Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Lewat Globe, Mahasiswa ITS Ajarkan Anak Berani Bermimpi

$
0
0
Foto : ITSColleger Radio - Hampir semua orang mampu menjawab dengan benar Ibu Kota Indonesia. Namun, seorang pelajar kelas enam SD Sawohan 2 Kepetingan Sidoarjo, yakni Aziz menjawab Bangkok sebagai Ibu Kota Indonesia.

Namun, pelajar berusia 13 tahun itu bukan satu-satunya. Dia hanya salah satu dari sekian banyak siswa SD Sawohan 2 yang tidak mengerti betul peta dunia. Jangankan peta dunia, peta Indonesia saja ia tidak tahu. Padahal, dalam kurikulum yang diajarkan di SD, wawasan internasional seringkali dimasukkan dalam mata pelajaran wajib IPS.

Keadaan ini bukan sepenuhnya salah Aziz. Daerah tempat tinggalnya, yakni Dusun Kepetingan merupakan salah satu dusun terisolir di Kabupaten Sidoarjo. Bahkan, akses untuk menuju daerah tersebut pun cukup terbatas.

Kondisi itu yang kemudian memaksa mereka jarang pergi meninggalkan desa. Ditambah lagi, ketika musim hujan atau air pasang, Dusun Kepetingan biasanya tergenang air payau, termasuk SD tempat Aziz bersekolah dan membuat kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan.

Di hari normal pun, pelajaran tidak berjalan sebagaimana mestinya. Mereka masuk pada pukul 08.00 dan pulang pada pukul 11.00 WIB karena kurangnya tenaga pengajar di SD tersebut. ''Lepas sekolah anak-anak biasanya bermain ke sungai atau ke tambak,'' kata salah seorang guru Aziz, seperti disitat dari ITS Online, Jumat (26/7/2013).

Kondisi Aziz dan kawan-kawan menjadi sumber inspirasi bagi lima orang mahasiswa ITS untuk membuat konsep permainan edukasi guna mengisi kekosongan pelajaran wawasan internasional. Mereka ialah Andhanu Surya Ismail, Fifi Alfiana Rosyidah, Muhammad Faizal Lihawa, Silvia Roshita Dewi, dan Muhammad Lutfi Ramadhani.

Di balik tujuan mulia itu, cita-cita besar Andhanu dan kawan-kawannya lewat permainan yang diberi nama Glopoli itu adalah mengajari anak-anak Dusun Kepetingan untuk berani bermimpi. Bagi mereka, mimpi adalah segala-galanya.

"Letak daerah dan keterbatasan sosial tidak boleh membatasi mimpi seorang anak. ''Kami ingin mengajak mereka untuk bermimpi mengunjungi negara-negara yang jauh,'' ujar Andhanu.

Usaha keras kelima mahasiswa itu tidak sia-sia. Anak-anak Dusun Kepetingan kini punya mimpi mengunjungi negara lain di luar Indonesia. Lihat saja Aziz, kini mimpinya telah melewati batas-batas Dusun Kepetingan. "Arab Saudi. Saya ingin melihat Ka'bah,'' jawab Aziz ketika ditanya negara impiannya.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles