Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live

Uang Bulanan Habis, Tidak Perlu Khawatir

$
0
0
Aji Agus Permadi (Foto: dok. pribadi)Colleger Radio - ANDA mahasiswa dan uang bulanan habis? Tenang, Anda tidak sendirian karena sebagian mahasiswa lainnya juga sedang mengalami hal yang sama. Di akhir bulan gaya hidup mahasiswa bisa berubah 180 derajat  dari yang tadinya sarapan dengan ayam goreng, makan siang dengan rendang, dan makan malam pizza, spaghetti, atau burger menjadi sarapan dengan tahu, makan siang dengan tempe, dan makan malam dengan telor, mi  instan, atau bahkan bubur kacang ijo. 

Di akhir bulan juga mahasiswa biasanya sangat rajin menjalin silaturahim dengan teman-teman di sekitarnya. Akan tetapi, silaturahim ini bukan tanpa tujuan karena dompet-dompet mahasiswa yang kosong terutama perut yang semakin keroncongan memaksa mahasiswa akhirnya untuk meminta bantuan mahasiswa lainnya, atau dalam bahasa lain, ngutang.
Apa yang saya gambarkan di atas adalah sebuah realita, fakta, dan berdasarkan data yang ada; karena apa yang terjadi di atas dialami oleh mahasiswa yang saya kenal dengan sangat baik. Mahasiswa tersebut adalah saya sendiri. Saya menulis tulisan ini setelah saya sarapan dengan ayam goreng kecap karena saya menulis di tanggal 1 Maret (awal bulan).  Bisa jadi jika saya menulis tulisan ini kemarin mungkin saya sedang sarapan dengan tahu. Hari ini juga saya harus menjalin silaturahim dengan beberapa teman. Bukan untuk meminta bantuan, tapi untuk mengembalikan bantuan yang mereka sudah berikan. Ya, karena lagi-lagi ini tanggal 1 Maret.

Akan tetapi, hal di atas terjadi jika kita hanya menggantungkan diri terhadap uang bulanan kiriman dari orangtua. Hal ini akan berbeda ceritanya jika hari ini uang beasiswa bulanan saya yang sudah tiga bulan tertunda turun dan uang honor mengajar di dua
tempat berbeda juga cair. Ya, kita mahasiswa sebisa mungkin jangan hanya menggantungkan diri terhadap uang bulanan yang dikirim kedua orangtua. Kita harus lebih kreatif, inovatif, dan solutif untuk menghadapi kerasnya hidup di tanah rantau. Ada banyak peluang beasiswa di luar sana, ada banyak juga kesempatan mengajar bimbel atau pun privat, atau proyek-proyek di kampus berupa penelitian.

Ada banyak peluang, tapi tidak banyak di antara kita yang siap menerima peluang tersebut untuk akhirnya keluar sebagai pemenang. Akan tetapi jauh lebih banyak lagi orang-orang yang hari ini masih diberi kesempatan kedua oleh Tuhan. Kesempatan baru untuk memulai hidup yang lebih baik, menjadi mahasiswa yang lebih kreatif, inovatif, dan solutif menghadapi tantangan hidupnya. Hari ini kita akan mulai melangkahkan kaki kita untuk meraih peluang beasiswa, mengajar privat atau bimbel, atau bahkan mengerjakan proyek-proyek di kampus. Kita tidak akan lagi hanya menggantungkan nasib kita terhadap uang bulanan yang dikirim oleh orangtua. Kita juga tidak akan lagi mengalami perubahan kehidupan 180 derajat di akhir bulan, dan tentu saja hari ini kita akan menjalin silaturahim dengan teman-teman kita dengan niat yang jauh lebih ikhlas.
 
Aji Agus Permadi
Mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Ketua Umum Forkoma UI Banten

Kampus Penipu?

$
0
0
M Ali Murtadlo. (Foto: dok. pribadi)Colleger Radio - kasus penipuan di negeri ini sepertinya tidak ada habisnya. Sebut saja, korupsi, suap menyuap, manipulasi hukum, kenaikan gaji tanpa adanya perbaikan kinerja, penggelembungan anggaran, sampai konspirasi politik.
Pelaku tindak penipuan ini meliputi berbagai kalangan, termasuk kaum terpelajar. Para pemegang kekuasan yang notabene bergelar sarjana, master, doktor bahkan profesor adalah salah satu aktor dari beberapa penipuan di atas. Bahkan bisa dikatakan mereka adalah aktor utama.

Coba kita amati. Pernahkah kita temui kasus korupsi yang menjerat petani, buruh atau kuli? Pernahkah kita saksikan aksi pemanipulasian hukum yang dilakukan oleh pembantu rumah tangga? Atau pernahkah kita jumpai pekerja kuli yang melakukan praktik suap-menyuap? Sepertinya belum ada, atau bahkan tidak ada sama sekali. Semua praktik penipuan kerap dilakukan oleh alumni kampus.

Sejumlah fakta mencengangkan terungkap, Tim Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis, selama semester I tahun 2012, tercatat 17 kasus dugaan korupsi di institusi pendidikan. Jumlah ini menempati posisi ketiga, setelah kasus dugaan korupsi yang ada di pemerintah daerah dan BUMN/BUMD.

Di antaranya, dugaan korupsi pengadaan barang atau jasa paket pekerjaan pengadaan peralatan laboratorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dugaan korupsi di Universitas Indonesia (UI) yang melibatkan rektornya, Gumilar R Somantri, serta kasus dugaan korupsi pengadaan meubeler dan alat laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan. Kasus-kasus tersebut melibatkan anggota DPR, seperti mantan anggota DPR, Angelina Sondakh, yang menjadi tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan fasilitas di beberapa universitas. Terungkapnya sejumlah kasus dugaan korupsi di beberapa universitas itu semakin menegaskan kita, jangan-jangan kampus bukan lagi tempat menuntut ilmu, tapi sarang penipu.

Seharusnya kaum terpelajar itu mampu memberi teladan yang baik, bukan malah memberi contoh buruk. Orang yang berpengetahuan tinggi cenderung punya pikiran untuk mengelabui. Bahkan, ada adagium mengatakan, “Semakin cerdik kancil, semakin licik perilakunya”. Adagium itu benar dan terbukti seiring dengan fakta yang terjadi selama ini.

Praktik penipuan yang dilakukan kaum terpelajar sebenarnya bukan berasal dari gemblengan kampus. Tidak ada kampus yang mengajarkan ilmu menipu. Tidak ada pendidikan yang menerapkan kurikulum penipuan atau mata kuliah tentang teknik menipu. Kampus itu tempat pentransferan ilmu, bukan tempat untuk mencetak penipu. Tapi mengapa lulusan kampus malah menjadi aktor penipuan? Ironis, tapi itulah yang terjadi di negeri ini.

Penipuan itu terjadi karena adanya sifat manusiawi, berupa keserakahan, ketamakan, merasa kurang dengan yang ada, dan sifat buruk lainnya. Sifat-sifat buruk itu dipelihara sehingga ketika ada kesempatan untuk melakukan mereka dengan cepat akan melancarkan aksi penipuan. Meskipun tidak ada niat, jika ada kesempatan mereka akan berbuat yang demikian.

