
Kegiatan ospek harusnya bisa menumbuhkan rasa cinta kampus, bukan tradisi yang tanpa arah dan membuang uang untuk acara tak bermakna. Di kampus penulis sendiri (IPB), tidak ada yang namanya ospek, melainkan masa perkenalan. Penghapusan ospek bertujuan menghilangkan mindset negatif tentang ospek itu sendiri yang sering terjadi.
Kegiatan masa perkenalan di IPB lebih menitikberatkan untuk menginspirasi mahasiswa baru, bukan mengintimidasi. Di acara tersebut, dikenalkan kehidupan kampus seperti apa dan perbedaannya dengan jenjang SMA atau sederajat. Inspirasi juga diberikan dengan mendatangkan mahasiswa atau alumni yang sudah sukses di berbagai bidang seperti wirausaha dan prestasi internasional. Tidak hanya itu, berbagai petinggi kampus seperti rektor para dekan dari berbagai fakultas ikut hadir dalam acara tersebut, menimbulkan kesan kekaguman tersendiri pada acara tersebut. Hukuman fisik dan berbagai tugas-tugas aneh pun hampir tidak ada karena hanya akan membuat malas para peserta dan lebih terkesan seperti mengintimidasi daripada menginspirasi.
Tentunya, tujuan ospek yang mulia adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap kampus dan merealisasikannya dengan sebuah prestasi, bukan hanya untuk kampus tapi juga untuk Indonesia. Semoga kita tidak akan pernah lagi mendengar berita korban mahasiswa baru karena tradisi bernama ospek yang masih terkesan konservatif.
Muhammad Badar
Mahasiswa Departemen Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan IPA
Institut Pertanian Bogor