Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live

Lulusan FKM Undip Harus Punya "Rapor" Ekskul

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Soft skill merupakan keahlian penunjang yang harus dimiliki mahasiswa selain penguasaan ilmu secara akademik. Penguasaan soft skill nantinya akan membantu mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Untuk mendongkrak soft skill mahasiswa, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (Undip) membuat kebijakan untuk menilai kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa. Nantinya, penilaian akan ditunjukkan melalui angka kredit mahasiswa
.

Dekan FKM Undip Tinuk Istiarti menjelaskan, penerapan angka kredit mahasiswa ini bertujuan mendorong mahasiswa lebih aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Dia mengimbuh, setiap mahasiswa FKM Undip harus mengumpulkan minimal lima angka kredit per semester.

"Selain itu, seorang mahasiswa juga diwajibkan  untuk dapat mencapai jumlah angka kredit minimal 60 angka kredit sebelum menempuh ujian akhir kesarjanaan. Jika, jumlah kredit 60 belum terpenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan belum boleh mengikuti ujian akhir kesarjanaan," ujar Tinuk seperti dikutip dari laman Undip, Rabu (6/3/2013). 

Sebagai dukungan implementasi program angka kredit mahasiswa ini, bidang kemahasiswaan FKM Undip telah membentuk tim verifikator dan meluncurkan software online untuk menghitung kredit point kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa. Nantinya, mahasiswa akan mendapatkan transkrip kegiatan ekstrakurikuler yang akan diterimanya pada saat wisuda, bersamaan dengan transkrip nilai dan ijazah.

Nilai angka kredit mahasiswa akan diperoleh melalui keterlibatan mahasiswa pada berbagai kegiatan di tingkat fakultas, universitas, dan luar universitas. Angka kredit yang harus dikumpulkan ini terdiri dari beberapa komposisi yakni kegiatan bidang penalaran (20%), bidang minat bakat (20%), bidang sosial kemasyarakatan (20%), dan bidang kegiatan khusus (25%).

Diimbuhkan Pembantu Dekan III FKM Suyatno, yang termasuk kegiatan bidang penalaran adalah penulisan dan pembuatan poster karya ilmiah, serta keikutsertaan dalam lomba, presentasi, dan seminar karya ilmiah. Komponen ini juga termasuk pembuatan rancangan dan karya teknologi, karya seni serta pertunjukan seni; mengikuti pelatihan atau magang di bidang keilmuan maupun di luar kurikulum atau mata kuliah yang tidak sesuai dengan angka kredit.
Keterlibatan sebagai tenaga lapang atau interviwer pada penelitian dosen atau peneliti lain juga akan menambah angka kredit pada bidang penalaran.
Pada bidang minat dan bakat, angka kredit akan dikumpulkan dari keaktifan mahasiswa menduduki jabatan pada lembaga kemahasiswaan, baik tingkat universitas maupun tingkat fakultas tiap periode kepengurusan; menduduki jabatan organisasi di luar kampus, baik tingkat internasional, nasional maupun regional; mempunyai prestasi di bidang olahraga atau kesenian; dan mengikuti perlombaan atau kegiatan olahraga dan kesenian. 

"Mahasiswa bisa juga mendapat angka kredit pada unsur minat dan bakat dengan mewakili perguruan tinggi atau fakultas dalam panitia antarlembaga tiap periode, mengikuti pertemuan organisasi atau lembaga tiap kegiatan, berperan serta aktif dalam kepanitiaan tiap kegiatan, serta mengikuti pelatihan bidang minat dan bakat tiap kegiatan," imbuh Suyatno.

Unsur angka kredit sosial kemasyarakatan meliputi keaktifan mahasiswa dalam kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai peserta, berperan serta dalam memberikan pelatihan sesuai dengan bidang ilmu pada masyarakat per kegiatan, dan  berperan serta dalam memberikan pelatihan tidak sesuai dengan bidang ilmu pada masyarakat per kegiatan.

Kemudian, yang termasuk unsur kegiatan khusus adalah keikutsertaan dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru universitas dan fakultas, berperan serta dalam kegiatan diskusi pengembangan diri, serta melaksanakan program kewirausahaan.

"Dampak positif dari diberlakukannya kebijakan ini adalah meningkatnya aktivitas dan prestasi mahasiswa FKM Undip. Salah satu di antaranya adalah jumlah proposal PKM yang didanai Dikti meningkat pesat. Tahun 2013 saja ada 16 judul PKM yang lolos didanai Dikti dari fakultas ini," ujar Suyatno.

Yummy! Mung Nugget dari Kacang Hijau

$
0
0
Ilustrasi: kacang hijau. (dwnkosmik)Colleger Radio - Apa rasa nugget favoritmu? Ayam, daging, atau ikan? Bagaimana jika mencoba nugget kacang hijau dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini?

Ternyata, selain dikonsumsi dalam bentuk bubur atau isian kue, kacang hijau bisa juga diolah menjadi nugget. Inovasi ini lahir dari tangan lima mahasiswa Departemen Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, yakni Annisa Rizkiriani, Ghaida Yasmin, Suci Apriani, Desy Afriyanti, dan Ezria E Adyas. Kelimanya menamai nugget inovasi mereka dengan Mung Nugget.

Pembuatan Mung Nugget didasari pemikiran bahwa nugget merupakan jenis makanan yang disukai banyak orang karena pengolahannya yang praktis. Tetapi, hingga saat ini nugget biasanya terbuat dari protein hewani. Harganya yang cukup mahal pun tidak dapat dijangkau semua lapisan masyarakat.