Kampus yang berasaskan Islam pun tidak lepas dari praktik kotor itu. Kampus yang diharapkan mampu mencetak lulusan-lulusan yang kompeten dalam ilmu agama ini juga tak mampu lari dari busuknya aksi penipuan. Bangsa kita menaruh harapan besar kepada mesin pencetak intelektual religius itu untuk mencetak intelektual religius yang mampu memperbaiki kecarut-marutan bangsa ini. Tapi kenyataannya para pengelola mesin itu (pejabat birokrasi kampus) malah melakukan tindakan yang menyimpang. Ini semakin membuktikan bahwa tingkat religiusitas tidak dapat memastikan seseorang dapat lari dari sifat buruk.

Penulis tidak mengatakan mereka melakukan tindakan korupsi, pemanipulasian hukum, suap menyuap atau yang lainnya. Tidak, bukan itu yang mereka lakukan. Tetapi ketidakjelasan pelaksanaan pendidikanlah yang mereka lakukan. Contoh terkecil dari ketidakjelasan itu adalah  pelaksanaan praktikum di setiap jurusan atau program studi yang menimbulkan tanda tanya besar. Mahasiswa dikenakan biaya praktikum setiap semester namun tidak ada pelaksanaan praktikum. Praktik penipuan itu jelas kelihatan dengan tidak adanya transparansi.

Sebenarnya, dalam suatu institusi, komunitas, atau organisasi apa pun, yang diperlukan adalah kejelasan, tanggung jawab dan saling mengawasi antaranggota. Transparansi sangat penting untuk menjelaskan apa yang dianggap samar oleh publik. Transparansi adalah bukti bahwa pejabat birokrasi memang benar-benar bertanggung jawab dalam mengemban tugas. Terlebih bagi lembaga maupun institusi negara, maka transparansi adalah kewajiban yang tidak bisa ditoleransi.

Siapa yang seharusnya bertanggung jawab dalam hal ini? Jawabnya adalah pejabat birokrasi itu sendiri. Saatnya mereka sadar, bahwa tugas yang diembannya saat ini adalah sebuah amanah. Amanah tentu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Dalam terminologi agama, orang yang berkhianat dicap sebagai orang munafik. Dan orang munafik adalah orang yang durjana di dunia maupun di akhirat.

Jika tak kunjung sadar, maka proses hukum perlu untuk dilakukan. Mengingat kampus negeri adalah institusi negara, pembiayaannya juga berasal dari APBN, maka perlu adanya pengawasan dari pemerintah. Dalam hal ini adalah tugas Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). BPK bekerjasama dengan KPK dan melibatkan Kemenag perlu untuk mengusut penipuan ini. Jangan sampai penipuan ini terus berlanjut. Saatnya penegak hukum memutus mata rantai penipuan oleh kaum terpelajar. Jika tidak, maka kampus akan selamanya menjadi sarang para penipu. Tentu diperlukan keberanian!
 
Muhammad Ali Murtadlo
Akademisi di IAIN Sunan Ampel Surabaya

Isu Budaya Indonesia Dibawa ke Thailand

$
0
0
Foto : UnnesColleger Radio - Berbagai isu budaya Indonesia diangkat dalam forum tingkat ASEAN. Empat profesor dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (FIS Unnes) menjadi pembawa presentasi tersebut di King Mongkut’s University of Technology Thornbury dan Naresuan University Thailand. 
Keempat profesor tersebut adalah Tri Marhaeni Puji Ast
uti, Wasino, Suyahmo, dan Dewi Liesnoor Setyowati. Keempat profesor dilepas Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama (PR IV) Unnes Fathur Rokhman, Jumat (1/3/2012) di Rektorat Kampus Sekaran.

Dekan FIS Unnes Subagyo menyatakan, selain mengetengahkan isu kebudayaan lokal, empat profesor juga akan membawa misi kerja sama. “Akan diteken Memorandum of Understanding (MoA) antara Unnes dan kedua perguruan tinggi di Thailand itu,” ujar Subagyo, seperti dikutip dari situs Unnes, Jumat (1/3/2013).

Subagyo menyebut, penekanan dalam kunjungan tersebut adalah mengenai konservasi budaya. Hal itu karena Unnes konsisten melakukan hal itu setelah mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi.

“Seperti Prof. Suyahmo yang akan memaparkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Jawa dan mengenalkan aksara Jawa. Sosialisasi gender melalui komik juga akan dipaparkan dalam kesempatan itu oleh Prof. Tri Marhaeni yang kerap mengusung kesetaraan gender," imbuhnya.

Sementara itu, Fathur Rokhman menambahkan, kunjungan ini dipahami sebagai implementasi kerjasama oleh Unnes kepada perguruan tinggi luar negeri. Unnes secara rutin melakukan lawatan kerjasama ke berbagai lembaga pendidikan, seperti pertukaran pelajar dan fasilitas kursus singkat.

Menurut Fathur, kerjasama dengan universitas mancanegara menjadi ajang promosi dan perkenalan Unnes ke tingkat internasional. "Semakin meluasnya jejaring kerjasama menunjukkan Unnes semakin diperhitungkan di kancah internasional,” urai Fathur.

Politeknik, Kunci Kemajuan Teknologi Jepang

$
0
0
Ilustrasi : ReutersColleger Radio - Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang maju dengan pesat, terutama di bidang teknologi. Salah satu kunci kemajuan teknologi Negeri Matahari Terbit itu ternyata terletak pada banyaknya politeknik di Jepang.  

Perwakilan Kedutaan Besar Jepang Bidang Informasi dan Kebudayaan Yusuke Shindo mengatakan, keberadaan politeknik-politeknik menjadi salah satu rahasia pengembangan teknologi di Jepang. Tujuan pendirian politeknik tersebut guna melatih ahli tek
nik memiliki keterampilan praktis dan mampu berpikir kreatif.

Hal tersebut yang mendorong Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjalin kerjasama dengan Jepang. Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah seminar yang bertajuk“Vocational Education and Japan For Real Work and Beyond.”

“Saat ini ada 57 perguruan tinggi di Jepang dan memiliki sekira 60 ribu siswa. Sesudah lulus, mereka bekerja di industri manufaktur dan terus melanjutkan pendidikan dan pelatihan agar menjadi tenaga terampil yang mampu memberikan kontribusi untuk pengembangan teknologi di industri Jepang,” papar Yusuke, seperti disitat dari situs UGM, Jumat (1/3/2013).

Dia menjelaskan, pada abad 21, masyarakat internasional dihadapkan pada masalah besar dan serius di bidang pangan, energi, dan lingkungan. Melihat tantangan tersebut perkembangan teknologi dan inovasi menjadi sangat penting, tidak hanya di Jepang dan Indonesia, namun seluruh dunia.

“Karena itu, saya percaya kerjasama pengembangan teknologi bilateral antara Jepang dan Indonesia menjadi langkah paling tepat karena Jepang dan Indonesia dapat saling melengkapi,” tuturnya.

Enam Politeknik Jepang yang memberikan kontribusi pada seminar kali adalah Politeknik Kitakyushu, Politeknik Teknologi Nasional Akashi, Politeknik Kagoshima, Asosiasi Politeknik Teknologi Nasional dan center for International Student Exchange, Jepang.

Rektor UGM: Jumlah Ideal SMK & SMA adalah 70:30

$
0
0
Ilustrasi siswa belajar di kelas (Foto : Heru Haryono/Okezone)Colleger Radio - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Pratikno mengungkapkan, jumlah ideal perbandingan jumlah SMK:SMA mendekati angka 70:30. Hal tersebut seiring keinginan banyak pihak untuk meningkatkan jumlah politeknik di Indonesia menjadi 100.  

Demikian disampaikan Pratikno dalam bertajuk “Vocational Education and Japan For Real Work and Beyond" besutan Sekolah Vokasi UGM dengan sejumlah politeknik Jepang. “Sudah saatnya pembelajaran berbasis okupasi. Desain sekolah untuk mengisi okupasi-okupasi tertentu,” kata Pratikno, seperti dilansir UGM, Jumat (1/3/2013).

Saat ini, lanjutnya, UGM telah melakukan Bring Industry to Campus, yakni upaya membangun industri ke dalam kampus. Sehingga, sumber ilmu utama mahasiswa tidak hanya berdasarkan pengetahuan yang diberikan dosen tapi juga menghadirkan pihak industri.

“Kami memang sangat berharap mendapat pengetahuan dari para pelaku industri. Tidak selalu dosen yang mengajar, namun pelaku industri sehingga kampus menjadi tahu kebutuhan tenaga macam apa yang diharapkan industri,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Sekolah Vokasi UGM Hotma Prawoto Sulistyadi menyebut, seminar hasil kerjasama Sekolah Vokasi UGM dengan Asosiasi Politeknik di Jepang menjadi fondasi kerjasama keduanya yang telah dirintis sejak September lalu. Kerjasama ini meliputi pertukaran mahasiswa, joint seminar, joint research, international conference, visiting lecture, dan sebagainya.

“Ini menunjukkan komitmen Sekolah Vokasi UGM menjadi lembaga pendidikan tinggi terapan kelas dunia yang unggul dan bermartabat dan mampu menghasilkan tenaga kerja profesional,” ujar Hotma.

Di negara maju, seperti Jepang, China, Jerman, Belanda, pendidikan vokasi dikembangkan secara signifikan. Hal ini cukup beralasan karena pendidikan vokasional pada dasarnya adalah pendidikan yang lebih berorientasi pada penerapan ilmu untuk menyelesaikan problem secara praktis namun sistematik dan terukur.

“Sekolah Vokasi UGM adalah pendidikan keahlian setara dengan politeknik, yang berada dalam tata kelola UGM. Sekolah Vokasi UGM adalah institusi pendidikan keahlian di UGM yang mewadahi semua program diploma di UGM,” tambahnya.

Miris! Saat Kuliah, 'Ayam Kampus' Justru Tertutup dikampus

$
0
0


Colleger Radio - Untuk menyamarkan profesinya sebagai mahasiswi yang berprofesi sebagai ayam kampus atau sering disebut 'ayam kampus', beberapa mahasiswi di kota Malang ada yang mengenakan kerudung plus busana tertutup. Trik tersebut digunakan DY dan SF.
 
"Cara pakai busana muslim atau pakai kerudung sudah biasa dilakukan. Karena kalau di Malang, kabar adanya 'ayam kampus' itu sudah menjadi rahasia umum. Untuk menutupi image negatif itu, harus pakai jilbab," aku DY.

"Jika pakai jilbab, di kalangan mahasiswa sendiri, tergolong bukan 'ayam kampus'. Umumnya, yang diketahui para mahasisiwa dan mahasiswi, 'ayam kampus' itu tidak menggunakan jilbab," nilai DY.

Ia mengatakan, kerudung dipakai saat hanya pergi ke kampus. Di luar kampus, DY mengenakan pakaian biasa. "Kalau ke pelanggan, malah jarang yang mau pakai jilbab. Karena mayoritas pemesannya, tidak suka. Ada juga yang cari berjilbab, tetapi jarang," kata perempuan berkulit putih itu.

Hal yang sama juga diakui SF saat ditemui di rumah kontrakannya di wilayah Dinoyo, Kota Malang. "Hanya saat akan ke kampus pakai jilbab karena pergaulan saya di kampus seperti biasa. Harus tidak ada yang tahu profesi saya, kecuali teman seprofesi," akunya.

Sementara itu, DY dan SF mengaku, setelah keduanya lulus menjadi sarjana, mereka akan meninggalkan profesi 'ayam kampus'. "Setelah sarjana, profesi ini akan dibuang. Akan menata keluarga yang baik. Makanya, saya menjalin hubungan baik dengan pacar saat ini," ujar DY.
Menjajakan diri kepada pria hidung belang, kata DY, bukan kehendak nurani, tetapi hanya nafsu semata.

"Hanya karena jalan pengobat stres, frustasi akibat tak dipedulikan orang tua," keluhnya. Kebanyakan "ayam kampus", nilai DY, juga tergiur dengan pola hidup mewah, glamor, dan serba instan.
"Kalau tak kunjung sadar, kuliahnya amburadul, dan bisa memutuskan jadi PSK di lokalisasi. Semoga tidak sampai demikian," katanya sembari merundukkan kepala.

Sebelumnya, diberitakan, mahasiswi yang nyambi menjadi "ayam kampus" juga mengaku kerap melayani beberapa dosen yang mengajarnya di kampus. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus walau sering tidak masuk kuliah dan tidak maksimal mengerjakan tugas mata kuliahnya.

"Mengajak kencan dosen yang ngajar lebih efektif, tetapi tidak semua dosen diajak dan mau diajak," tutur SF. Sementara langganan tetap para "ayam kampus" ini kebanyakan berasal dari kalangan pengusaha dan pejabat.

Namun, untuk pejabat, menurut pengakuan DY, kebanyakan dari luar Malang. Selain itu, ada juga "ayam kampus" yang melayani pemain bola di klub Liga Indonesia. Rata-rata mereka adalah pemain asing.

Ini Dia Jadwal UN SMA 2013

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Kurang dari dua bulan lagi, siswa SMA sederajat seluruh Indonesia akan menghadapi ujian nasional (UN). Agar lebih siap, sebaiknya kita pun mengetahui jadwal UN 2013 sejak dini.

Pada Senin, 15 April 2013, Siswa SMA, MA, SMK dan SMA LB semua jurusan, akan mengerjakan soal UN Bahasa Indonesia. Kemudian, Selasa, 16 April 2013, pada jam ujian pertama siswa SMA jurusan IPA akan menjawab soal Fisika, jurusan IPS akan mengerjakan soal Ekonomi, program bahasa menyelesaikan ujian Bahasa Asing, serta MA program Keagamaan akan berkutat dengan soal Tafsir. Kemudian pada jam ujian kedua, seluruh siswa SMA, MA, SMK dan SMA LB akan mengerjakan ujian Bahasa Inggris.

Dilansir laman Kemendikbud, Sabtu (2/3/2013), hari ketiga, yakni Rabu, 17 April 2013 UN tingkat SMA, MA, SMK, dan SMA LB akan diisi materi ujian Matematika. Dan pada hari terakhir, Kamis, 18 April 2013, siswa jurusan IPA akan mengerjakan ujian Kimia dan Biologi, siswa jurusan IPS akan mengerjakan ujian Sosiologi dan Geografi, siswa jurusan bahasa akan menyelesaikan soal Antropologi dan Sastra Indonesia, serta siswa MA program Keagamaan akan diuji kemampuan Fikih dan Hadis.

Jika kita terpaksa tidak dapat mengikuti UN karena sakit, kita masih bisa ikut UN susulan pada 22-25 April 2013.

Nah, agar makin mantap menghadapi UN, kita juga harus giat belajar dan mengulang materi pelajaran dari sekarang. Bahkan, Kemendikbud juga sudah menyiapkan kisi-kisi UN yang bisa diunduh di laman ini.

Menjaga Kestabilan Uang Jajan

$
0
0
Adam Maulana Malik Ibrahim. (Foto: dok. pribadi) Colleger Radio - KEHIDUPAN mahasiswa memang selalu menarik untuk dibicarakan. Sebagai intelektual muda dan calon pemimpin bangsa, mahasiswa dituntut untuk bisa bertanggung jawab terutama terhadap diri sendiri. Tentu masa perkuliahan adalah tempat mereka menempa diri untuk menjadi insan yang diharapkan bangsa ini nantinya. Dan pada saatnya nanti, dia bukan hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, melainkan untuk Bumi Pertiwi ini.

Masa-masa kuliah memang sangat menggiurkan untuk melakukan banyak hal yang kita sukai. Dari hal yang positif sampai yang negatif. Ditambah lagi dengan kebebasan yang diberikan orangtua kepada anaknya yang  menyandang status mahasiswa, kita mendapat tanggung jawab untuk menentukan kehidupan sendiri. Walaupun demikian, mahasiswa masih meminta uang jajan kepada orangtua. Kebanyakan mahasiswa tentu tidak diberi uang jajan harian atau mingguan, melainkan secara bulanan. Kondisi ini menuntut mahasiswa harus pintar mengelola keuangannya.

Bagi mahasiswa yang masih tinggal dengan orangtuanya, hal di atas tidak terlalu bermasalah. Karena walaupun uang jajannya habis sebelum akhir bulan, dia masih bisa sarapan dan makan malam di rumah dan membawa bekal ke kampus. Namun berbeda dengan mahasiswa yang ngekos  nan jauh dari rumah. Ketika uang jajannya habis sebelum akhir bulan, maka dia harus memutar otak untuk bisa bertahan di hari-hari terakhir bulan tersebut. Maka tak heran kalau ada yang mengatakan “Anak kos eksis di awal bulan, miris di akhir bulan.”

Sebagai anak kos, saya juga mengalami hal serupa. Sebagai mahasiswa tentunya saya harus berpikir agar masalah tersebut tidak selalu menempa saya setiap bulan. Salah satu solusi yang saya coba adalah memperbaiki manajemen keuangan. Hal yang saya lakukan untuk memperbaiki manajement keuangan itu, setiap malam hari saya mencatat semua pengeluaran dan untuk apa saja pengeluaran di hari itu. Pengeluaran sekecil apa pun saya catat. Dan di akhir bulan saya evaluasi pengeluaran apa saja yang tidak terlalu penting. Lalu di bulan berikutnya, pengeluaran tersebut dialokasikan kepada hal-hal yang lebih penting. Evaluasi juga tidak harus menunggu satu bulan, jika pengeluaran kita di satu hari terlalu banyak, maka hari berikutnya harus bisa meminimalkan pengeluaran agar keuangan kita tetap stabil sampai akhir bulan.

Memang tidak mudah untuk melakukan hal yang saya lakukan di atas. Apalagi bagi para mahasiswa super sibuk dengan sejuta kegiatan. Tapi saya yakin, sesibuk apa pun kita, kalau kita mau melakukan, pasti bisa. Karena untuk menulis pengeluaran setiap hari, hanya membutuhkan waktu paling lama dua hingga empat menit saja. Karena zaman sudah canggih, kita bisa saja menulis pengeluaran kita di gadget yang kita punya. Dan itu bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Seperti saat menunggu sesuatu atau sedang mengantre. Pokoknya semua mahasiswa pasti bisa, kok, kalau mereka mau. Selain menjaga keuangan kita tetap stabil sampai akhir bulan, kita juga sekalian belajar mengelola keuangan. Tentunya bisa bermanfaat suatu saat nanti.
 
Adam Maulana Malik Ibrahim
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma

Penderita Diabetes Mellitus Tak Perlu Diamputasi Lagi

$
0
0
Tim mahasiswa UB pembuat KYUBI. (Foto: UB)Colleger Radio - Biasanya, jika seorang penderita Diabetes mellitus (DM) terluka, maka lukanya akan susah sembuh. Bahkan, tidak jarang mereka harus mengamputasi bagian tubuh yang luka karena sulitnya merawat luka dengan baik ketika menderita DM.
Kini ada harapan bagi para penderita DM. Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mengeluarkan inovasi teknologi pembasmi bakteri MRSA pada luka diabetes yang mereka namai Kill Your Bacteria (KYUBI). Fahad Arwani, Reno Muktiaji Herdhiansyah (Teknik Elektro UB), Arfianita Ramadhani, Putro Aneswari (Ilmu Keperawatan UB), dan Muhammad Fahri Akbar (Ekonomi Pembangunan UB) membuat KYUBI dengan menggunakan listrik berdaya rendah untuk membunuh bakteri dan mengurangi luka pada penderita DM.

Fahad Arwani mengungkap, KYUBI dilengkapi dengan gel elektrolit yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga mengapit luka. Setelah KYUBI dihidupkan, maka ia akan menghasilkan pulsa listrik DC dengan frekuensi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pulsa listrik ini akan melewati luka, lalu melakukan kompresi listrik dan memecah membran sel bakteri. Uji coba in vitro alat ini menunjukkan, dalam lima menit, KYUBI mampu membunuh 100 persen sejumlah bakteri.

"Alat ini menggunakan tegangan di bawah 9 volt untuk membunuh bakteri khusus pada luka diabetes sejak awal. Tegangan 9 volt ini adalah batas tegangan listrik yang dapat ditoleransi oleh tubuh manusia," ujar Fahad seperti dikutip dari laman berita UB, Prasetya Online, Sabtu (2/3/2013).

Arfianita dan Putri menjelaskan, KYUBI bisa menjadi alternatif pengobatan luka bagi para penderita diabetes. Selama ini, ujar mereka, obat untuk mengobati luka para penderita DM masih mahal.

"Bahkan harga satu butir obat bisa mencapai lebih dari lima ratus ribu rupiah. Alat ini dapat menjadi salah satu alternatifnya," ujar Putri.

Tidak hanya inovatif, KYUBI juga menjadi juara pada ajang ESPIRIEX 2013 untuk kategori internasional. Tim KYUBI kini sedang mengusahakan uji klinis dan mengusahakan hak paten.

Jangan Asal Pilih Guru Privat

$
0
0
Ilustrasi: Her Campus.Colleger Radio - Menjelang ujian sekolah (US) dan ujian nasional (UN) tentu kita harus belajar ekstra keras. Bahkan, terkadang ketika menemui kesulitan, kita membutuhkan bantuan dari guru privat.

Guru privat tidak hanya dapat membantu kita mengerti materi pelajaran yang sulit. Layaknya pelatih pribadi, sang guru privat juga dapat menjaga kita te
tap termotivasi belajar. Dengan kerja keras dan kegigihan, kita pun akan mencapai kesuksesan.

Tapi, bagaimana memilih guru privat yang sesuai kebutuhan kita? College Cures, Sabtu (2/3/2013) melansir, hal pertama yang perlu kita perhatikan adalah kredibilitas sang calon guru privat. Kita perlu menanyakan kualifikasi orang yang akan kita sewa sebagai tutor pribadi. Jika perlu, minta mereka menunjukkan bukti kualifikasi tersebut dengan menunjukkan curriculum vitae (CV) dan berbagai sertifikat yang mereka miliki.

Jika calon guru privat kita masih mahasiswa, maka mintalah dia menunjukkan transkrip nilai kuliah. Kita harus mengetahui bahwa dia menguasai materi pelajaran yang perlu kita perdalam.

Kemudian, setelah kita menemukan calon guru yang sesuai kualifikasi, langkah berikutnya adalah bertanya tentang berapa bayaran mereka. Pastikan kita sudah melakukan sedikit riset tentang kisaran biaya menggaji guru privat. Lalu, sepakati harga dan metode pembayaran jasa guru privat yang kita sewa, apakah di setiap akhir sesi, mingguan atau bulanan.

Kita perlu juga merumuskan rencana aksi bersama sang guru untuk menetapkan target yang ingin dicapai dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk itu. Misalnya, kita hanya butuh dibantu untuk satu semester, maka sampaikan tentang hal itu di muka ketika menyusun timeline belajar.

Pastikan juga berapa kali dalam seminggu kita akan bertemu sang guru dan untuk berapa lama setiap sesinya. Tentukan juga lokasi dan waktu belajar.

Jika sejak awal kita sudah enggak yakin dengan calon guru privat yang ingin kita sewa, lanjutkan ke kandidat berikutnya. Ada banyak guru privat yang dapat membantu kita mencapai target pendidikan. Selamat belajar!

Jualan Buku untuk Siasati Uang Bulanan

$
0
0
Foto: dok. OkezoneColleger Radio - SEBAGAI mahasiswa yang jauh dari orangtua dengan kiriman uang bulanan yang tidak pasti, kita diharuskan mampu mengelola keuangan selama sebulan.

Biasanya, awal bulan seperti saat ini kita cenderung tidak terkendali dalam hal keuangan. Sebaiknya, uang bulanan yang kita terima dimanfaatkan dengan baik, misalnya dengan membeli kebutuhan pokok untuk sebulan. Cara ini bisa mengantisipasi
kesulitan keuangan kita di akhir bulan.

Untuk mengelola uang bulanan dan agar pengeluaran kita terkontrol, kita bisa mencatat pengeluaran sehari-hari. Dengan demikian, pengeluaran sekecil apa pun dapat terdeteksi. Buat catatan sederhana saja, tidak perlu serumit akuntansi untuk perkantoran.

Sementara itu, untuk meyiasati kekurangan keuangan, saya menjual buku pelajaran kepada teman-teman dengan mencari agen toko buku yang bisa diajak kerjasama. Di situlah saya bisa mengambil keuntungan Rp3.000 per buku. Dengan berbekal tekad, secara tidak sadar saya telah memiliki jiwa wirausaha.

Kita harus mampu berusaha dengan tidak mengandalkan kiriman orangtua karena sebenarnya banyak peluang di sekitar kita.

Dewi Setyowati S-1 Akuntansi
Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)

Siap-siap, SBMPTN Launching 15 Maret 2013!

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Sekira satu minggu lagi, pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) akan ditutup. Usai SNMPTN, saatnya para alumni bersiap mendaftarkan diri di Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013.

Dilansir laman Ditjen Dikti Kemendikbud, S
abtu (2/3/2013), SBMPTN akan diluncurkan Mendikbud M Nuh pada 15 Maret mendatang. Pada SBMPTN, alumni SMA/sederajat dapat mengikuti ujian tertulis dan keterampilan untuk memperebutkan satu kursi di 62 PTN peserta.

Humas Panitia SNMPTN Bambang Hermanto menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran SBMPTN juga dilakukan secara online. Peserta SBMPTN adalah para lulusan SMA/sederajat tahun 2013, 2012, dan 2011.

Meski telah menetapkan tanggal peluncuran SBMPTN 2013, PTN peserta masih membicarakan kuota masing-masing kampus. Jumlah ini akan ditentukan berdasarkan rasio dan mahasiswa, kapasitas ruang kelas dan sebagainya.

Menurut Bambang, jika satu PTN hanya menyelenggarakan SNMPTN dan SBMPTN, maka komposisi rata-rata nasional penerimaannya 60:40. Sementara itu, porsi penerimaan pada PTN yang menyelenggarakan SNMPTN, SBMPTN dan ujian mandiri adalah 50:30:20.

"Harapan Pak Menteri, daya tampung perguruan tinggi melalui jalur seleksi apa pun naik 10 persen," ujar Bambang.

Proses pendaftaran SNMPTN 2013 masih berlangsung hingga 8 Maret mendatang. Seleksi akan dilakukan berdasarkan komponen nilai rapor, nilai ujian nasional (UN) dan prestasi peserta SNMPTN 2013 pada 9 Maret – 27 Mei 2013. Hasil SNMPTN 2013 akan diumumkan 28 Mei 2013, sedangkan pendaftaran ulang bagi yang lulus SNMPTN adalah 11-12 Juni 2013.

Aksi Mahasiswa Galang Dana untuk Operasi Transgender

$
0
0
Foto: EdvantageColleger Radio - Sebuah kelompok persaudaraan mahasiswa di Massachusetts meluncurkan aksi penggalangan dana untuk membantu salah satu anggotanya menjalani operasi penggantian kelamin.

Donnie Collins, 20, mahasiswa tahun kedua di Emerson College, Boston, Amerika Serikat (AS) terlahir sebagai perempuan, tetapi dia telah menjalani hidup sebagai laki-laki sejak berusia 17 tahun. Ketua aksi, Jason Meier, menjelaskan, ketika Donnie mendaftar sebagai anggota persaudaraan Phi Alpha Tau awal tahun ini, dia memaparkan bahw
a asuransinya tidak akan menanggung biaya operasi untuk mengangkat payudaranya.

"Ada laki-laki hidup dalam dirinya," ujar Jason, seperti dilansir Edvantage, Sabtu (2/3/2013).

Kampanye ini menargetkan dapat mengumpulkan dana USD8.000 atau sekira Rp77,4 juta (Rp9.680 per dolar) untuk membiayai operasi yang dibutuhkan Donnie. Mahasiswa jurusan Seni Media Visual itu terlahir dan masih memiliki organ reproduksi perempuan, tetapi diidentifikasi sebagai laki-laki.  Hingga saat ini, Donnie mengaku, belum pernah menjalani operasi apa pun terkait upaya penggantian jenis kelaminnya ini.

Aksi penggalangan dana tersebut telah mengumpulkan lebih dari USD17 ribu. Phi Alpha Tau berencana mendonasikan kelebihan dana yang mereka miliki ke Jim Collins Foundation, sebuah yayasan yang menyediakan bantuan finansial untuk operasi transgender.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal di Boston, Donnie mengungkap, dia akan menjalani operasi untuk mengangkat kedua payudaranya.

"Saya berpikir ini bukan perubahan jenis kelamin. Menurut saya, ini lebih kepada upaya membuat tubuh saya kongruen dengan bagaimana saya berpikir tentang diri saya," ujar Donnie.

Dibenci Dosen, Harus Ngapain?

$
0
0
Ilustrasi: OkezoneColleger Radio - Biasanya, ada saja mahasiswa mengalami hal ini, tidak disukai dosen. Tentu saja, ada penyebab sehingga sang dosen tidak menyukai mahasiswanya. Bisa jadi karena si mahasiswa sering terlambat, malas mengerjakan tugas, hingga suka ribut di kelas.

Tidak jarang juga, ada mahasiswa merasa bahwa sang dosen tidak menyukainya tanpa alasan jelas. Dengan kata lain, sentimen. Karena ketidaksukaannya terhadap si mahasiswa itulah, sang dosen selalu memberikan nilai buruk dan memanggil si mahasiswa di tengah kuliah tanpa sebab.

Tetapi, perlu diingat, menghadapi dosen sentimen seperti ini enggak bisa sembarangan. Ada rambu-rambu yang perlu diikuti agar kita "selamat", demikian seperti dilansir College Cures, Minggu (3/3/2013).

Pantangan

JANGAN bergosip dengan siapa pun tentang dosen yang bermasalah denganmu. Curhat ke teman memang hal biasa, tetapi usahakan kita tidak curhat tentang siapa dosen yang sentimen dengan kita. Kalaupun terpaksa, pastikan cerita itu tidak tersebar ke lingkaran teman yang lebih luas. Pasalnya, rumor cenderung menyebar dengan versi yang jauh berbeda dengan cerita aslinya. Jika ceritamu tersebar dan dilebih-lebihkan oleh orang lain, maka ini akan membuat keadaan jadi lebih buruk. Selain itu, gosip selalu akan kembali ke sumber awal. Kita tentu enggak mau kan sang dosen tahu apa yang kita bicarakan tentang mereka?

JANGAN melawan dosen, bahkan jika mereka mempermalukan kita di depan kelas.  Misalnya ketika dia bertanya tentang sesuatu yang tidak kita ketahui jawabannya, mengkritik tugas kita sedemikian rupa, dsb.

JANGAN bertingkah yang dapat membuat sang dosen lebih membenci kita. Biasanya, ketika dua orang saling benci, mereka cenderung berbuat sesuatu yang akan membuat satu sama lain kesal. Jangan menjadi mahasiswa sok tahu di kelas, atau datang terlambat, karena itu hanya akan membuat kebencian sang dosen meruncing. Semakin buruk situasi antara kita dengan sang dosen, maka akan makin sulit juga memperbaikinya. Berperilaku biasa saja di kelas, dan berharaplah sisa semester ini akan berjalan baik.

Anjuran

JIKA memungkinkan, cobalah mengganti jadwal kuliah dengan dosen lainnya. Kebanyakan kampus memberi kesempatan bagi mahasiswanya untuk memilih mata kuliah dan jadwal kelas yang akan mereka ikuti. Kampus juga akan memberi waktu jika si mahasiswa ingin mengganti jadwal yang sudah mereka ambil.

BICARALAH dengan sang dosen sentimen jika memang ada masalah serius yang perlu diselesaikan. Enggak ada ruginya mengajak dosen berbicara tentang mengapa mereka berlaku tidak adil pada kita. Cara paling baik adalah berbicara dari hati ke hati dengan sang dosen untuk menghapus semua asumsi kita. Semoga dengan melakukan ini, semua masalah dengan sang dosen akan terselesaikan.

BICARALAH dengan dosen wali jika cara kedua tadi tidak berhasil. Ini adalah jalan terakhir, karena kita harus melibatkan orang lain. Bisa jadi, pihak ketiga dapat membantu kita mengatasi masalah ini.

Mahasiswa Cantik ini Punya IQ Lebih Tinggi dari Einstein

$
0
0
Lauren Marbe (Foto: Edvantage)Colleger Radio - Lauren Marbe, gadis pirang berusia 16 tahun mematahkan stereotipe yang biasa menempel pada warna rambutnya. Lauren masuk ke dalam Mensa, kelompok orang-orang jenius dunia.

Remaja yang senang berdandan ini memiliki intelligence qoutient (IQ) 161, dan menempatkan dirinya sebagai orang yang lebih pintar dari Profesor Stephen Hawking, Bill Gates dan bahkan Albert Einstein. Ketiga orang jenius dunia itu diperkirakan memiliki nilai IQ 160. Demikian dilansir Edvantage, Minggu (3/3/2013).

Luren mengikuti tes IQ di sekolahnya dan terkejut dengan hasil tes tersebut. Dia mendeskripsikan dirinya sebagai gadis yang menyukai penggelapan warna kulit (tanning) dan kuku palsu.

Cewek jenius ini juga mahir dalam urusan musik. Dia sudah tampil dalam berbagai pertunjukan musik bergengsi. Ketika dia berencana menggambil seni, fisika dan matematika sebagai bidang yang ingin ditekuninya, serta mengejar gelar di bidang arsitektur di University of Cambridge, Lauren juga berpikir untuk menekuni musik sebagai bidang kariernya.

Ayahnya, David (45) adalah seorang pengemudi taksi. Sedangkan ibunya, Sue (45), merupakan kepala sekolah dasar. Keduanya mengaku mendukung apa pun pilihan karier anak perempuan mereka.

Sebagai informasi, hasil tes IQ tidak sepenuhnya dapat diandalkan mengingat nilainya bisa berubah dari satu tes ke tes lainnya. Sementara itu, skor IQ Einstein juga hanyalah perkiraan karena pada masanya belum ada model untuk mengetes tingkat kejeniusan seseorang.

Biskuit Akhir Bulan

$
0
0
Muhammad Izharuddin. (Foto: dok. pribadi)Colleger Radio - MI instan dan mahasiswa adalah sejoli yang tiada berputus hubungan. Mereka sangat dekat dalam setiap malam yang terlewat. Apalagi menginjak akhir bulan. Di saat uang bulanan menipis, persediaan makanan sehat bergizi yang akan habis, mi instan dengan segala kemudahan dan keekonomisan harganya adalah pilihan.  

Sering kali pilihan itu didasari pada asumsi “asal kenyang” atau menggunakan logika perut yang memalak karbohidrat. Tanpa mempertimbangkan sama sekali kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebuah paradoks yang kemudian mengemuka di publik. Mi sebagai makanan berkarbohidrat penyelamat perut yang kehabisan daya beli, khususnya mahasiswa. Hal tersebut ditunjang pula dengan berbagai iklannya yang hiperbolis menggambarkan “kebahagiaan makanan dewa”. Serta mi instan sebagai anak yang tak diharapkan lahir dalam keluarga makanan, diperkuat pula dengan berbagai penelitian ilmiah yang menggambarkan kurangnya kandungan gizi.

Paradoks ini yang kemudian yang coba kita sandingkan dengan mahasiswa. Kaum yang oleh Soe Hok Gie disebut sebagai the happy selected view yang dapat sekolah kembali, akankah tega memenuhi suplai kebutuhan gizi tubuhnya dengan makanan instan minim gizi? Padahal hal tersebut sangat berkaitan erat dengan daya intelektual yang terdapat pada dirinya.

Akhir bulan, di saat kondisi keuangan pribadi krisis, bahkan terkadang tergerus kredit, kita sebagai mahasiswa tentu dapat mencari alternatif lain dari hanya mi instan. Mencari beberapa pertimbangan makanan yang enak, lezat, sehat, bergizi, dan tentu murah. Pilihan makanan itu didasarkan pada pemenuhan karbohidrat dan gizi lain yang dibutuhkan tubuh. Secara sederhana, makanan itu harus mengenyangkan dan bergizi. Bukan pula dinikmati secara instan.

Pernahkah kita memakan biskuit bayi adik kita? Rasanya enak, bukan? Biskuit bayi ternyata memiliki kandungan gizi yang lebih banyak daripada mi instan. Biskuit bayi diperkaya dengan 15 vitamin, delapan mineral, DHA, kalsium, dan zat besi yang baik untuk tubuh kita. Hal tersebut ditambah pula dengan harganya yang dapat bersaing dengan mi instan. Satu bungkus biskuit 65 gram dijual di kisaran harga Rp6.500. Bahkan ada satu merek biskuit bayi kemasan 120 gram dibanderol Rp7.500. Jadi, jika dalam satu kali makan kita menghabiskan setengah bungkus biskuit, maka harganya sama dengan sebungkus mi instan plus biaya merebusnya.

Keamanannya sudah pasti terjamin. Bayi tidak diperbolehkan untuk makan mi instan, karena kandungan gizinya yang sangat minim. Sedangkan manusia dewasa hanya tidak “dianjurkan” memakan makanan bayi. Bukan karena gizinya yang lebih baik, namun mungkin karena dianggap tabu oleh masyarakat. Makan biskuit bayi dapat digunakan sebagi alternatif pilihan makanan. Digunakan terutama saat sarapan pagi maupun begadang malam ditemani dengan secangkir kopi. Merupakan pilihan yang bijak bagi mahasiswa yang di akhir bulan kehabisan persediaan makanan bergizi.
Ditambah, supaya untuk memastikan bahwa otak untuk berpikir dapat suplai kebutuhan gizi yang tercukupi.

Muhammad Izharuddin
Mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga

Jelang Pemilu 2014, UI Gelar Simulasi Pemilih Pemula

$
0
0
Suasana simulasi pemilu yang digelar UI untuk pemilih pemula. (Foto: Marieska/Okezone) Colleger Radio - Center for Election and Political Party (CEPP) Universitas Indonesia (UI) menggelar simulasi pemilihan di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Perpustakaan UI, Kampus Depok. Simulasi tersebut diprioritaskan pada pemilih pemula.

Presiden Direktur CEPP UI Chusnul Mar'iyah mengatakan CEPP-University Link adalah Center of Excellent Studi pemilu dan partai politik dengan pendekatan multi disiplin ilmu. Dengan berbagai jaringan kerja universitas se-Indonesia, CEPP Uni-Link berkomitmen untuk menegakkan sistem politik demokrasi perwakilan dan memperkuat kinerja lembaga demokrasi, khususnya partai politik, DPR, DPD, MPR, KPU, Bawaslu, Panwaslu, dan lembaga politik lain yang terkait.

"CEPP Uni-Link yang awalnya didirikan oleh CEPP UI kini tersebar di 37 universitas di seluruh Indonesia, di antaranya di Universitas Syiah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Riau, Universitas Lampung," ujar Chusnul.

Chusnul menambahkan, hal itu untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian akan permasalahan pemilu dan partai politik. Keberadaan CEPP Uni-Link juga menjadi wadah pendidikan politik, demokrasi, dan pemilu bagi pemilih pemula agar cerdas dan kritis.

"Peningkatan partisipasi anak-anak muda untuk memilih, agar lebih mengenal siapa pemimpinnya, kalau hanya melihat media takutnya enggak percaya lagi, apa itu pemilu, apa itu demokrasi, dengan bahasa sederhana," tegasnya.

Pemilih pemula di Indonesia yang akan berpartisipasi pada Pemilu 2014 diperkirakan berjumlah 50 juta orang dengan rata-rata usia 17-23 tahun, berpendidikan minimal SMA. Selain itu pemilih muda dikategorikan sebagai kelompok urban yang selalu merupakan target market dari hampir semua produsen.

"Karakteristiknya terpelajar, kritis, mandiri, fashionable, adaptable, dan cenderung mau belajar hal-hal baru," tutupnya.

Demi Anas, Mahasiswa Tasikmalaya Jalan Kaki 12 Kilometer

$
0
0
http://www.nonstop-online.com/wp-content/uploads/2013/02/anas_gantung2_hl.jpgColleger Radio - Firman Arif Nugraha, anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang juga mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, berjalan kaki dari Alun-alun Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, hingga Bundaran Masjid Agung, Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/3/2013). 

Aksi ini dilakukan Firman sebagai bentuk keprihatinan atas dijadikannya mantan Ketua PB HMI Anas Urbaningrum, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Firman menilai, seniornya dijadikan tersangka atas desakan politis elite penguasa.

"Saya sangat prihatin, sosok Anas yang cerdas, pintar, dan berwibawa dijadikan tersangka. Saya menilai pihak penguasa yang juga petinggi Partai Demokrat telah mengintervensi KPK. Sebagai unjuk keprihatinan, saya berjalan kaki dari Manonjaya ke Masjid Agung Tasikmalaya," ujar Firman, beberapa saat sebelum start.

Aksi yang dilakukan Firman mendapat dukungan pengurus HMI Cabang Tasikmalaya, serta HMI Komisariat Unsil. Sedianya Firman akan mengambil start pukul 08.00 WIB, namun aksi jalan kaki baru bisa terlaksana sekitar pukul 09.00 WIB. Mahasiswa Fakultas Pertanian mendapat kawalan sekitar 20 mahasiswa dari HMI.

Dengan kawalan sebuah mobil sedan patroli polisi, Firman berserta rombongan berangkat dari Alun-Alun Manonjaya. Selama menempuh perjalanan kaki sejauh 12 kilometer, tidak ada masalah berarti bagi Firman. Sementara, teman-temannya secara bergiliran jalan kaki dan naik kendaraan.
Ketika sampai di kawasan pertigaan Ciherang, Firman mendapat teman berjalan. Seorang petani mengaku bernama Utir Sutirman, langsung mendampingi Firman berjalan kaki hingga tiba di Bundaran Masjid Agung, Kota Tasikmalaya. 

Sejumlah teman Firman pun turut mendampingi, dengan membawa spanduk bergambar Anas dan bertuliskan 'Save for Anas'.

Rombongan ini pun sampai di Bundaran Masjid Agung sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka disambut belasan teman sesama mahasiswa yang sudah berkumpul di bundaran.

"Firman sangat mengidolakan Anas. Makanya, ketika kasus Hambalang mulai mencuat, ia resah dan berjanji akan unjuk keprihatinan dengan berjalan kaki jika Anas ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Arif Mutaqin dari HMI Komisariat Unsil.

Usai beristirahat, Firman kembali menegaskan keprihatinan atas diseretnya Anas menjadi tersangka.
"Saya tidak percaya Anas melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan. Saya minta KPK benar-benar bisa menegakkan hukum yang seadil- adilnya terhadap Anas. Jangan karena diintervensi. Berikanlah publik pelajaran hukum yang baik," paparnya.

Utir yang sempat mendampingi Firman berjalan kaki, mengaku aksinya spontan saja, setelah melihat ada rombongan berjalan kaki. 

"Ketika saya tanya, ternyata sebagai unjuk keprihatinan terhadap Anas, ya saya secara spontan langsung ikut," cetusnya, seraya mengaku kagum terhadap sosok Anas yang pembawaannya tenang.

Roti, Sumber Karbohidrat Akhir Bulan

$
0
0
Colleger Radio - USIA produktif adalah usia ketika tubuh dapat bekerja dan beraktivitas secara optimal. Tubuh melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan otak maupun otot memerlukan senyawa sebagai pasokan energi dalam bentuk makanan yang akan dicerna sistem pencernaan. Karbohidrat adalah salah satu senyawa yang memiliki kandungan kalori yang besar sebagai sumber energi tubuh. Nantinya, karbohidrat ini akan dikonversikan ke dalam molekul yang lebih kecil sehingga dapat dicerna tubuh. Dapat kita bayangkan, tanpa adanya pasokan karbohidrat ke dalam sistem pencernaan tubuh, akan menjadi apakah diri kita?  
http://1.bp.blogspot.com/-m5Wynw7oA5g/TtpiNZ3c5FI/AAAAAAAABBM/MRz8drmjrik/s1600/Aneka+Roti+Manis+2.jpg
Mahasiswa sebagai generasi penerus merupakan bagian dari masyarakat yang berada pada kelompok usia produktif. Lalu, apa jadinya jika produktivitas mahasiswa merosot hanya karena kekurangan energi tubuh? Apalagi, bagi mahasiswa, bahaya kekurangan energi tubuh riskan terjadi di akhir bulan karena kehabisan uang jajan yang diberikan orangtua. Uang jajan yang seharusnya cukup untuk satu bulan kian menipis karena gundukan tugas mulai menggunung untuk siap dicetak. Akibatnya, dampak yang terjadi adalah kesulitan untuk mengatur pengelolaan keuangan untuk segala keperluan tanpa terkecuali adalah makan. Apalagi untuk ketagori mahasiswa di kota-kota besar, biaya hidup yang dikeluarkan bisa jauh lebih mahal dibandingkan biaya hidup di kampung halaman. Kalau sudah seperti ini, bagaimana cara menyiasatinya? Apalagi, makan adalah salah satu kebutuhan mendasar untuk menunjang hidup.

Ada selentingan kalimat yang sering kita dengar “Makanlah untuk Hidup, Hiduplah untuk Makan”. Rasanya, petikan kalimat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan manusia. Makan oleh rakyat Indonesia identik dengan nasi sebagai menu utama. Seperti yang kita ketahui, lagi-lagi hal ini disebabkan nasi mengandung karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh kita. Kalau beras saja sudah mahal di Indonesia, lalu akhir bulan ketika uang menipis apakah yang menjadi sumber makanan utama untuk mahasiswa?

Roti. Seperti kita ketahui bersama, sumber karbohidrat tidak hanya berasal dari nasi atau beras. Berbagai macam makanan mengandung karbohidrat, seperti roti. Sekarang, sudah saatnya mahasiswa membuka wawasan mereka bahwa makan tidak hanya dengan sepiring nasi. Mengapa harus roti? Pertama, roti bersifat fleksibel, artinya roti dapat dibawa ke manapun dan pada saat apapun. Ketika kita terburu-buru untuk menyiapkan makanan, kita hanya perlu memasukkan roti, memakannya di kampus, dan alhasil perut kita pun terisi dengan sumber karbohidrat. Kedua, roti mengandung karbohidrat karena terbuat dari tepung terigu, gandum, ataupun beras. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa saat ini zaman sudah tidak tradisional dengan menganggap bahwa makan harus menggunakan nasi. Ketiga, harga yang bersahabat. Harga roti yang relatif murah dan bersahabat dengan kantong mahasiswa adalah alasan yang sangat pas untuk menyiasati uang jajan yang menipis di akhir bulan. Selain itu, diet sehat yang biasa dilakukan mahasiswa untuk mencegah kenaikan berat badan tubuh terkadang menjadikan mahasiswa malas mengonsumsi nasi dan memilih membeli roti sebagai makanan sehari-hari.
 
Fitria Handayani
Mahasiswa Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia

Presentasi Beasiswa Fullbright di Medan & Aceh

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Siswa SMA, mahasiswa, guru, dosen maupun masyarakat umum di Aceh dan Medan yang berminat mendaftar beasiswa Fulbright sebaiknya tidak melewatkan agenda ini. America - Indonesia Exchange Foundation (Aminef) akan mengadakan presentasi program beasiswa Fulbright di beberapa lokasi di Banda Aceh dan Medan.

Senin, 4 Maret 2013, presentasi akan dihelat di  Ruang Flamboyan Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)  Jl. T. Nyak Arif Darussalam, Banda Aceh pukul 10.00-12.00 WIB. Sesi selanjutnya akan digelar pukul 14.00-16.00 WIB di Ruang Rapat Pimpinan Lantai 2, Universitas Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah Aceh No. 91 Bathoh lueng Bata, Kota Banda Aceh.

Selasa, 5 Maret 2013, presentasi akan diberikan di Lantai 2, Gedung Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, pukul 09.00-11.00 WIB. Kemudian pada pukul 14.00-15.30 WIB, presentasi akan digelar di  Ruang Rapat Rektorat, Universitas Abulyatama. Jl. Blang bintang lama KM. 8,5 Lampoh Keude, Aceh Besar.

Medan akan menjadi destinasi pada hari berikutnya. Rabu, 6 Maret 2013, sesi pertama akan digelar di Ruang IMT-GT, Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Lantai 2. Jl. Dr. T Mansur No. 9, Kampus USU, Medan, pukul 09.00-11.00 WIB. Kemudian pada pada pukul 14.00-16. 00 WIB, presentasi dihelat di Ruang Sidang A, Rektorat Lantai 3, Universitas Negeri Medan (Unimed) Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan.

Beasiswa Fulbright akan diberikan kepada pelajar SMA, mahasiswa, guru, dosen, maupun masyarakat umum sesuai kriteria masing-masing program.  Misalnya, program gelar S-2 dan S-3 bisa diburu oleh dosen maupun masyarakat umum. Kemudian, ada juga beasiswa Dikti funded Fulbright khusus untuk dosen, program Doctoral Dissertation untuk mahasiswa program S-3 di perguruan tinggi dalam negeri yang sedang dalam tahap penulisan disertasi, serta Program nirgelar Humphrey untuk mid-career professionals yang bekerja di sektor non-profit.

Guru SMP/SMA/ sederajat dengan pengalaman mengajar minimal lima tahun dapat mendaftar ke program ILEP. Sedangkan mahasiswa semester tiga atau lima per 1 November 2013 ini dapat memilih Global Undergraduate Exchange Program. Dan para lulusan SMA atau diploma bisa meneruskan studi melalui Community College Initiative Program. Program terakhir ini bisa diikuti pemegang gelar diploma yang telah bekerja namun tidak melanjutkan studi ke jenjang sarjana. Sementara itu, pemegang gelar S-1 dapat mengambil program ini selama program studi yang akan diambil berbeda dengan program studi sewaktu kuliah S-1, namun sama dengan bidang pekerjaan yang ditekuni saat ini.
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live