebat di masa depan,'' kata Aria.
Pria asal Bali tersebut juga mengimbau agar mahasiswa terus mengikuti perkembangan teknologi perkapalan, baik nasional maupun internasional. Dia menyarankan agar para mahasiswa mulai membangun jaringan sejak muda. ''Dengan begitu, ketika kerja bisa belajar juga. Tidak terbatas ketika kuliah saja," imbuhnya.
Apresiasi terhadap kegiatan tersebut juga datang dari salah satu peserta, yaitu Hiddali Kaisar. Dia mengaku, kegiatan itu membuka wawasan tentang inovasi kapal terkini. ''Bisa menambah pengetahuan selain kapal konvensional yang sudah saya pelajari,'' ungkap Hiddali.