Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live

Langkahmu Masa Depanmu!

$
0
0
Foto : dok.pribadiColleger Radio - SERING kali terjadi saat Ujian Nasional (UN) di SMA/MA dan sederajat selesai, siswa dan orangtua dipusingkan dengan pilihan kampus yang tepat serta jurusan yang sesuai. Terkadang orangtua dan anak selalu dibingungkan dengan berbagai macam opsi yang ada berdasarkan informasi yang di dapatkan dari berbagai macam sumber. Apalagi jika perbedaan yang dikehendaki oleh anak tidak sesuai dengan keinginan orangtua yang menjadi masalah umum dan klasik bagi calon mahasiswa di Indonesia.

Masalah-masalah di atas tentu tidak bisa dianggap sederhana. Sebab apabila calon mahasiswa memasuki suatu Perguruan Tinggi (PT) ataupun jurusan yang diambil tidak sesuai dengan apa yang diinginkan akan terjadi pemberontakan dalam dirinya yang berimbas pada kurangnya pengembangan keterampilan diri mereka.

Hal tersebut bisa merugikan diri sendiri, terutama dalam pekerjaannya nantinya. Sehingga kampus yang merupakan tempat mengaktualisasi calon mahasiswa tidak dipercaya lagi akibat kualitas hasil cetakan mahasiswa tidak baik. Bahkan, perkembangan dan pembangunan di Indonesia semakin menurun dan kalah saing dengan negara-negara lain.

Untuk itu, bagi calon mahasiswa yang hendak memasuki babak baru dalam dunia pendidikan yang memiliki sistem yang berbeda selama berada di sekolah menengah, maka ada baiknya bagi calon mahasiswa mengetahui bagaimana cara memasuki babak baru dalam dunia pendidikan.

Skill
Calon mahasiswa harus mengetahui kemampuan/keahlian apa yang mereka miliki. Jika mengetahui kemampuan yang kamu miliki, maka dengan mudah anda dapat mengetahui kampus apa atau jurusan mana yang sesuai bagi Anda. Sehingga pada proses aktualisasi di kampus, Anda tidak merasa terbebani akibat tidak adanya basic dalam diri.

Informasi
Zaman sekarang, informasi sangat mudah didapatkan. Pada poin ini, informasi bisa didapatkan melalui internet, kabar dari orang yang kuliah di kampus yang menjadi opsi Anda, brosur, dan berbagai macam media yang berkaitan dengan informasi yang berisikan kampus yang anda pilih. Dalam informasi ini, pastikan Anda harus mengetahui tentang profil kampus/jurusan yang akan dipilih.

Pekerjaan
Setelah selesai menempuh masa studi di bangku perkuliahan, tahap selanjutnya adalah bekerja –kecuali bagi mereka yang ingin melanjutkan S-2- agar dapat memberikan kontribusi bagi negara. Dalam menentukan jurusan agar tidak menjadi pengangguran, maka ada baiknya Anda berpikir apakah kesempatan bekerja di jurusan tersebut luas atau sesuai dengan skill Anda yang didapatkan selama proses perkuliahan selama ini. Jika tidak, maka ada baiknya anda mempertimbangkan hal ini sebaik mungkin agar tidak menimbulkan rasa penyesalan nantinya.

Tiga poin di atas semoga bisa memberikan pandangan bagi teman-teman yang hendak memasuki jenjang pendidikan yang dipenuhi dengan kaum intelektual. Sehingga dapat berkontribusi bagi sesama dan negara agar dapat memajukan negara ini sebagai generasi penerus.

Selamat UN 2013 bagi pelajar SMA sederajat. Ingat berlaku jujur dalam mengerjakan UN dan jangan ikut-ikutan masuk PT berdasarkan temannya atau sebagai pelarian tetapi masuk PT berdasarkan pilih kalian semua.

Dominikus Daud Wuring
Mahasiswa semester VI PGSD STKIP Persada Khatulistiwa, Sintang
Ketua BEM STKIP Persada Khatulistiwa
Anggota FBKR Sintang
Wakil Ketua Redaksi Jurnalistik STKIP Persada Khatulistiwa

Unnes Agresif Terima Mahasiswa Asing

$
0
0
Ilustrasi : UnnesColleger Radio - Mengirimkan dosen dan mahasiswa belajar di kampus internasional menjadi sarana untuk mengenalkan universitas dalam negeri ke kancah global. Namun, tidak hanya mengirimkan civitas academica ke luar, suatu perguruan tinggi pun harus membuka diri untuk menerima mahasiswa asing yang ingin mengenyam pendidikan di tempat tersebut.  

Untuk itu, Universitas Negeri Semarang (Unnes) bertekad memaksimalkan jumlah mahasiswa luar negeri. Sehingga Berbagai kebijakan akan dibuat untuk merealisasikan hal tersebut. “Terutama pembuatan sistem informasi tentang penerimaan mahasisw
a asing,” ujar Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama (PR IV) Unnes Fathur Rokhman, seperti dikutip dari situs Unnes, Senin (25/2/2013).

Selama ini, kata Fathur, Unnes belum memiliki sistem untuk pendaftar dari luar negeri. “Sistem yang sudah terbangun hanya menitikberatkan pada mahasiswa dalam negeri. Sementara harus pula difasilitasi mereka (mahasiswa asing) yang ingin belajar di kampus Sekaran,” jelasnya.

Adapun program yang akan ditawarkan dalam penerimaan itu meliputi program S-1, S-2, dan S-3 Reguler, dan non-reguler shortcourse. “Direncanakan terbuka untuk semua program studi yang ada di Universitas Konservasi,” imbuh Fathur.

Melalui upaya pemaksimalan penerimaan mahasiswa asing, Fathur berharap Unnes makin dikenal di kancah internasional. Hal itu sesuai pula dengan visi Unnes sebagai Universitas Konservasi yang bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera.

Sebagai dasar implementasi kerja sama, dia mengimbau agar semua bagian di Unnes melakukan memorandum of agreement (MoA) dahulu dengan pihak yang ingin diajak bekerja sama. “MoA setidaknya sebagai dasar untuk mengawali kerja sama. Selanjutnya dapat direalisasikan melalui berbagai kebijakan,” tandasnya.

Trek-trekan Santai di ITS

$
0
0
Ilustrasi : ITS.ac.idColleger Radio - Ajang balap atau trek-trekan mobil biasanya mengundang kontra karena bisa membahayakan. Tetapi kali ini, justru diperlombakan.  

Mesin Autosport Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
kembali menggelar olahraga otomotif. Dengan mengusung tema ITS Story. Kegiatan ini dinamai Latihan Bersama (Latber) Time Rally ini dilaksanakan pada Minggu 24 Februari.

Jika pada pelaksanaan rally sebelumnya menggunakan sistem kejuaraan, tidak dengan tahun ini. Olahraga yang sudah ada sejak 2006 tersebut kini digunakan sebagai momen untuk latihan bersama.
''Jadi kami sengaja meng-create kegiatan ini cenderung sebagai fun rally,'' jelas Ketua Lomba Yordian Fachry, seperti dikutip laman UGM, Senin (25/2/2012).

Sesuai dengan tema yang diusung, rally kali ini ingin mengangkat sejarah ITS melalui rute yang melalui tempat-tempat bersejarah ITS. ''Kami mengambil referensi dari buku Titik Nol Kampus Perdjoeangan untuk mencari tempat-tempat sejarah ITS tersebut,'' tutur mahasiswa Jurusan Teknik Mesin tersebut.