"Produksi nugget kacang hijau ini diharapkan dapat menambah pangan alternatif yang berbahan dasar kacang hijau dan menciptakan pangan yang bergizi tinggi dengan harga terjangkau," kata Annisa, seperti dinukil dari siaran pers IPB, Rabu (6/3/2013).

Sebagai informasi, kacang hijau atau Vigna radiata L ini memiliki nilai gizi tinggi. Harganya pun relatif terjangkau ketimbang jenis kacang-kacangan lain. Dari segi agronomi, kacang hijau lebih tahan kekeringan, serangan hama penyakit, dapat dipanen pada umur 55-60 hari dan dapat ditanam pada tanah yang kurang subur.

Annisa memaparkan, Mung Nugget berukuran diameter 2 cm dengan berat 15,2 gram per potong. Proses penelitian dan pembuatan Mung Nugget dilakukan di Laboratorium Percobaan Makanan, Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, di bawah bimbingan  Dosen Pendamping Dr. Sri Anna Marliyati. 

Hasil uji organoleptik menunjukkan, konsumen dapat menerima warna, aroma, rasa, dan tekstur nugget kacang hijau. Annisa mengimbuh, mengonsumsi sepuluh potong Mung Nugget dapan memenuhi seperlima kecukupan protein anak usia empat hingga enam tahun.

"Peningkatan nilai tambah kacang hijau menjadi nugget kacang hijau menjadikan nugget ini sebagai produk yang menjanjikan serta mampu bersaing dengan produk nugget lainnya," tuturnya.

Selain itu, Mung Nugget juga dapat menjadi solusi penyeimbang bahan pangan hewani dan nabati. Sebab, ujar Annisa, konsumsi pangan hewani yang tidak seimbang dengan sumber nabati dan didukung gaya hidup sehat dapat mencetuskan penyakit degeneratif.  Dalam termin medis, istilah ini merujuk pada penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dan dislipidemia termasuk dalam kategori penyakit ini.

JAKARTA MODEL UNITED NATIONS 2013: Call For Future Delegates!!!

$
0
0
https://is0.4sqi.net/userpix/4M42WTDDE5TA12ZB.jpgColleger Radio - Jakarta Model United Nations (JMUN) 2013 merupakan simulasi sidang PBB yang bertaraf Internasional dan pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh ISAFIS (Indonesian Student Association for International Studies) pada tahun 2011. MUN merupakan sebuah simulasi sidang PBB yang sering diadakan di luar Negeri dan menarik minat mahasiswa lokal maupun asing dari berbagai belahan dunia.
     
Jakarta Model United Nations menawarkan sebuah kesempa
tan unik untuk merasakan tantangan untuk bernegosiasi International dan Diplomasi. Para peserta (yang disebut dengan delegasi) akan berperan sebagai wakil dari Negara anggota PBB. Sepanjang konferensi, delegasi akan dapat informasi tentang cara kerja PBB dengan aktif berpartisipasi dalam penyelesaian isu-isu Global yang penting. Di Negara lain, terdapat berbagai MUN yang diadakan setiap tahunnya, seperti Harvard Model United Nations (HNMUN), New York Global Young Leaders Summit International Model United Nations (NYGYLS Int'l MUN) di New York, dan masih banyak lagi yang lain.
     
Pada Tahun 2011, JMUN pertama berhasil menarik minat lebih dari 400 pendaftar yang kemudian diambil 157 delegasi yang dapat berperan aktif dalam JMUN 2011. Pendaftar berasal dari universitas lokal maupun asing. Dari universitas lokal, terdapat Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Mulawarman, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanudin, Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, dan masih banyak lagi lainnya. Dari Universitas Asing terdapat Universitas Washington, Universitas Yonsei, Universitas Northumbria, dan sebagainya.
     
Jakarta Model United Nations (JMUN) akan hadir kembali pada tahun ini yang akan diadakan pada tanggal 17-21 Juni 2013. Event besar ini merupakan event sebagai wadah pembelajaran, penghargaan dan pengalaman kepada delegasi dalam membangun kemampuan Diplomasi dan berpikir kritis terhadap isu Global yang terjadi saat ini. Jangan lewatkan kesempatan menjadi bagian keluarga JMUN 2013. Untuk info lebih lanjut follow twitter JMUN : @jakartamun dan FB JMUN : Jakarta Model United Nations.

Ada Apa dengan Dompet Kering?

$
0
0
Sholahuddin Al-Ayyubi. (Foto: dok. pribadi)Colleger Radio - PROBLEMATIKA yang kerap digandrungi oleh seorang mahasiswa kosan adalah kendala keuangan. Terlebih setiap akhir bulan dan mahasiswa tersebut berasal dari daerah nun jauh di sana. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan jika mahasiswa ini seorang aktivis kampus dan cerdas dalam menyikapi medan keuangan bulanan.  

Dari pengalaman yang saya alami, menjadi seorang aktivis kampus adalah hal yang jauh lebih menarik ketimbang menjadi seorang civitas akademika yang selalu kuliah tanpa adanya pergaulan yang luas. Di satu sisi, kita bisa mendapatkan ilmu keorganisasian. Dan di sisi lain, kita bisa mendapatkan teman yang banyak melalui wadah sebuah organisasi. Dari hal inilah, kita bisa memanfaatkan banyak hal. Terlebih jika akhir bulan mulai menjemput dompet.

