Colleger Radio - Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Maka tidak heran jika setiap orang berlomba-lomba memperkaya pengalaman untuk memperoleh ilmu sebanyak mungkin.Prinsip itu pula yang dipegang teguh tim Sapu Angin (SA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Gagal berlaga di Shell Eco Marathon (SEM) 2013 karena kompetisi dibatalkan, mereka justru bersiap menjajal Student Formula Japan (SFJ) 2013 pada September mendatang.
Pada kompetisi yang berlangsung di Shizuoka, Jepang, itu tim SA mengincar predikat sebagai pendatang baru terbaik. Dengan rancangan mobilnya yang bernama Sapu Angin Speed, ITS siap berlaga dalam kesempatan perdana itu.
General Manager tim SA Arif Aulia Rahman menjelaskan, SFJ merupakan kompetisi besutan Society of Automotive Engineers (SAE) yang berbeda dengan SEM. Di SFJ, peserta tidak hanya merancang, tetapi juga membuat business plan untuk mobil formula tersebut.
"Perbedaan yang sangat jelas juga terletak pada kategori yang dilombakan. SEM menuntut peserta untuk meminimalisasi konsumsi bahan bakar, sedangkan di SFJ mengutamakan kecepatan dan juga kestabilan kendaraan yang dirancang," ungkap Arif, seperti dinukil dari ITS Online, Rabu (17/7/2013).
Menurut Arif, tingkat keketatan dalam SFJ sangat tinggi. Sebab, peserta harus melalui inspeksi teknis terlebih dahulu sebelum menjadi peserta race. Hal-hal yang menjadi pertimbangan penilaian antara lain desain mobil, biaya pembuatan, konsumsi bahan bakar, dan juga business plan produksi mobil formula tersebut. Selain dari kendaraan, driver's skill juga menentukan kecepatan yang dihasilkan.
Agar persiapan matang, saat ini mobil Sapu Angin Speed sudah dalam proses pembuatan. ''Hingga saat ini, pembuatan mobil sampai di tahap assembly. Tidak hanya memperhatikan hal-hal teknis, persiapan latihan juga sudah direncanakan, yakni di sirkuit go kart Kenjeran," jelasnya.