Sebenarnya, lanjut dia, tujuan utama dari pelaksanaan Latber Time Rally ini adalah sebagai media untuk meningkatkan minat mahasiswa ITS terhadap olahraga otomotif. Tak hanya itu, rally ini juga melatih safety driving di mana peserta harus berkendara sesuai ketentuan yang berlaku meski harus berpacu dengan waktu.

Setiap tim dari 70 tim peserta yang mendaftar beranggotakan paling banyak empat orang. Satu sebagai driver, dua sebagai navigator, dan satu lagi sebagai penumpang. Untuk rute yang harus dilalui, peserta diberikan soal sejenis teka-teki yang harus dipecahkan untuk menemukan rute yang benar.

Ada tiga jenis soal yang diberikan oleh panitia, antara lain Belok kiri-belok kanan (BKR-BKN) tulang ikan, di mana arah-arahnya digambarkan menyerupai tulang ikan. Serta yang terakhir adalah tulip yaitu petunjuk yang berupa simbol.

Peserta yang akan memenangkan lomba ini adalah peserta yang memiliki poin paling sedikit. Poin yang dimaksud adalah angka hukuman. Peserta diminta untuk bisa menemukan pos-pos yang telah disediakan. Yakni pos waktu (start-finish), pos rute, pos rahasia, dan pos palsu. Setiap terlewatkan satu pos rute peserta akan dikenai hukuman sebesar 300 poin.

Tak hanya mencari juara umum, Latber kali ini juga menyediakan penghargaan bagi peserta wanita terbaik. Yakni tim yang seluruh anggotanya wanita. ''Hal tersebut merupakan apresiasi karena memang masih jarang wanita yang tertarik mengikuti olahraga otomotif seperti ini,'' pungkasnya.

Ikut Kompetisi Film, Raih Beasiswanya!

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Punya karya film pendek ciamik? Daripada hanya disimpan di lemari, coba ikut sertakan filmmu pada kompetisi Film Pendek besutan SAE Institute.

Kompetisi tersebut merupakan bagian dari ajang Europe on
Screen (EoS) yang akan dihelat pada 3-12 Mei 2013. Asyiknya, tidak hanya diputar pada EoS, pemenang kompetisi bertajuk EoS Scholarship Challenge ini juga akan menerima sebuah HD Video Camera. Hadiah lainnya, menerima beasiswa untuk program pendidikan Digital Film Making selama tiga tahun untuk mendapatkan gelar BA/BSc Hons Digital Film Making.

Syarat untuk menjadi peserta kompetisi sangat mudah. Kompetisi ini dibuka untuk umum dan gratis. Peserta hanya perlu memasukkan karya film mereka dari kategori fiksi dan dokumenter. Tapi ingat, film yang diikutsertakan harus belum pernah didaftarkan dalam Kompetisi Film Pendek Europe on Screen sebelumnya.

Meski tidak harus menggunakan bahasa Indonesia, film yang diikutsertakan harus disutradarai oleh warga negara Indonesia dan berdurasi tidak lebih dari 20 menit. Film juga diproduksi setelah 1 Januari 2011 dan bukanlah film eksperimental, profil industri/perusahaan, iklan dan program tayangan televisi, iklan layanan masyarakat, atau trailer film. Demikian seperti dikutip dari laman SAE Institute, Kamis (21/2/2013).

Jika kamu memenuhi dengan kriteria tersebut, segera daftarkan filmmu dengan mengirimkan formulir pendaftaran yang sudah diisi lengkap beserta dua foto adegan dengan resolusi 300dpi ke alamat email info@europeonscreen.org dan europeonscreen@gmail.com. Ingat ya, foto adegan bukanlah foto di balik layar atau foto pembuat film. Jangan lupa cantumkan "Pendaftaran Kompetisi Film Pendek EoS (Judul Film – Sutradara)" pada bagian Subject e-mail.

Kemudian kirimkan film buatanmu dalam bentuk DVD atau file video dengan resolusi gambar minimum 720x576 dpi (avi atau mov), via pos ke:
    Sekretariat Europe on Screen
    Jalan Gereja Theresia No. 23 (Pav)
    Jakarta Pusat 10350
    Indonesia
   
Cantumkan judul film beserta nama sutradaranya pada DVD yang dikirimkan.

Kamu bisa juga mendaftarkan filmmu dnegan mengunggahnya ke idfilmcenter.com/filmbox untuk diteruskan ke panitia EoS 2013. Cantumkan "PENDAFTARAN KOMPETISI FILM PENDEK EOS 2013" pada isian deskripsi video.

Deadlinenya 18 Maret 2013, ya. Informasi lengkap tentang EoS Scholarship Challenge ini dapat disimak di laman SAE Institute.

Kuliah S-1 Gratis dengan Paramadina Fellowship

$
0
0
Ilustrasi: Penerima Paramadina Fellowship 2012. (Foto: dok. Universitas Paramadina)Colleger Radio - Lulus SMA mau kuliah gratis? Pastikan nilai rapormu bagus untuk mendaftar berbagai program beasiswa.

Salah satu beasiswa yang ditawarkan bagi para lulusan SMA/sederajat dengan prestasi, baik akademik maupun non-akademik, adalah Paramadina Fellowship. Tahun ini, beasiswa penuh meliputi biaya sudi dan tunjangan biaya hidup akan diberikan kepada alu
mni SMA/sederajat untuk menempuh studi sarjana. Beasiswa akan diberikan untuk program studi Manajemen, Falsafah dan Agama, Ilmu Komunikasi, Psikologi, Hubungan Internasional, Teknik Informatika, Desain Komunikasi Visual, dan Desain Produk Industri.

Untuk mendaftar Paramadina Fellowship 2013, pelamar haruslah merupakan siswa kelas XII atau lulusan SMA/sederajat sederajat yang lahir pada 1 Januari 1993 dan setelahnya. Pelamar juga harus mengantongi nilai rata-rata UN, ijazah, dan rapor kelas X, XI dan XII minimum 8,00. Selain prestasi akademik, pelamar haruslah aktif dalam kegiatan organisasi intra dan ekstra sekolah, serta mampu berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Demikian seperti dikutip dari laman Universitas Paramadina, Rabu (20/2/2013).

Jika menerima beasiswa ini, kandidat harus mampu menyelesaikan masa studi maksimum dalam kurun empat tahun kalender akademik. Kemudian, jika tidak mendapatkan nilai IPK minimal 3,25 selama dua semester pada saat perkuliahan, scholar dinyatakan gagal dan tidak lagi memperoleh beasiswa untuk penyelesaian sisa masa studi. 

Informasi lengkap dan formulir pendaftaran bisa diunduh di laman resmi Universitas Paramadina. Berkas pendaftaran Paramadina Fellowship 2013 harus sudah diterima oleh Universitas Paramadina paling lambat 12 April 2013. Ingat ya, pendaftaran tidak bisa melalui email.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi :
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Telp. +62 21 7918 1188
Fax. +62 21 799 3375

10 Mahasiswa UI Wakili Uganda di HNMUN 2013

$
0
0
Foto : Delegasi UI saat pembukaan HNMUN 2013 di Boston/UIColleger Radio - Ajang bergengsi Harvard National Model United Nations (HNMUN) kembali digelar. Tidak ingin berdiam diri, Universitas Indonesia (UI) mengirimkan 10 mahasiswanya untuk beradu dengan 3.000 delegasi lain dari 40 negara.
Para perwakilan UI tersebut adalah Hanifah Ahmad, Garl
an Archista Duarsa, Adlini Ilma Ghaisany Sjah, Nicko Arie Prasadana, Tanita Dhiyaan, Roderick J M Sibarani, Rizki Yuniarini, Siti Aisyah R, Rino Nugrahaputra, dan Gea Larissa Kuncoro.

Ketua Delegasi UI Hanifah Ahmad menjelaskan, pada simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa tertua dan terbesar di dunia kali ini, mereka akan mewakili Uganda, salah satu negara Afrika paling signifikan dalam dinamika politik internasional selama dekade terakhir. "Isu-isu yang akan dibahas meliputi keamanan, kesehatan, energi, kesetaraan gender, serta HAM. Sebagai Uganda, kami harus membahas isu-isu tersebut dari sudut pandang dunia ketiga dengan masalah domestiknya sendiri," tutur Hanifah, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (26/2/2013).

Ke-10 mahasiswa pilihan tersebut mengalahkan 200 peserta dari 12 fakultas lain di UI melalui lima tahap seleksi yang sangat ketat. "Mulai dari seleksi dokumen, esai, chamber workshop, simulasi, sampai wawancara, mereka menunjukkan performa yang sangat memuaskan," urai Faculty Advisor, Andhyta Firselly Utami.

Andhyta menuturkan, kualitas delegasi Indonesia dari tahun-ke-tahun semakin membaik. Apalagi, lanjutnya, HNMUN 2013 menjadi kesempatan untuk membuktikan kemampuan negosiasi dan public speaking putera-puteri Tanah Air dapat bersaing dengan mereka dari negara-negara maju lainnya. "Setelah acara ini, diharapkan bukan saja keterampilan diplomasi mereka meningkat, tapi juga pemahaman atas isu global yang lebih komprehensif," imbuhnya.

Nyaris Gagal, Tim FH Unair Justru Jadi Penasihat Hukum Terbaik

$
0
0
Foto : Tim FH Unair/UnairColleger Radio - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya patut berbangga. Pasalnya, dua mahasiswa Fakultas Hukum Unair dinobatkan sebagai penasihat hukum terbaik pada kompetisi tahunan Moot Court Competition (MCC) Asian Law Student’s Association (ALSA).  

Mereka adalah Muhammad Kemal (angkatan 2011) dan Ria
Permata (angkatan 2012). Selain itu, mahasiswa FH Unair angkatan 2012 Surya Inggrida Diotama juga terpilih menjadi panitera terbaik pada kompetisi MCC piala Mahkamah Agung (MA) yang dihelat di Universitas Brawijaya (UB) Malang, belum lama ini.

Tim pendamping mereka, Rizky Sanggalangi mengungkapkan, awalnya tim FH Unair berada pada peringkat tiga babak penyisihan. Namun, karenakan kompetisi bersifat group, maka yang berhak mewakili grup A adalah Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung dan Unair berada di peringkat kedua.

“Saat itu Unair satu grup dengan Unpad dan Unhas di grup A. Saat itu skor Unair pada babak penyisihan mendapatkan poin keseluruhan sejumlah 2.370 dari dewan juri," tutur Rizky, seperti dinukil dari laman Unair, Selasa (26/2/2013).

Sayangnya, kata Rifky, untuk tahun ini tim FH Unair yang terdiri atas 19 orang mahasiswa dan tiga pendamping itu tidak bisa memboyong pulang piala MA serta mempertahankan kejayaan pada tahun lalu. Meski tidak lolos ke babak final, usaha tim Unair ternyata tetap memperoleh apresiasi dari dewan juri dengan memperoleh beberapa kategori penghargaan terbaik selama kompetisi berlangsung.

“Selain dua orang menjadi penasihat hukum terbaik dan satu menjadi panitera terbaik, tim Unair juga menempati peringkat tiga kategori berkas terbaik. Semoga prestasi Unair di tahun depan akan lebih baik," imbuhnya.

MCC adalah kompetisi bagi para mahasiswa Fakultas Hukum se-Indonesia. Pada kompetisi tersebut mereka diwajibkan menunjukkan simulasi persidangan tehadap suatu kasus yang sudah ditentukan oleh dewan juri. Kegiatan ini bertujuan mendidik para pesertanya untuk menjadi aparat penegak hukum yang punya integritas.

“Tahun ini adalah keikutsertaan Unair yang ke-11. Pada 2003 dan 2009, Unair pernah menjadi tuan rumah MCC,” ungkap Rifky.

Beasiswa S-2 Transportasi di Inggris

$
0
0
ITS-University of Leeds, Inggris, memberikan beasiswa S-2 dalam bidang transportasi. (ist.) Colleger Radio - Institute for Transport Studies (ITS) di University of Leeds, Inggris, membuka peluang beasiswa magister (S-2) bagi pelajar internasional dalam studi tentang transportasi. Beasiswa yang diberikan senilai 7.500 poundsterling atau sekira Rp110,45 juta (Rp14.727 per poundsterling) untuk tahun ajaran 2013/2014, September mendatang.

Beasiswa ini merupakan bagian dari misi ITS untuk mengembangkan pemahaman tentang transportasi global, melalui pengembangan kemampuan dan praktik terbaik. Sangat disarankan, para penerima beasiswa nantinya akan kembali ke negara mereka usai studi dan menerapkan keahlian mereka di area transportasi yang membutuhkan.

Bantuan biaya studi tersebut ditawarkan dalam lima konsentrasi studi, MA Transport Economics, MSc Sustainability (Transport),  MSc Transport Planning, MSc Transport Planning dan Environment and MSc (Eng) Transport Planning and Engineering. Semua bidang kajian tersebut dapat diambil di University of Leeds, Inggris.

Pelamar haruslah memiliki gelar sarjana yang setara dengan gelar sarjana kelas pertama atau kedua di Inggris dan sudah diterima sebagai mahasiswa pascasarjana di ITS. Pelamar juga harus mendapat status "pelajar internasional" dari University of Leeds serta tidak berdomisili di negara anggota Uni Eropa.  Demikian seperti dikutip dari laman University of Leeds, Selasa (26/2/2013).

Selain formulir pendaftaran beserta kelengkapannya, berkas lamaran juga berisikan surat pernyataan sepanjang 500 kata tentang bagaimana gelar Master dari ITS - University of Leeds dapat membantu kandidat membuat perubahan, khususnya dalam menangani isu atau masalah dalam bidang transportasi di negara mereka secara signifikan. Berkas lamaran dapat dikirimkan secara elektronik (e-mail) maupun pos sebelum 13 Juni 2013. Informasi lengkap tentang beasiswa ini dapat disimak di laman ITS - University of Leeds, Inggris.

Nugget Lele ITS Ditaksir Banyak Reseller

$
0
0
Ilustrasi : ist.Colleger Radio - Siapa tidak kenal ikan lele? Mulai dari sajian tradisional, pecel lele hingga diolah dalam rupa modern, lele kerap digemari oleh beragam usia dan kalangan. Tidak mau kalah, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun hadir menawarkan inovasi kuliner lele yang cukup menggoda.  

Adalah Galih Pradana, Zulvah, dan Okki Anugrah Putra yang tergabung dalam tim Lelebay Nugget. Sejak masih berstatus mahasiswa baru, tiga sekawan ini telah mencoba berbisnis. Mulai dari peternakan lele hingga kini menghadirkan nugget lele.

"Awalnya kami mencoba berbisnis dalam bidang peternakan lele. Namun karena terjadi suatu hal pada waktu penjualan, akhirnya bisnisnya tidak
jalan. Barulah banting setir ke bidang kuliner, Nugget Lele," ujar Zulvah, seperti dilansir ITS Online, Selasa (26/2/2013).

Menurut Zulvah, menjadikan ikan lele menjadi makanan seperti nugget justru membuat nilai rasa dan penjualan ikan lele semakin tinggi. Meskipun hanya mengubah bentuk, nugget lele tidak kalah dalam hal kandungan nutrisi dan gizi. Selain itu, inovasi tersebut juga membuat kebermanfaatan ikan lele semakin besar. Pasalnya, saat ini jenis ikan lele yang sering dicari adalah yang berukuran kecil atau sedang. Sebab, untuk membuat pecel lele atau lalapan, ikan yang dibutuhkan adalah ikan lele yang berukuran tidak besar.

"Kalau lele kecil dan sedang itu satu kilo bisa Rp14 ribu. Sementara yang paling besar cuma Rp12 ribu. Apalagi lele berukuran besar itu kurang diminati. Maka, kami beli ikan lele berukuran besar sama seperti ikan yang berukuran kecil, jadi kan sama-sama bisa memberi manfaat," ungkapnya.

Bisnis Nugget Lele itu pun diikutkan dalam lomba EURECA kategori Business Plan Competition di kampus Prasetya Mulya, Tangerang. Lolos sebagai finalis, tim Lelebay Nugget pun berangkat ke Tangerang untuk berhadapan dengan beberapa tim dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, maupun perwakilan tuan rumah.

Sebagai persiapan untuk tampil ajang tersebut Zulfah mengaku, lebih menekankan pada bidang produk. Jauh-jauh hari sebelum diumumkan masuk finalis, Zulfah dan kawan-kawan menawarkan produk tersebut sejumlah responden untuk menanyakan pendapat mereka terhadap nugget lele itu.

"Ada yang bilang kurang asin, rasanya seperti cireng, dan lainnya. Semuanya kami tampung untuk menghasilkan rasa yang benar-benar pas dan dapat diterima oleh masyarakat banyak," urai mahasiswi angkatan 2010 itu.

Dia menambahkan, penilaian pada perlombaan tersebut menekankan pada bidang sosialnya, yaitu aspek kebermanfaatan dan aspek keberlanjutan produk tersebut. Aspek kebermanfaatan, yakni lebih berkonsentrasi pada bagaimana produk tersebut bisa bermanfaat pada orang lain di sekitar.

Sedangkan aspek keberlanjutan sendiri mengenai bagaimana proses selanjutnya setelah ajang lomba tersebut selesai. "Keberlanjutan itu tidak hanya sekedar dari segi bisnisnya, tetapi juga apakah kira-kira bisnisnya ini bisa bertahan sampai selanjutnya atau cuma untuk mengikuti lomba, setelah selesai tidak dilanjutkan lagi," papar dara berkerudung itu.

Sebagai bukti, tim Lelebay Nugget ini telah menjadi wirausaha yang telah berkelanjutan. Mereka mampu membangun kolam lele, lemari es, serta alat-alat memasak yang lain. Setelah kompetisi tersebut, banyak tawaran yang datang kepada Lelebay Nugget untuk menjadi reseller.

Namun, untuk saat ini, mereka bertiga sepakat untuk menolak tawaran tersebut. Pasalnya mereka masih harus mengembangkan produk tersebut. "Nugget ini makanan yang tidak tahan lama karena tidak diberi bahan pengawet. Jadi, lewat satu hari saja sudah berubah bentuk dan rasanya. Makanya kami fokus untuk mengembangkan sendiri di sini," tutup mahasiswi asal Tuban tersebut.

Al-Jazeera : Pendidikan Indonesia seperti Jaman Batu

$
0
0
Foto: dok. OkezoneColleger Radio - Banyak bukti menunjukkan masih minimnya kualitas pendidikan di Indonesia. Dari segi fasilitas, tercatat masih ratusan ribu sekolah rusak di penjuru Nusantara. Dari segi sistem, pemerintah masih mencari kurikulum yang paling ideal untuk diterapkan. Belum lagi rendahnya mutu guru di Tanah Air dan persebarannya yang tidak merata, ikut memperburuk kondisi pendidikan Indonesia. Ironis, padahal Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi nomor tiga tertinggi di Asia.
Potret negatif pendidikan Tanah Air tersebut tidak luput dari kacamata dunia. Al-Jazeera, salah satu stasiun televisi berita dari Qatar, memotret buramnya dunia pendidikan Indonesia dalam reportase khusus 101 East. Seperti dilansir Al-Jazeera, Rabu (27/2/2013), reportase tersebut menyelidiki mengapa sistem pendidikan di Indonesia merupakan salah satu yang buruk di dunia.

Liputan Al-Jazeera dititikberatkan pada cerita salah satu Pengajar Muda dari program Indonesia Mengajar besutan Anies Baswedan. Sarjana Teknik berusia 23 tahun ini meninggalkan kemewahan Jakarta untuk mengajar di daerah Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum diberangkatkan ke daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) di seluruh Indonesia, para Pengajar Muda dibekali latihan bertahan hidup ala militer.

Al Jazeera menyebut, belum lama ini Indonesia berada pada peringkat akhir dalam pemeringkatan taraf pendidikan yang menghitung tingkat literasi, hasil ujian, tingkat kelulusan dan parameter kunci lainnya dari 50 negara. Selain itu, hanya sepertiga dari 57 juta anak usia sekolah di Indonesia yang menyelesaikan jenjang pendidikan dasar. Minimnya kondisi pendidikan di Indonesia juga diperparah dengan rendahnya mutu pengajar dan wabah korupsi di berbagai bidang.

Para praktisi dan pengamat pendidikan menilai, sistem pendidikan Indpnesia lebih menekankan pendidikan menghafal ketimbang berpikir kreatif. Budaya pengajaran satu arah, pendekatan kaku dalam pendidikan keagamaan, serta minimnya tugas membaca diidentifikasi sebagai persoalan-persoalan utama. 

Para pakar pendidikan Indonesia menyatakan bahwa setengah dari jumlah guru di Tanah Air tidak memiliki kualifikasi yang layak untuk mengajar dan 20 persen dari jumlah guru yang ada sering kali tidak menunaikan kewajiban mereka sebagai pengajar. Selain itu, banyak guru di sekolah negeri bekerja di luar sekolah untuk menambah penghasilan.

Korupsi juga merajalela di sekolah dan perguruan tinggi. Banyak orangtua terpaksa menyuap sekolah agar anak-anak mereka lulus tes masuk, atau membayar fasilitas yang seharusnya disediakan oleh negara. Indonesian Corruption Watch (ICW) mengklaim, hanya sedikit sekolah Indonesia yang bersih dari korupsi, dengan 40 persen biaya operasional sekolah yang seharusnya menjadi jatah mereka "disunat" sebelum sampai ke ruang kelas.

Sementara itu, jutaan dolar bantuan pendidikan digelontorkan berbagai negara asing untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia. Angka ini tidak sebanding dengan jumlah yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk pendidikan dari APBN. Beberapa observer internasional juga mempertanyakan mengapa Indonesia masih mengandalkan pendanaan luar untuk pembangunan sekolah mengingat status Indonesia dari Bank Dunia sebagai negara dengan penghasilan menengah.

Merespons berbagai kritik tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan kurikulum baru sebagai usaha menyederhanakan pendidikan, mengurangi angka putus sekolah, dan menciptakan lebih banyak doktor. Salah satu kontroversi yang bergulir seputar kurikulum baru ini adalah pengurangan jumlah belajar pendidikan sains, geografi dan bahasa Inggris di sekolah dasar, serta meningkatkan jumlah pendidikan nasionalisme dan patriotik.

Banyak pendidik mempertimbangkan kondisi ini dapat mendorong Indonesia kembali ke "zaman batu" di era globalisasi. Mereka berpendapat, usia dini adalah saatnya memberikan berbagai formula pendidikan yang merangsang kemampuan berpikir anak-anak, terutama mengingat tingginya angka putus sekolah usai jenjang sekolah dasar ini.

Tetapi pemerintah membela diri dengan menyatakan bahwa perubahan kurikulum akan menyederhanakan sistem sekolah yang dikritik karena membebankan terlalu banyak subjek pelajaran kepada para siswa.

Financial Planner, Prospek Kerja Jebolan Jurusan Keuangan

$
0
0
Ilustrasi : Okezone
Colleger Radio - Prospek kerja bidang keuangan sangatlah besar, apalagi didukung dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia yang cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut, financial planner menjadi bidang pekerjaan menjanjikan bagi para lulusan jurusan keuangan.  

Demikian disampaikan Senior Financial Advisor Akbars Financial Checkup (AFC) Aidil Akbar Madjid selepas seminar bertajuk "Build Your Career on Financial Field, Are You Ready?" di Bina Nusantara (Binus) Business School, tadi malam. Menurut Aidil, Indonesia masih membutuhkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pengelola keuangan mengingat penduduk kelas menengah di Indonesia cukup banyak.

"Penduduk kelas menengah di Indonesia katakanlah 13-15 persen berarti sekira 30 juta dari total penduduk di Indonesia. Mereka ini yang nantinya akan bertumbuh. Karena mereka memiliki pendapatan di atas Rp3-5 juta sehingga selama ini menjadi target konsumen berbagai produk," tutur Aidil.

Aidil menyebut, pertumbuhan Indonesia didukung oleh masyarakat kelas menengah dan sifat konsumtif. Suatu negara yang tumbuh didukung oleh konsumtivisme, kelas menengahnya akan membesar.  Permasalahannya adalah, lanjutnya, jangan sampai penghasilan mereka hanya digunakan untuk konsumsi, tetapi bagaimana mereka punya tabungan investasi yang benar untuk masa depan.

"Selama ini kacau. Investasi sana-sini gagal karena masih meraba-raba. Keberadaan financial planner akan memberikan ilmu, cara yang benar agar tidak salah mengambil langkah dalam berinvestasi. Karena kalau sudah salah langkah, yang terbuang adalah waktu dan dana," paparnya.

Dia mencontohkan, seseorang melakukan investasi dan telah berjalan selama dua tahun. Ternyata dia mendapati investasi tersebut salah dan akhirnya merugi sehingga harus memulai dari awal.

"Sesuatu yang tidak dapat kita beli kembali adalah waktu yang sudah lewat. Oleh karena itu, financial planner membantu orang meminimalisasi kerugian dengan investasi yang tepat," jelas Aidil.

Faisal Jamil, Pak Guru Superstar dari Tambora

$
0
0
Faisal Jamil. (Foto: AL Jazeera)Colleger Radio - Suasana sebuah kelas di salah satu sekolah dasar (SD) Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) riuh rendah. Sudirman, salah satu siswa kelas empat, berdiri di depan kelas memegang buku catatan.

"Lampu... Kamera... Action!" seru teman-teman sekelas dan Faisal Jamil, sang guru.

Usai aba-aba itu, Sudirman pun mulai bercerita, sesuai catatan di bukunya.

Siang itu, Pak Guru Faisal sedang mengajarkan kemampuan bicara di depan umum kepada murid-muridnya. Untuk mengatasi kegugupan, Faisal dan murid lainnya memperlakukan siswa yang kena giliran maju ke depan kelas layaknya "Superstar". Metode pengajaran yang diusung Sarjana Teknik Elektro ini  memang lain dari kebanyakan guru di daerah Terdepan, Terluar, terpencil (3-T) tersebut.

Kiprah Faisal sebagai salah satu Pengajar Muda dari program Indonesia Mengajar besutan Anies Baswedan ini pun direkam. Dalam liputan mendalamnya, 101 East - Al Jazeera, mengangkat potret keseharian Faisal sebagai guru di daerah terpencil ke dalam gambaran besar buruknya sistem pendidikan Indonesia.

Al Jazeera, Rabu (17/2/2013) melansir, ketika Faisal sampai di Tambora 2012 lalu, lajang 23 tahun ini terkejut dengan keadaan yang harus dihadapinya; masyarakat hidup dalam keadaan minim dan terbatasnya aliran listrik. Faisal dapat melihat, siswa di kota besar Indonesia mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Faisal menilai, banyak yang harus dikejar dalam sistem pendidikan Tanah Air, mengingat antusiasme siswa untuk belajar sangat tinggi.

"Terutama soal pemerataan pendidikan. Para siswa ini belum tahu apakah mereka akan melanjutkan pendidikan karena mereka tidak tahu akankah ada guru yang mengajar? Ini tugas saya untuk mendorong mereka," ujar Faisal.

Di desa tanpa akses mobil dan berjarak delapan jam dari bandara terdekat ini  Faisal megajar siswa kelas empat. Di Tambora, hanya dua dari empat guru yang datang mengajar. Dan mereka hanya lulusan SMA.

"Kalau guru jarang hadir, Pak Guru Faisal yang menggantikan," kata Yusika, salah satu murid Faisal.

Pria yang pernah bekerja di perusahaan telekomunikasi besar di Jakarta itu juga harus membantu guru-guru lain dengan kelas mereka. Terkadang, para guru ini harus bekerja sampingan untuk menjaga dapur tetap mengepul.

"Kedatangan guru sangat minim. Hanya satu atau dua yang datang. Selain itu, mereka memiliki metode pengajaran yang kaku. Sering kali para guru ini juga tidak memperhatikan para siswa mereka, sementara saya tidak bisa begitu," imbuhnya. 

Salah salah satu program yang diterapkan Faisal ke anak didiknya adalah "Buku Curhat". Di buku ini, para siswa bebas menuliskan cerita atau menggambar apa saja. Awalnya dia hanya ingin mengajarkan para siswanya kebiasaan menulis dan mengungkapkan perasaan. Setiap cerita dibaca dan dikomentari Faisal, sekaligus membetulkan kalimat dan tata bahasanya. Pada akhirnya, proyek ini juga membuat Faisal lebih mengenal para siswanya secara pribadi.

Keberadaan Faisal menginspirasi para muridnya, seperti Yusika. Gadis mungil ini mengaku senang mendapat guru seperti Faisal. Pak Guru Faisal, kata Yusika, mengajarinya banyak hal, baik di kelas maupun luar kelas.