Hal pertama yang harus dilakukan seorang mahasiswa kala akhir bulan adalah rajin-rajin ikut rapat di organisasi. Biasanya, organisasi itu setiap rapat selalu menyediakan snack ringan seperti kue dan bisa dipastikan banyak yang tersisa. Tugas kita, sebagai mahasiswa yang aktif, harus segera mencari kantong dan mengamankan kue-kue malang itu untuk masuk ke dalam kantong ajaib dan langsung membawa pulang ke kosan.

Hal kedua yang harus dilakukan seorang mahasiswa di akhir bulan adalah rajin mengikuti seminar. Seminar banyak memiliki manfaat positif bagi mahasiswa, selain menambah khazanah keilmuan, mahasiswa juga bisa mendapatkan makan siang gratis.

Hal ketiga yang harus dilakukan adalah rajin silaturahmi. Silaturahmi dalam agama Islam adalah hal yang sangat dianjurkan mengingat dalam Islam kita mengenal istilah Ukhuwah Insanniyah. Silaturahmi ini bisa kita lakukan kepada dosen-dosen yang berhubungan dekat dengan kita, tujuannya adalah untuk membangun jaringan dari sisi organisatoris dan yang lebih penting adalah mendapatkan traktiran makan sebelum pulang dari rumah dosen.

Ketiga hal yang sudah disebutkan tadi adalah hal yang menarik untuk dilakukan bagi seorang mahasiswa. Selain makan gratis, banyak hal-hal positif lain yang bisa diperoleh. Dompet kering bukanlah alasan untuk tidak makan.
 
Sholahuddin Al-Ayyubi
Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam
Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Kisah mahasiswi cantik, dibayar Rp 250 ribu sekali demo

$
0
0
Kisah mahasiswi cantik, dibayar Rp 250 ribu sekali demoColleger Radio -Mungkin bukan rahasia umum lagi, jika setiap adanya demo di Ibu Kota DKI Jakarta, sebagian besar massanya dibayar. Saat ini tidak hanya masyarakat kalangan bawah yang mau dibayar untuk berdemo, para wanita-wanita cantik pun rela berpanas-panasan di siang hari bolong demi mendapatkan uang.

Mita misalnya, wanita cantik berstatus mahasiswi ini mengaku telah dibayar Rp 250 ribu untuk memegang spanduk dan bergaya bagaikan model di Bundaran Hotel Indonesia dan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga tidak pernah men
geluh saat melakukan aksinya itu.

"Lumayan sih buat nambahin uang jajan, biasanya aku melalui agency kalau ada acara-acara seperti ini," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (2/3).

Mita mengatakan, meskipun awalnya malu untuk berteriak-teriak karena ditonton banyak orang, kini Mita dan teman-temannya yang lain mengaku sudah terbiasa melakukan hal ini. Bahkan mereka menilai aksinya untuk menyalurkan aspirasi rakyat.

"Malu sih pas awal-awal, karena kan baru pertama kali, pastilah ada rasa canggung. Tapi setelah ke sini sudah terbiasa," katanya.
Wanita seksi ini juga menambahkan jika dirinya sendiri sebenarnya tidak mengetahui apa yang dituntut dalam setiap unjuk rasa. Namun demikian, sebelum melakukan unjuk rasa, Mita mengaku sudah diberikan materi terlebih dahulu oleh agency tempatnya bekerja.

"Kita juga gak tahu apa yang mau di demo, tapi kita dikasih bahan oleh pihak agency. Kalau mau demo pemerintah, atau demo yang sifatnya sosial. Itu pasti dikasih bahan-bahannya sama agency," ujarnya.

Lebih lanjut Mita mengatakan, pekerjaan seperti ini sudah digelutinya sejak 6 bulan terakhir. Ia mengaku walaupun tidak setiap hari melakukan kegiatan seperti ini, namun Mita tetap saja memiliki kegiatan lainnya.

"Yah, kalau gak demo paling jadi SPG lah, namanya juga nyari duit buat bantu orangtua," pungkasnya.

Ribuan Penerima Beasiswa Kemendikbud Terancam DO

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Forum Mahasiswa Penerima Beasiswa Kemendikbud (FMPBK) mendesak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk segera mencairkan anggaran beasiswa yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua FMPBK Sudiyatmiko mengatakan, semestinya Kemenkeu bersikap proporsional terkait dengan pemblokiran anggaran Kemendikbud sebesar Rp62,1 triliun. "Program beasiswa di Kemendikbud semestinya tidak diblokir karena manfaat dan tujuannya jelas. Akibat pemblokiran ini, ribuan penerima beasiswa terancam drop out," ujar Sudiyatmiko, yang tercatat sebagai penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, melalui siaran persnya kepada, di Jakarta, Kamis (7/3/2013).

Menurut mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini,  terdapat ribuan penerima beasiswa dari Kemendikbud yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan ragam profesi. "Mereka ada yang berprofesi sebagai dosen, pegawai negeri sipil (PNS), aktivis, jurnalis, dan lain-lain," tambah Sudiyatmiko mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu.  

Sudiyatmiko mengimbuh, proses seleksi dalam penerimaan beasiswa di Kemendikbud dilakukan secara selektif dan kompetitif. Dia menjamin, proses penerimaan beasiswa dilakukan secara transparan dan akuntabel. "Merujuk pengalaman kami, proses seleksi beasiswa cukup ketat, transpran dan akuntabel. Jadi tidak ada praktik kongkalingkong anggaran," Miko menegaskan.

