Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Kuliah di AS, Miss Indonesia Tak Suka Clubbing

$
0
0
http://missindonesia.co.id/showimage/index/headlines-78/78.jpgColleger Radio - Berada dalam lingkungan dan budaya yang berbeda 180 derajat dengan tempat asal, terkadang mengakibatkan culture shock bagi seseorang. Tidak terkecuali mereka yang memilih mengenyam pendidikan di luar negeri dengan budaya yang jauh berbeda dari negeri asal.  

Beruntung, hal tersebut tidak dialami Miss Indonesia 2013 Vania Larissa. Selama sekira tiga tahun mengenyam pendidikan di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Vania tetap memegang teguh nilai-nilai budaya timur yang ditanamkan oleh keluarganya sejak dini.

 
"Walaupun saya sekolah di internationalschool, saya tidak ikut gaya hidup mereka (budaya Barat), seperti minum-minuman keras atau clubbing. Saya tetap menjaga nilai-nilai budaya ketimuran yang sejak sudah ditanamkan sejak kecil oleh orangtua saya," tutur Vania, Jumat 22 Februari malam.

Menurut mahasiswa jurusan Keuangan di University of Seattle itu, pergaulan dengan teman-teman kampus di sana sangat penting. Namun, bukan berarti gaya hidup mereka yang negatif juga harus ditiru.

"Kita harus punya batasan terhadap diri kita tapi jangan sampai anti sosial. Setiap diajak untuk minum minuman keras saya selalu menolak. Saya tidak takut dianggap cupu dan mereka pun menghormati alasan saya," paparnya.

Selain culture shock, permasalahan lain yang turut melanda para perantau adalah home sick. Meski ditemani dengan tiga saudarinya selama di AS, Vania tetap merasakan home sick dengan keluarga. Namun, lanjutnya, perasaan home sick terbesar justru dirasakannya saat mengikuti karantina Miss Indonesia selama 12 hari.

"Perbedaannya, saat sekolah di luar, komunikasi bisa jalan terus. Tapi kalau karantina belum tentu bisa terus berkomunikasi. Kalau saya down, hanya diri sendiri yang bisa memotivasi untuk bisa bangkit karena tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga," urai pemenang salah satu ajang pencarian bakat pada 2010 lalu.

Menyandang predikat Miss Indonesia 2013 serta menjadi pemenang sebuah ajang pencarian bakat bukanlah kompetisi baru yang dilakoni dara kelahiran Pontianak, 18 November 1995 itu. Vania mengungkapkan, jiwa kompetisi dalam dirinya telah tumbuh sejak enam tahun silam.

Mulai usia 11 tahun, Vania sudah mengikuti berbagai ajang kompetisi. Baik dari segi akademis maupun dunia seni. "Saya beberapa kali mewakili Kalimantan Barat untuk sejumlah kompetisi, seperti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLSSN). Saya satu-satunya wakil dari Kalimantan Barat yang mendapat emas champion, yaitu terbaik dari yang terbaik," imbuh bungsu dari empat bersaudara itu.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1016

Trending Articles