"Saya selalu mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan Pak Guru. Saya juga ingin menjadi guru supaya saya bisa mengajar matematika,"  ungkap penyuka pelajaran matematika tersebut.

Hampir setiap desa di Indonesia memiliki sekolah dasar, tapi hanya sepertiga penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan setingkat sekolah dasar tersebut. Banyak di antara mereka kemudian putus sekolah usai sekolah dasar baik karena keterbatasan ekonomi maupun karena terbatasnya akses pendidikan. 

Alumnus Universitas Indonesia ini mengilustrasikan, di Tambora, siswa sangat kesusahan untuk sampai ke sekolah. Para siswa harus bertemu dengan hewan-hewan liar di hutan, termasuk babi hutan. Ketika hujan, ada kemungkinan pohon tumbang.

"Sebagian besar siswa ada yang terpaksa tinggal di rumah dan bekerja di ladang, jika tidak, maka dari mana mereka akan makan?" tuturnya.

Faisal mengaku, ketika bergabung dengan Indonesia Mengajar, dia tidak berpikir berpikir harus tinggal di daerah yang begitu terpencil. Tetapi ketika mengetahui tempatnya mengajar adalah desa yang berdekatan dengan gunung berapi, dia pun tahu bahwa ini akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup.

"Orangtua saya juga awalnya tidak setuju saya meninggalkan pekerjaan saya di Jakarta dengan gaji yang memadai. Mereka bertanya, 'Apa yang akan kamu lakukan di sana?' Tetapi mengajar siswa-siswa kelas tiga dan empat ini memberikan pengalaman hidup yang sangat berharga bagi saya," ujar Faisal.

Asrama Mahasiswa IU Bak Hambalang di Tengah Kota

$
0
0
Ilustrasi : ist.Colleger Radio - Gerakan Universitas Indonesia (UI) Bersih meminta kepastian hukum dengan mendatangi kantor Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) M Mahfud MD. Namun, kepastian hukum tersebut tetap dalam koridor memperkuat KPK ke depan, melindungi hak pelapor, serta kemungkinan dilakukannya judicial review.  

Tindakan ini dilakukan UI Bersih ka
rena mereka merasa KPK terlalu sibuk dengan kasus korupsi politik dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) untuk menindaklanjuti laporan pengaduan dugaan korupsi di UI. Demikian, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (28/2/2013).

Pihak UI Bersih menyebut, indikasi korupsi di UI telah dilaporkan pada KPK sejak 2011. Bahkan, bukti-bukti pendukung indikasi korupsi tersebut sudah amat lengkap.

Salah satu indikasi korupsi yang terdapat di UI, lanjut mereka, adalah bekas asrama PGT 17 yang menyerupai “Hambalang di Tengah Kota”. Apalagi dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar dan Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara Suryanto di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) 27 Februari silam mereka menyatakan jika proyek pembangunan tersebt tidak sah.

“Mereka menyatakan, satu, tidak pernah ada izin Menkeu untuk melaksanakan proyek tersebut. Dua, tidak pernah ada tender, dan ketiga sudah ada kerugian berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menurut analis independen kerugian UI/negara atas proyek tersebut sebesar Rp361 miliar,” urai mereka.

Dalam kasus IT perpustakaan, yakni proyek yang disinyalir bernilai Rp21 miliar itu, Gerakan UI pun memberikan sejumlah bukti untuk melengkapi pelaporan mereka pada KPK. Bukti tersebut ialah hasil audit BPK serta 11 tanda tangan yang dipalsukan.

Gerakan UI Bersih pun menyatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ”terkesan” menutupi kasus UI. Sebab, ketika UI Besih melapor ke KPK, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang pertama mengatakan tidak ada korupsi di UI.

”Pada rapat pimpinan Kemendikbud, 19 Oktober 2012, ditemukan masalah keuangan di berbagai perguruan tinggi. Ajaibnya, sama sekali tidak ada kasus UI yang termaksud dalam permasalahan tersebut,” paparnya.

Pendidikan Indonesia Tak Seburuk yang Dibayangkan

$
0
0
Ilustrasi siswa belajar di kelas (Foto : Heru Haryono/Okezone)Colleger Radio - Sistem pendidikan Indonesia berada pada peringkat rendah dibandingkan 50 negara lainnya. Salah satu indikator dalam pemeringkatan adalah tingkat literasi penduduk di Indonesia.
Sosiolog Pendidikan dan Kemasyarakatan dari Universitas Indonesia (UI) Hanief Saha Ghafur menyebutkan, angka melek aksara di Indonesia s
udah cukup tinggi. Namun, jumlah penduduk yang masih buta aksara pun masih terbilang tinggi.

"Misalnya pada MDG's angka pendidikan keaksaraan memang cukup bagus. Penduduk Indonesia yang melek huruf sebesar 99,47 persen pada 2009. Namun, angka yang buta huruf masih relatif cukup tinggi juga," ujar Hanief ketika berbincang, Kamis (28/2/2013).

Berdasarkan data tersebut, katanya, penduduk buta aksara di Indonesia usia di atas 15 tahun sebanyak 6,7 juta. Sebesar 60 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan. Dia menambahkan, posisi Indonesia pada Global Monitoring Report 2011 mengalami penurunan.

"Ada penurunan. Peringkat Indonesia dari 65 turun menjadi 69 dari 127 negara. Penurunan posisi ini bukan faktor banyaknya penduduk yang tidak sekolah. Tapi pemeringkatan tersebut tidak menghitung SD sebagai bagian dari pendidikan sekolah. Padahal Angka Partisipasi Kasar (APK) murni SD di Indonesia cukup tinggi dan melebihi target MDG's, yakni sebesar 95 persen," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aljazeera menyebutkan jika pendidikan Indonesia disamakan dengan pendidikan di zaman batu. Metode pembelajaran yang mengedepankan budaya menghafal bukan berpikir kreatif, serta minimnya tugas membaca menjadi salah satu penyebab pendidikan Indonesia dikatakan kuno.

Mantan Staf Ahli di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu menyayangkan adanya pendapat tersebut. Menurut Hanief, pendidikan di Tanah Air memang belum sempurna dan membutuhkan berbagai perbaikan.

"Orang-orang yang menyebut demikian karena mereka tidak mengerti. Saya rasa terlalu berlebihan. Pendidikan di Indonesia tidak seburuk apa yang disangkakan. Namun memang tidak sempurna dan butuh perbaikan," imbuh Hanief.

Ada Keran Air Siap Minum di Unair

$
0
0
Foto : Keran Air Siap Minum di Unair/UnairColleger Radio - Di luar negeri, terutama di negara maju, meminum air langsung dari keran adalah hal yang lumrah. Namun, bagaimana ketika hal tersebut diterapkan di Indonesia? Pemandangan serupa tampak di ruang terbuka Danau Konservasi Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Keran Air Siap Minum (KASM) tersebut merupakan produk kerjasama antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya d
engan Unair. Direktur PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Ashari Mardiono mengungkap, bantuan tersebut adalah program Corporate Social Responsibility (CSR).

Selain itu, program tersebut juga merupakan langkah awal drinking water from the tap sesuai amanat dalam PP No.16 Tahun 2005 tentang Sistem Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. “Keran air siap minum di negara maju memang bukan hal yang baru. Tapi di Surabaya orang belum terbiasa dengan air yang siap minum langsung,” kata Ashari, seperti dinukil dari laman Unair, Kamis (28/2/2013).

Dia menilai, air siap minum bisa mendorong warga untuk menghemat energi. “Kalau nanti sudah biasa meminum air yang siap minum langsung, dampaknya akan hemat energi. Tak perlu memasak air untuk minum kan?” urainya.

Sementara itu, Rektor Unair Fasich menyatakan, fasilitas tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi segenap civitas academica Unair maupun warga sekitar.

“Air itu sumber kehidupan, semoga bisa dimanfaatkan dengan baik fasilitas water for student ini. Harapan kami, ini bisa jadi fasilitas kota sehingga seluruh warga Surabaya juga bisa berkunjung ke sini (Danau Unair) dan  menikmati Keran Air Siap Minum itu,” imbuh Fasich.

Koordinator Pemasangan KASM Divona Candrawati menjelaskan, air untuk KASM selalu dijaga agar aman untuk dikonsumsi. “Nantinya akan ada pengawasan internal setiap hari dan dari pihak eksternal satu bulan sekali. Pengawasan dilakukan dengan mengambil sampel air lalu menelitinya,” ujar Divona.

Program KASM telah mendapatkan rekomendasi aman dikonsumsi dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Selain itu, uji kualitas air yang dilakukan oleh Laboratorium PDAM dan Laboratorium eksternal berakreditasi juga sudah menguji air tersebut aman dikonsumsi.

Teknologi penyaringan KASM menggunakan catridge filter lima mikron yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel berukuran sampai lima mikron. Alat itu juga dilengkapi water purifier yang terdiri dari carbon block dan UV untuk menyaring kontaminan dan pestisida.

Unair bukan lokasi perdana pemasangan KASM. Program yang dilakukan sejak tahun lalu tersebut telah terpasang di sembilan titik di Surabaya, antara lain di Taman Bungkul, Puskesmas Wiyung, SDN Kandangan I, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan RSUD Bhakti Darma Husada.

Divona menyatakan, pemilihan lokasi pemasangan KASM adalah lokasi yang ramai dikunjungi banyak orang. “Kriteria pemasangan salah satunya adalah di tempat-tempat strategis dan banyak dikunjungi seperti kampus,” tuturnya.

Keripik Biji Karet Ciptaan Lima Sekawan IPB

$
0
0
Ilustrasi biji karet : cybex.deptan.go.idColleger Radio - Getah pohon karet merupakan komoditas utama yang menjadi incaran pihak industri. Nasib berbeda terjadi pada biji karet. Bagian pohon karet yang satu ini hanya kerap dimanfaatkan sebagai mainan anak. Walaupun sebagian warga desa memanfaatkan biji karet sebagai bahan baku pembuatan tempe.  

Padahal, biji karet memiliki kandungan protein yang cukup banyak, yakni 23 persen. Selain itu, biji karet juga mengandung asam amino esensial yang berguna untuk tubuh. Melihat peluang bisnis tersebut, lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan kreasi kuliner baru dari biji karet.

 
Adalah Ahmad Mupahir, Dede Permana, Ratih Kemala Dewi, Jun Harbi, dan Pipin Urip Kurniasih yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKMP). “Biji karet juga dapat dimanfaatkan sebagai kudapan sehat dan bergizi. Biji karet dapat dijadikan keripik,” ujar Ahmad, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (1/3/2013).

Alasan lima sekawan ini memilih keripik sebagai inovasi produk cukup sederhana. Mereka menyadari keripik merupakan makanan ringan khas Indonesia dan disukai berbagai kalangan.

Namun selama ini keripik hanya menggunakan bahan-bahan umum yang sudah biasa, yakni singkong atau pisang. “Kami memilih biji karet sebagai terobosan baru dan dalam rangka memanfaatkan hasil alam yang dianggap limbah,” paparnya.

Ahmad menyebut, proses pembuatan keripik biji karet terbilang sederhana. Pertama, biji karet yang putih dibersihkan sampai getahnya hilang dan selanjutnya direndam untuk menghilangkan kandungan racun di dalamnya.

"Selanjutnya selama 30 menit direbus supaya steril, lalu dihancurkan dengan mesin penggiling. Adonan diberi bumbu, dipipihkan dalam bentuk lembaran, potong dalam bentuk keripik. Kemudian goreng menggunakan minyak goreng dan diberi penyedap rasa serta dikemas. Keripik pun siap dipasarkan," urai Ahmad.

Dia berharap, melalui inovasi di bidang kuliner tersebut dapat menuntaskan berbagai permasalahan gizi buruk yang melanda sejumlah warga. “Kami berharap inovasi ini bisa diaplikasikan warga untuk membantu masalah kemiskinan dan gizi buruk,” tandasnya.

Sederet Kelemahan Pendidikan di Indonesia

$
0
0
Ilustrasi : ist.Colleger Radio - Pendidikan Indonesia memiliki sejumlah kelemahan. Namun, kelemahan itu dapat tertutup dengan perbaikan yang dilakukan oleh berbagai pihak secara sinergi.  

"Ada beberapa kelemahan dalam pendidikan kita. Kalau pendidikan masyarakat itu bukan tanggung jawab Kementerian. Seperti PAUD sampai SMA harusnya adalah milik pemerintah daerah (pemda)," urai Sosiolog asal Universitas Indonesia (UI) Hanief Saha Ghafur ketika berbincang, Kamis (28/2/2013).

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah pusat perlu menggalang kordinasi yang lebih ketat dan lebih baik dengan pemda. Dia menilai, hal-hal yang tidak perlu didesentralisasikan tidak perlu dilakukan.

"Contoh, guru. Mereka harus dikembalikan pada pemerintah pusat walaupun sekolah adalah milik pemda. Sebab ada ketimpangan jumlah dan sebaran guru di berbagai daerah. Jumlah guru suatu mata pelajaran di sebuah daerah pun tidak merata," imbuhnya.

Mantan Staf Ahli di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu menyatakan, ironisnya, meski sebagian daerah mengalami kekurangan guru, jumlah guru secara keseluruhan di Indonesia dinilai berlebih. Oleh karena itu, tambahnya, perlu ada regulasi yang tepat dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Indonesia kelebihan guru sekitar 500 ribu. Tapi ada ketimpangan antar daerah dan bidang studi per wilayah karena tidak terdistribusi dengan baik. Ada guru matematika yang menumpuk di daerah tertentu, sementara di kabupaten atau kota sebelah keadaannya berbeda. Maka, sebaiknya guru ditarik jadi milik pemerintah pusat," papar Hanief.

Dia menegaskan, kebijakan terhadap guru menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Sementara tindak lanjut pembinaan guru diserahkan kepada pemerintah daerah maupun sekolah-sekolah yang bersangkutan.

Masih Ada Waktu Daftar Bidik Misi

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 akan ditutup pada 8 Maret 2013. Selama masa pendaftaran SNMPTN tersebut, calon mahasiswa dari kelompok ekonomi tidak mampu juga masih dapat mendaftar program Bidik Misi untuk mendapat bantuan biaya pendidikan.

Bidik Misi adalah program yang diluncurkan Kemendikbud untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik. Karena Bidik Misi bukanlah seleksi masuk, maka siswa
harus lulus seleksi masuk PTN untuk mendapat program Bidik Misi. Seleksi masuk PTN yang dimaksud adalah jalur SNMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi lokal (mandiri) masuk PTN yang difasilitasi satu perguruan tinggi.

Penerima Bidik Misi akan mendapatkan bantuan biaya hidup sedikitnya Rp600 ribu per bulan dan diberikan kepada penerima beasiswa. Beasiswa ini juga meliputi bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan Rp400 ribu rupiah per bulan yang dikelola oleh kampus mahasiswa penerima untuk membebaskan biaya pendidikan. Selain itu, penerima beasiswa akan mendapatkan kedatangan pertama (resettlement) yang diberikan satu kali pada semester satu. Sementara, bantuan biaya hidup diberikan setiap bulan atau maksimal tiga bulan di depan kepada penerima dengan teknis yang diatur masing-masing PTN.

Nah, tidak semua calon mahasiswa dapat mendaftar Bidik Misi. Mereka yang bisa mengikuti seleksi Bidik Misi adalah siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2013 atau lulusan tahun 2012 yang bukan penerima Bidik Misi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing- masing PTN dengan usia maksimal pada saat mendaftar adalah 21 tahun.

Syarat kedua, calon mahasiswa berasal dari keluarga tidak mampu, dengan kriteria pendapatan kotor gabungan orangtua atau wali sebesar-besarnya Rp3 juta setiap bulan, pendapatan kotor gabungan orangtua atau wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp600 ribu setiap bulan, dan pendidikan orangtua atau wali setinggi-tingginya S-1  atau D-4.

Selain memenuhi persyaratan di atas, siswa dengan prestasi ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler paling rendah peringkat ke-3 di tingkat kabupaten atau kota atau prestasi non kompetitif lain yang tidak ada pemeringkatan (minimal ketua organisasi siswa sekolah atau OSIS) akan mendapat perhatian khusus. Hal tersebut dinyatakan dengan rekomendasi Kepala Sekolah atau Madrasah atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota pada laman http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id. 

Perlu diketahui, pendaftaran Bidik Misi gratis, termasuk juga untuk biaya pendaftaran seleksi masuk PTN.  Selain itu, sekolah wajib memfasilitasi rekomendasi program Bidik Misi. Kecurangan dalam hal rekomendasi, seleksi dan verifikasi Bidik Misi akan secara langsung merugikan pendaftar lainnya. Jika dijumpai hal-hal seperti ini, masyarakat bisa melapor ke Bidik Misi@dikti.go.id.

Panitia Bidik Misi juga dapat dihubungi melalui facebook, twitter, helpdesk dan chat resmi melalui laman website http://Bidik Misi.dikti.go.id.

Pendidikan Agama Islam Masuk Ujian Sekolah

$
0
0
Foto: dok. OkezoneColleger Radio - Seiring dengan dimasukkan kembali mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN), kini sekolah-sekolah di kota Solo di bawah koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) mulai melakukan persiapan pembuatan soal.           

"Masuknya Pendidikan Agama Islam kedalam USBN tersebut merupakan kesepakatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Agama (Kemenag)," ungkap Kepala Kemenag Kota Solo, Ahmad Nasirin melalui
Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Dasar (Mapenda) Kemenag kota Solo, Nasirudin kepada wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2013).

Nasirudin mengatakan, tahun ini penyusunan soal tidak lagi dibuat oleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah, tetapi dikelola oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) SD/MI dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam SD, SMP, SMA dan SMK. Namun kisi-kisinya tetap masih sama dari Kemenag pusat.

"Pelaksanaan USBN untuk mata uji Pendidikan Agama Islam di Solo tahun ini dikoordinasikan oleh MKKS Solo, agar dapat dilangsungkan secara serentak," jelasnya.

Pendidikan Agama Islam kembali dimasukkan pada USBN tahun 2013 bertujuan untuk meningkatkan dan memotivasi anak didik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga moral anak terjaga. "Hal itu mengingat merosotnya moral anak bangsa, seperti pergaulan bebas di kalangan pelajar, maraknya tawuran pelajar dan sebagainya," imbuhnya.

Bagaimana Mendaftar Bidik Misi?

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Siswa tidak mampu yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tidak perlu gusar. Sejak beberapa tahun lalu, Kemendikbud telah meluncurkan Bidik Misi sebagai program bantuan biaya pendidikan bagi siswa berprestasi dengan kemampuan ekonomi rendah.

Jika telah memenuhi persyaratan utama, ma
ka ini saatnya mempersiapkan berkas pendaftaran. Pertama, kartu dan formulir pendaftaran program Bidik Misi yang bisa dicetak seusai ujian nasional (UN) di sistem pendaftaran Bidik Misi. Kemudian, persiapkan juga surat keterangan miskin dari desa/kelurahan setempat. Jika tidak memiliki akses terhadap desa/kelurahan bisa diganti dengan surat keterangan dari RT/RW/tokoh masyarakat.

Berkas pendaftaran juga dilengkapi dengan surat keterangan gaji (khusus pegawai negeri/swasta) atau surat pernyataan dari orangtua (khusus pegawai informal/wiraswasta) yang mencantumkan rata-rata pendapatan selama enam bulan terakhir dari ayah dan ibu. Lampirkan juga fotokopi tagihan listrik, tagihan air, tagihan internet, bukti pembayaran PBB bila ada untuk tiga bulan terakhir. Tagihan listrik, air dan internet yang dipakai bersama ditambahkan pada surat keterangan estimasi pengeluaran bulanan.

Dari sekolah, lampirkan fotokopi rapor dari semester satu; surat keterangan/dokumen/ijazah dari kepala sekolah tentang kelulusan jenjang pendidikan sebelumnya; serta bukti-bukti prestasi yang dicantumkan dalam bentuk sertifikat/foto piala yang mencantumkan nama dan diperkuat dengan surat keterangan dari sekolah.

Semua dokumen itu enggak perlu kita kirimkan ke perguruan tinggi yang kita lamar. Siapkan saja, dan kemudian bawalah saat pendaftaran ulang mahasiswa, kecuali ada ketentuan lain.

Untuk mendaftar, pastikan sekolah kita sudah mendaftarkan diri ke laman Bidik Misi sesuai petunjuk pendaftaran. Setelah mendaftar, sekolah akan mendapatkan kode akses yang akan diverifikasi paling lama 1 x 24 jam pada hari dan jam kerja. Kemudian, sekolah menggunakan kombinasi NPSN dan Kode akses yang sudah diverifikasi untuk log in. Setelah log in, sekolah mengisi data yang dibutuhkan mulai data UN, prestasi murid dalam sekolah, daftar siswa yang akan lulus 2013 dan sudah lulus 2012 serta merekomendasikan siswa yang memenuhi persyaratan program Bidik Misi.

Jika proses pendaftaran sekolah sudah rampung, saatnya siswa melakukan pendaftaran dengan log in ke laman khusus siswa. Selanjutnya, siswa yang sudah sampai pada tahapan memilih seleksi akan mendapatkan PIN yang jika diminta dapat digunakan pada laman pendaftaran seleksi masuk.

Nah, setelah menyelesaikan pendaftaran Bidik Misi, kita bisa mendaftar SNMPTN, SMBPTN, atau seleksi lokal masuk PTN. Perlu diingat, kita harus mematuhi semua ketentuan pada masing-masing seleksi tersebut. Jika lulus seleksi masuk PTN, kita bisa melakukan pendaftaran ulang sesuai ketentuan panitia seleksi masuk dan Bidik Misi. Jangan lupa membawa berkas yang sudah dipersiapkan tadi, ya!
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live