Sebagaimana diketahui, Kemenkeu memblokir anggaran Kemendikbud sebesar Rp 62,1 triliun atau  84,9 persen. Pemblokiran tersebut dilakukan karena dari 10 program kerja yang diajukan, hanya satu yang alokasi anggarannya jelas.  Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menjelaskan, kementeriannya akan mengkaji kembali postur anggaran Kemendikbud dan bakal ditindaklanjuti dalam pembahasan dengan Komisi X DPR. Menkeu menyebut, total anggaran Kemendikbud sebesar Rp 73,1 triliun masih perlu dibahas kembali secara menyeluruh, lantaran ada sembilan program kerja yang belum jelas peruntukannya karena sering berubah-ubah.

Bantu Sahabat, Anak SD Ini Jualan Buku

$
0
0
Foto : Jonah Pournazarian dan Dylan Siegel/The New PaperColleger Radio - Dylan Siegel dan Jonah Pournazarian adalah dua siswa SD yang berteman akrab. Jadi ketika salah seorang membutuhkan bantuan, maka dengan senang hati yang lain akan menolong.

Hal ini uang dilakukan Dylan. Di usianya yang masih enam tahun, Dylan menghasilkan sebuah buku berjudul Chocolate Bar. Buku yang berisi 16 halaman tersebut merupakan hasil tulisan tangan dan cerita ilustrasi.

Setelah lebih dari dua bulan menjual buku tersebut di pasaran, Dylan berhasil mengumpulkan uang lebih dari USD30 ribu yang setara dengan Rp291 juta (Rp9.688 per USD). Hasil tersebut diperoleh dari sejumlah even, penjualan, dan donasi yang digelar secara online dan situs jejaring sosial seperti Facebook.

Judul Chocolate Bar yang diberikan Dylan pada buku tersebut bukan tanpa alasan. Judul tersebut diambil sebagai sinonim dari kata mengagumkan.

Pembuatan buku tersebut dalam rangka membantu teman baiknya, Jonah yang menderita penyakit langka. Anak berusia tujuh tahun tersebut mengidap gangguan hati langka yang belum ada obatnya. Karena penyakitnya, Jonah sering kali harus makan melalui tabung, terkadang berupa pati jagung atau sup ayam dengan sayuran.

Penyakit yang diderita Jonah membuatnya rentan. Bulan lalu dia terkena flu dan terpaksa dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Ayah Jonah, Rabin Pournazarian menyebut, berkat buku yang ditulis Dylan, penyakit langka sang anak mendapat perhatian nasional untuk pertama kalinya. Dia menambahkan, kondisi hati Jonah hanya dialami satu dari jutaan anak.

Sementara itu, ayah Dylan, Davis Siegel mengatakan, sang anak tengah bekerja untuk meraih angka USD1 juta. "Kami tidak pernah bermimpi hal seperti ini akan terjadi. Namun, kami tidak ingin berhenti sampai bisa mencapai misi kami," ujar Siegel, seperti dikutip dari The New Paper, Kamis (7/3/2013).

Debra Siegel, ibu Dylan menambahkan, awalnya dia dan sang suami menawarkan ide untuk menggalang dana secara konservatif. Namun, ide tersebut ditolak mentah-mentah oleh Dylan dengan memproduksi tulisan tangan dan halaman penuh ilustrasi dalam satu jam.

Ibu Dylan yang berprofesi sebagai professional orginazer serta sang ayah yang merupakan Marketing Executive untuk Disney pun segera merealisasikan buku karya anak mereka. Pada peluncuran November lalu, buku tersebut berhasil meraup dana USD6 ribu.

Uang yang terkumpul akan dikirimkan ke University of Florida School of Medicine yang merupakan tim peneliti yang berupaya mencari obat bagi penyakit langka Jonah. Orangtua Jonah menyebut, mereka telah mengumpulkan uang bagi pengobatan anak mereka sejak enam tahun silam dan telah meningkat hingga USD400 ribu. Mayoritas dana tersebut berasal dari teman-teman dan keluarga mereka. Mereka mengaku, dana dari penjualan buku telah melebihi angka yang mereka butuhkan.

Pada situs Chocolate Bar, Dylan pun melukiskan perasaannya. "Membantu teman saya adalah hal mengagumkan terbesar," tutur Dylan.

UU Sisdiknas Dicabut, Mahasiswa Demo

$
0
0
Foto : Amba Dini/OkezoneColleger Radio - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) dan Gerakan Serikat Buruh Indonesia (GBSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang Pemkot Tangerang.  

Dalam aksinya, mahasiswa menuntut pencabutan Undang-Undang Sisdiknas dan UU Perguruan Tinggi (PT), pencabutan Inpres No.2 Tahun 2013, penghapusan upah murah, sistem kerja kontrak, dan outshourching.

"Karena semua itu bertentangan dengan kesejahteraan masyarakatnya," ungkap Ketua Cabang SMI Kota Tangerang, Febby Mustika, Tangerang, Kamis (7/3/2013).

Menurut Febby, saat ini regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah tidaklah pro dengan rakyat. Febby pun memaparkan beberapa jalan keluar, antara lain menggratiskan pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi. Selain itu diberikannya pendidikan ilmiah, demokratis serta bervisi kerakyatan. "Juga berikan kebebasan berserikat, jaminan kesehatan, serta reformasi agraria sejati," katanya.

UNS Punya Sarjana Termuda Berusia 19 Tahun

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Ada yang istimewa di antara 1.445 lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang baru diwisuda. Muhammad Abdulhamid lulus menjadi sarjana termuda dalam usia 19 tahun tujuh bulan. Kerennya lagi, dia lulus dalam usia muda dari program studi Pendidikan Dokter dari Fakultas Kedokteran.

