Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Temuan Dosen UGM Dapatkan Paten di Negeri Ginseng

$
0
0
Foto : Dosen Fakultas Peternakan UGM, Dyah Maharani/UGMColleger Radio - Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dyah Maharani berhasil meraih paten atas temuan Marker DNA Seleksi Ayam Broiler yang memiliki asam lemak tak jenuh.

Penemuan yang bersama tiga peneliti dari Chungnam National University, Korea, yakni Jun-Heon Lee, Choerun Jo, dan Woo-Young Jung itu telah dipatenkan di Lembaga Paten Korea, The Korean Intellectual Property Office dengan no patent 10-127333, tertanggal 4 Juni 2013.

Dyah menjelaskan, hak kekayaan intelektual yang diterimanya merupakan salah satu rangkaian hasil penelitian disertasi saat menempuh studi S-3 di Chungnam National University. Dari hasil penelitian itu, penanda atau marker DNA dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk penyeleksi ayam yang memiliki asam lemak yang diinginkan.

Caranya, kata Dyah, dengan menentukan penanda DNA dari suatu gen yang berperan dalam metabolisme asam lemak. “Salah satunya menggunakan metode seleksi molekuler,” ujar Dyah, seperti disitat dari laman UGM, Senin (15/7/2013).

Menurut Dyah, penanda DNA dapat dimanfaatkan untuk menentukan seleksi ayam broiler yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh. Sebab, pada umumnya daging ayam memiliki asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi dibanding daging sapi maupun babi.

Sementara bagi manusia, komposisi asam lemak dalam daging ternak sangat penting diketahui karena asam lemak tersebut dianggap berimplikasi pada kesehatan. Tidak heran, tren konsumen mengkonsumsi daging rendah kolesterol yang memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi semakin meningkat.

“Asam lemak tidak jenuh sangat penting bagi kesehatan manusia karena dapat meningkatkan aktivitas reseptor low density lipoprotein (LDL) yang dapat menurunkan LDL kolesterol,” ujar peneliti pemuliaan ternak itu.

Mengutip data FAO (2003), Dyah menyebut, konsumsi asam lemak utamanya asam lemak jenuh dapat menyebabkan risiko penyakit jantung, darah tinggi, diabetes dan kanker. Sehingga tingginya konsumsi asam lemak jenuh yang ada pada daging seperti lauric acid, myristic acid dan palmitic acid dapat menyebabkan penyakit jantung.

Salah satu gen yang mengatur metabolisme lemak adalah gen Stearoyl-CoA Desaturase (SCD). Gen ini mengkode suatu enzim yang dapat mengkatalis proses konversi asam lemak jenuh ke asam lemak tak jenuh dan sudah dibuktikan mempunyai peran dalam proses metabolisme asam lemak.

“Penanda DNA dari gen ini sudah terbukti dapat dipakai sebagai suatu alat untuk menyeleksi sapi dan babi yang memiliki komposisi asam lemak tertentu,” papar wanita kelahiran Solo, 16 juni 1970.

Namun demikian, penanda DNA dari gen SCD belum pernah dibuktikan perannya terhadap asam lemak yang terkandung pada ayam. Untuk itu telah dilakukan serangkaian penelitian untuk menemukan penanda DNA yang memiliki peran dan berasosiasi dalam komposisi asam lemak pada ayam Broiler.

Berdasarkan hasil sekuensing dan pengujian molekuler, mereka berempat menemukan penanda DNA pada posisi 3.728 bp dari total panjang gen SCD 20.298 bp yang berperan secara signifikan terhadap asam lemak myristoleic acid, palmitic acid, palmitoleic acid, and saturated FA.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles