
Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sugiharsono menyatakan, kesempatan yang dimiliki melalui Bidikmisi harus dimanfaatkan dengan maksimal. Baik dalam belajar maupun mengembangkan potensi lainnya. Pendapat tersebut disampaikannya dalam acara Monitoring dan Evaluasi Mahasiswa Bidik Misi FE UNY belum lama ini.
"Akan lebih baik jika mahasiswa bidikmisi mau mengikuti kegiatan kemahasiswaan, membawa bendera fakultas atau universitas, dan berprestasi di tingkat lokal, nasional, ataupun internasional. Serta dapat lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas tiga," papar Sugiharsono, seperti dinukil dari laman UNY, Selasa (17/9/2013).
Harapan serupa turut diutarakan Wakil Dekan I Moerdiyanto. Dia berpendapat, mahasiswa Bidikmisi adalah anak emas. Sebab, melalui jalur tersebut, mereka yang memiliki prestasi di sekolah dipilih oleh pemerintah sehingga memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri. Sedangkan siswa lain harus berjuang tetapi belum tentu diterima.
"Mahasiswa khusus, diberikan fasilitas yang khusus, pembinaan khusus, dan diharapkan lulus dengan predikat yang khusus pula. Itulah mahasiswa bidikmisi. Mahasiswa Bidikmisi adalah anak emas. Impian dan cita-cita saja tidak membuat orang menjadi sukses tetapi ingat bahwa tidak ada orang sukses tanpa impian dan cita-cita," ujar Moerdiyanto.
Sebagai anak emas, mahasiswa bidikmisi di UNY juga mendapatkan perlakuan istimewa dari kampus yang tidak didapatkan oleh mahasiswa lain. Sebagai contoh, karena diprioritaskan untuk lulus tepat waktu, mahasiswa Bidikmisi mendapatkan kemudahan untuk bertemu dosen selama masa bimbingan skripsi.
Selain itu, lanjut Moerdiyanto, mereka juga akan diutamakan untuk dilibatkan dalam penelitian-penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) dosen guna mendapatkan pengalaman-pengalaman sosial dan akademik.
"Sebaliknya, dengan berbagai fasilitas itu, mahasiswa Bidik Misi juga selayaknya berprestasi emas. Oleh karena itu, hasil belajar mereka akan selalu dipantau melalui Monitoring Evaluasi (monev) periodikal," tandas Guru Besar Ilmu Manajemen Bisnis FE UNY itu. (Okezone/rfa)