"Selain Abdulhamid, wisuda UNS periode III Tahun Akademik 2012/2013 ini juga mengukuhkan 156 wisudawan dengan pujian alias cumlaude," ujar Pembantu Rektor I UNS, Prof Drs. Sutarno, MSc, PhD.

Di antara 156 wisudawan cumlaude itu ada Festy Ratna Aditama, ST, dari program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik. Festy merupakan lulusan S-1 tercepat dengan masa studi tiga tahun lima bulan dan mengantongi IPK 3,55.

Pada jenjang pascasarjana strata dua (S-2), Parno, dari program studi Teknologi Pendidikan dikukuhkan menjadi lulusan tercepat. Dia menyelesaikan studi Magister Pendidikan dalam waktu satu tahun tiga bulan dengan IPK. Sedangkan lulusan termuda usia untuk program S-2 adalah Fransiskus Satrio Saputro. Fransiskus meraih gelar Master Manajemen dalam usia 21 tahun 11 bulan.

Rektor UNS Ravik Karsidi menjelaskan, saat ini ada sedikitnya 131 ribu alumni UNS yang tersebar di penjuru Nusantara hingga mancanegara. "Para alumni UNS telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain di Indonesia," kata Ravik.

Belajar Anime Jepang dari Sang Ahli

$
0
0
Foto : ITSColleger Radio - Siapa sih yang enggak kenal anime? Kartun khas Jepang yang digandrungi masyarakat Indonesia dari beragam usia. Menilik lebih jauh, Japan Foundation bagi-bagi ilmu tentang film animasi dari Negeri Sakura tersebut di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.  

Dengan menggandeng Jurusan Desain Produksi (Despro) ITS, Japan Foundation menayangkan serial animasi bertajuk “Keluar Angkasa Meraih Mimpi” bersama Uchi Kyodai (Space Brother). Tidak hanya di Surabaya, acara serupa juga digelar di sejumlah kota di Indonesia.

"Untuk memperkenalkan anime di Indonesia, beberapa kota dipilih sebagai tempat terselenggaranya acara ini, yakni Jakarta, Medan, dan Surabaya. Jadi, untuk yang Surabaya, ITS diajak menjadi partner," ujar Dosen Despro ITS Nugrahardi Ramadhani, seperti dikutip dari ITS Online, Jumat (8/3/2013).
 
Enggak tanggung-tanggung nih, sang pakar animasi Jepang, Sadoshima Yohei dan Koji Nagai yang menjadi editor dan produser film tersebut didapuk menjadi pembicara. Tidak sekadar memutarkan film, kegiatan tersebut juga dilengkapi dengan workshop sulih suara. Sebagai bagian dari proses produksi animasi, workshop ini mengajarkan para calon animator untuk membuat karya animasi yang bisa dinikmati segala penjuru dunia.

“Keluar Angkasa Meraih Mimpi” bersama Uchi Kyodai (Space Brother) bercerita tentang kakak beradik bernama Mutta dan Hibito yang bercita-cita melancong keluar angkasa. Untuk mewujudkan impian mereka tersebut, maka National Aerounatics and Space Administration (NASA) menjadi jalan yang harus ditempuh.

Namun, nasib berkata lain. Ketika dewasa, Hibito diterima lebih dulu sebagai astronot di NASA dibanding sang kakak yang masih terlunta-lunta mencari pekerjaan. Situasi itu membuat harga diri Mutta jatuh dan menjadi pesimistis. Tidak menyerah, dia pun terus berjuang untuk menjadi seorang astronot.

Meskipun terkesan sedih, film ini banyak dibumbui dengan unsur komedi. Tidak heran jika gelak tawa penonton terdengar beberapa kali. Setelah berlangsung selama 2,5 jam, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi tanya jawab tersebut. Beragam pertanyaan muncul, mulai dari biaya produksi, kampanye sebuah anime baru, hingga cara menemukan ide komik yang bagus dan disukai pembaca.

Bahkan pemilihan warna rambut sang tokoh utama yang berwarna oranye tak luput ditanyakan peserta. Sebab, rambut orang Asia pada umumnya berwana hitam. "Itu dipilih agar penonton terus mengingat karakter tokoh tersebut," jawab Koji Nagai.

Miss Online Enggak Suka Titip Absen

$
0
0
Miss Online 2013 Nadira Titalia. (Foto: dok. Okezone)Colleger Radio - Kuliahnya lagi padat-padatnya. Maklum, namanya juga mahasiswa semester enam. Semester ini saja dia mengambil jatah SKS maksimal, 24 SKS. Tapi meski sibuk, ada hal yang tidak dilakukannya untuk menyiasati jadwal kuliah dan kegiatan di luar kampus, titip absen.

Yup, Nadira Titalia, pemegang gelar Miss Online 2013 ini masih sibuk kuliah sambil menjalani tugas sebagai pemenang salah satu kategori Miss Indonesia 2013.Dira, demikian dia biasa disapa, bercerita tentang kuliahnya di Universitas Indonesia (UI).

Dira berceloteh, karena kesibukannya di ajang Miss Indonesia 2013, dia pun hampir menghabiskan "jatah" absen di kampus. "Jadi sekarang saya harus lebih rajin kuliah, deh," tuturnya riang.

Mengambil 24 SKS tentu membuat jadwal kuliah Dira menjadi padat. Untuk menyiasatinya, Dira pun memilah kegiatan-kegiatan apa saja yang penting dijalaninya. Sebab, ujarnya, banyak godaan untuk main jika ada sedikit saja waktu kosong.

"Saya bukan orang yang sangat berorientasi akademis, tapi bagi saya kuliah tetap penting," imbuh mahasiswi jurusan Hubungan Internasional itu.

Dara kelahiran Bengkulu, 28 Juni 1992 ini menerapkan kiat menyicil. Sebisa mungkin, dia tidak menunda pekerjaan dan tugas kuliah agar tidak kelabakan saat deadline tiba.

"Jangan jadi deadliner, deh," ujar Dira.

Obsesi Jadi Diplomat, Dira Latih Bahasa Asing

$
0
0
Miss Online 2013 Nadira Titalia. (Foto: dok. Okezone)Colleger Radio - Memiliki cita-cita berarti kita harus siap berusaha mewujudkannya. Salah satunya dengan mengasah kemampuan yang dapat menunjang cita-cita tersebut.

Bagi Nadira Titalia, hal itu berarti melatih kecakapannya berb
ahasa asing. Sejak kecil, pemegang gelar Miss Online 2013 ini terbiasa berbahasa Inggris karena dilatih sang ibu. Dia pun belajar bahasa asing lain untuk menambah kompetensinya.

"Saya menguasai bahasa Prancis. Sempat belajar bahasa Jerman juga, tapi akhirnya lebih tertarik mendalami bahasa Prancis," ujar Dira, ketika berbincang, baru-baru ini.

Cewek 20 tahun ini punya alasan khusus mengapa mendalami bahasa asing. Dia ingin menjadi diplomat. Tidak heran, Dira pun memilih Hubungan Internasional sebagai pilihan program studi kuliahnya.

Keinginan pengagum Barack Obama itu juga terbit setelah melakukan perjalanan ke beberapa kota di Amerika Serikat (AS) dari pantai barat ke pantai timur. Melalui perjalanan itu, Dira banyak belajar kebudayaan dan tradisi masyarakat lokal sekaligus memperkenalkan Indonesia di sana.

"Saya suka belajar tentang budaya asing," imbuhnya.

Selain membekali diri dengan kecakapan bahasa, Dira juga mengasah life skill, terutama untuk persiapan menempuh studi lanjutan di luar negeri. Dira menjalani kuliah sebagai anak kos untuk menjajal hidup mandiri. Dengan menjadi anak kos, dia mengaku dapat belajar mengurus diri sendiri, termasuk belajar memasak.

"Saya ingin mengambil S-2 di Prancis. Makanya harus mulai berlatih mandiri dari sekarang," tuturnya ramah.

Miss Online Bukan Mahasiswa Kupu-kupu

$
0
0
Foto : Miss Online 2013, Nadira Titalia/OkezoneColleger Radio - Banyak tipe mahasiswa di kampus. Ada mahasiswa aktivis yang sibuk sana-sini. Ada mahasiswa hura-hura yang senang main. Ada juga mahasiswa yang senantiasa berorientasi akademis.

Bagi Miss Online 2013 Nadira Titalia, masa kuliah ada momen y
ang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap mahasiswa. Artinya, kata Dira, menjalani kuliah dengan baik bukan berarti menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah, pulang - kuliah, pulang) yang semata berorientasi akademik.

"Saya orang yang ingin bisa dengan bangga mengatakan apa saja yang sudah saya lakukan dan pencapaian saya ketika kuliah," kata Dira ketika ngobrol, belum lama ini.

Tidak heran, Dira pun aktif di berbagai kegiatan non-akademik. Terakhir, dia mengikuti ajang Miss Indonesia 2013 dan meraih gelar Miss Online. Kemenangannya ini pun membuat almamaternya, Universitas Indonesia (UI) merasa bangga. Bahkan, dia sudah mencatatkan namanya sebagai mahasiswa berprestasi non-akademik di jurusan Hubungan Internasional.

Bagi dara kelahiran 28 Juni 1992 itu, masa kuliah berbeda dengan masa SMA. Ketika kuliah, kita bisa mengatur jam kuliah sendiri. Jadi, Dira bertekad memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, untuk kuliah maupun kegiatan lainnya.

Menurut Dira, periode menjadi mahasiswa adalah momentum untuk melakukan saja apa yang ingin dan bisa dilakukannya. Jadi, ujarnya, ketika sudah tua kita akan melihat ke belakang dan berkata dengan bangga bahwa kita sudah melakukan hal-hal itu.  "Sesulit apa pun yang kita rasa sekarang, pasti bisa kita lalui," ujarnya tegas.

Jadi Mahasiswa Harus Update

$
0
0
Foto : Miss Online 2013, Nadira Titalia/OkezoneColleger Radio - Saat ini kita dibanjiri arus informasi yang begitu masif. Setiap detik, ada saja informasi baru yang hadir, terutama lewat dengan maraknya media online.

Kita tentunya enggak mau dong disebut bodoh karena enggak update dengan berbagai informasi itu? Hal ini yang membuat Miss Online 2013 Nadira Titalia menyadari pentingnya keberadaan media online. Dira, begitu dia biasa disapa, merasakan peranan penting website berita hingga jejaring sosial bagi setiap orang dalam memberikan informasi terbaru. 

Cewek yang berambisi menjadi diplomat itu menilai,
selama ini kita telah hidup di era online di mana semua informasi terpampang cepat dan luas. "Kalau enggak update, kita akan terlihat bodoh. Soalnya informasi makin mudah didapat kapan dan di mana saja," papar Dira.

Salah satu hal yang biasa dilakukan mahasiswi Hubungan Internasional (HI) Universitas Indonesia (UI) itu adalah rajin mengintip twitter. Dia juga kerap melakukan hal itu di kereta.

"Mudah karena sekarang aplikasi handphone sangat mendukung hal ini. Ya, minimal kita bisa baca judul berita yang ditweet orang untuk tetap update," imbuhnya.

Tidak sekadar untuk update informasi, Dira juga memanfaatkan twitter sebagai sarana belajar. Sesuai cita-citanya, Dira memfollow akun twitter milik para diplomat Indonesia. Namun, dia mengaku, tidak berani untuk berinteraksi langsung dengan mereka.

"Setidaknya saya belajar dari pemikiran-pemikiran para diplomat ini lewat tweet mereka," ujar dara berusia 20 tahun itu.

Kejar Cumlaude, Miss Online Maksimalkan SKS

$
0
0
Foto : Miss Online 2013, Nadira Titalia/OkezoneColleger Radio - Lulus kuliah menyandang predikat "dengan pujian" alias cumlaude tentu menjadi impian banyak mahasiswa. Begitu juga yang diimpikan Miss Online 2013, Nadira Titalia. 

Dira, demikian dia biasa disapa, merupakan mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Sebagai mahasiswa semester VI, Dira pun menjalani perkuliahan yang sibuk.

"Biasanya saya ambil 24 SKS tiap semester, me
maksimalkan jatah SKS saja biar cepat selesai," tutur Dira ketika berbincang.

Gadis asli Bengkulu itu memang serius menjalani kuliah meski didera kesibukan non-akademis lainnya. Pasalnya, Dira ingin cepat lulus dan meraih gelar cumlaude. Saat ini, Dira mengantongi nilai IPK 3,69.

"Kalau lulus cepat kan saya punya waktu untuk mengerjakan hal lainnya," imbuh pengagum Barack Obama itu.

Demi mengejar mimpinya lulus cumlaude, Dira pun memasang target untuk segera memulai penelitian dan penulisan skripsi tahun ini. Rencananya, cewek kelahiran 28 Juni 1992 itu akan mengulik tema tentang ekonomi nasionalis dalam kaca mata hubungan internasional.

"Saya ingin menunjukkan, banyak pemikiran cerdas tentang ekonomi nasionalis, ketimbang hanya berorientasi liberal," imbuhnya mantap.

Ada Kantin Sehat di Undip, Lho!

$
0
0
Ilustrasi : AFPColleger Radio - Para mahasiswa cenderung memilih makanan yang sesuai dengan kantong mereka. Bahkan, dengan tawaran harga murah yang menggiurkan, para mahasiswa pun kerap mengabaikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.
 

Dilatarbelakangi hal tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pun mencetuskan membangun kantin sehat. Dekan FKM Tinuk Isriati menyebut, kantin tersebut akan dibangun dalam Gedung Layanan Mahasiswa yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Mahasiswa.

Tinuk menjelaskan, berdasarkan survei tetang Basic Human Service Indonesia pada 2008 menunjukkan, hanya enam persen penyaji yang melakukan cuci tangan sebelum menyiapkan makanan. Sehingga penyakit diare kerap menghantui masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dalam gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut akan hadir kantin yang akan menjdi percontohan kantin sehat di lingkungan Undip.

"Kantin yang nantinya meliputi tiga unit itu akan menyajikan makanan dengan menu sehat seimbang, fasilitas prasarana, serta penyajian penjamah makanan. Sehingga menjadi pelopor budaya kantin sehat di Undip," ujar Tinuk, seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Sabtu (9/3/2013).

Pada kantin tersebut, lanjutnya, para penyaji makanan akan menggunakan seragam yang terjamin kebersihannya. Tidak hanya itu, mereka juga akan menerapkan standar prosedur operasional pelayanan dan penyajian makanan yang benar.

"Selain itu menu yang disajikan juga dipastikan akan memiliki kandungan gizi yang seimbang dan higienis. Bahkan, untuk susu pelengkap akan diproduksi oleh Fakultas Peternakan dan pertanian Undip," tambahnya.

Surya University, Kampus untuk si Pencinta Sains dan Teknologi

$
0
0
Foto : Peluncuran Surya University (SU) dan I Tech Magazine/Arwindo (Okezone)Colleger Radio - Dalam rangka memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia terutama dibidang riset, Yohanes Surya mendirikan Surya University (SU). Perguruan tinggi tersebut ditujukan bagi calon mahasiswa pecinta teknologi dan sains.  

Bertempat di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta, 9 Maret 2013 Surya pun secara langsung memperkenalkan kampus SU kepada masyarakat. Kampus yang berlokasi di Gading Serpong Tangerang itu akan menjadi pelopor bagi universitas di Indonesia untuk lebih menggutamakan riset dalam metode pembelajaran.

Dia menambahkan, kehadiran SU disambut baik oleh para profesor di mancanegara. Hal ini terbukti dengan banyaknya dukungan yang datang bagi universitas baru tersebut. “Universitas ini juga telah mendapat dukungan sekitar 120 dosen top peraih gelar PhD diberbagai universitas bergengsi di dunia,” tutur Surya di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, (9/3/2013).

Dengan adanya SU yang merupakan kampus berbasis riset, Surya berharap dalam 20 tahun mendatang Indonesia akan lebih maju dalam sains dan teknologi. "Pada 2030 semoga Indonesia sudah bisa lebih maju dalam hal teknologi dan sains serta menjadikan Surya University sebagai sekolah riset best quality di Indonesia bahkan Internasional,” ungkapnya.

Sebab, menurut Rektor SU itu, budaya riset yang semakin pudar menjadi hambatan bagi bangsa Indonesia dalam berkembang dan bersaing di kancah internasional. Sehingga, lanjutnya, perlu ada dukungan dari berbagai pihak untuk kembali menggalakan budaya riset.

Salah satunya, kata Surya, adalah peran pemerintah dalam memberikan dana riset yang semakin besar agar memacu civitas academica untuk terus meneliti. “Maka dari itu pendiri dari STKIP Surya ini juga berpendapat kedepannya harus ada campur tangan pemerintah berupa dana anggaran dalam bidang riset,” papar Surya.

Selain meluncurkan SU, pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan I Tech Magazine, yaitu majalah tentang teknologi dan sains bagi kalangan remaja di Indonesia. Dengan adanya media tersebut, diharapkan siswa SD, SMP, dan SMA dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang sains dan teknologi.

Masuk Unsoed, Kalahkan Dulu 30 Pesaing!

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Tahun ini, tingkat persaingan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 lebih ketat dari tahun sebelumnya. Tidak heran, SNMPTN merupakan pintu utama untuk masuk ke berbagai PTN di Tanah Air. Dengan kuota hanya sekira 150 ribu kursi, diperkirakan peminat jalur undangan ini mencapai 1,5 juta siswa.

Di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) saja ada 48.248 siswa SMA/sederajat se-Indonesia memilih kampus di daerah Purwokerto, Jawa Tengah, tersebut. Mereka akan memperebutkan satu dari 1.571 kursi di 34 program studi yang ada. Ini artinya, satu pendaftar harus mengalahkan sekira 30 orang lainnya untuk mendapatkan satu tempat di Unsoed. 

Pembantu Rektor I Unsoed, Prof. Dr. Ir.  Mas Yedi Sumaryadi, M.S, menjelaskan, tahun ini peminat Unsoed lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2012, peminat studi ke Unsoed adalah 15.383 orang, dan pada 2011 ada 10.976 pendaftar SNMPTN yang memilih Unsoed.

"Asal wilayah pendaftar pun meluas. Bila pada 2011 berasal dari 19 provinsi dan pada 2012 dari 31 provinsi, maka pada tahun ini tercatat dari 34 provinsi atau seluruh wilayah Indonesia," ujar Yedi, seperti dilansir laman Unsoed, Senin (11/3/2013). 

Selain SNMPTN, tahun ini Unsoed juga menerima mahasiswa baru dari
jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi  dan Ujian Mandiri. Dari 1.571 kursi yang disediakan Unsoed, 70 di antaranya dialokasikan untuk mahasiswa program Bidikmisi.

Kuliah Gratis & Kesempatan Kerja dari Thiess Contractors

$
0
0
PT Thiess Contractors Indonesia membuka kesempatan beasiswa dan berkarier bagi mahasiswa. (Foto: TCI)Colleger Radio - Program dari  PT Thiess Contractors Indonesia (TCI) tidak hanya menawarkan beasiswa bagi para mahasiswa, tetapi juga kesempatan kerja setelah lulus kuliah. Tertarik?

Untuk mendaftar program TCI Undergraduate
, pelamar harus tercatat, minimal sebagai mahasiswa semester VI. Mahasiswa program studi (prodi) apa pun bisa mendaftar, namun diprioritaskan bagi mahasiswa dari Akuntansi, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan, Keuangan, Teknik Geodesi, Teknik Geologi, Hukum, Teknik Industri, Teknik Informatika, Manajemen, Teknik Mesin, Teknik Pertambangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta Psikologi.  Pelamar harus memiliki IPK minimal 2,80 (skala 4,00) dan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain setelah dipilih sebagai TCI Undergraduate.

Proses pendaftaran dimulai dengan mengisi formulir pendaftaran yang bisa didapat di laman TCI. Lengkapi formulir tersebut dengan berkas berisi pas foto terakhir ukuran 4x6 sentimeter yang ditempelkan di formulir pendaftaran, curriculum vitae, fotokopi transkrip akademik terakhir, serta fotokopi struk pembayaran SPP terakhir. Siapkan juga surat pernyataan bermaterai bahwa Anda tidak akan menerima beasiswa dari lembaga lain setelah terpilih sebagai TCI Undergraduate dan surat pernyataan bermaterai bahwa Anda bersedia mengikuti orientasi program selama masa libur sekolah bila terpilih. Pelamar juga harus melampirkan Surat Keterangan Cakap Kepolisian (SKCK). Bila belum ada, SKCK ini bisa dibawa saat sesi wawancara.

Selain itu, buat tiga esai dalam bahasa Inggris minimal 500 kata per esai. Esai ditulis di kertas A-4 menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 19.  Tiga topik yang harus ditulis adalah "Mengapa Anda memilih prodi yang saat ini dijalani?", "Apa subjek favorit Anda yang relevan dengan TCI dan bagaimana Anda dapat mengaplikasikannya di TCI?", serta "Mengapa Anda layak mendapatkan beasiswa TCI ini?"

Berkas pendaftaran dikirimkan via email ke alamat graduateprogram@thiess.co.id, maksimal 30 Maret 2013. Kandidat terpilih akan dihubungi pada April 2013. Beasiswa akan diberikan pada semester VII.

Peraih TCI Undergraduate akan mendapat bantuan biaya studi Rp6 juta per semester untuk maksimal dua semester.  Selain itu, ada juga kesempatan bergabung dalam TCI Graduate Development Program selama 18 bulan dan masa kerja dua tahun dengan TCI setelah lulus kuliah. Bila bergabung dengan TCI, Anda akan mendapat kesempatan dalam berbagai program pengembangan seperti Management Development Program, tugas sementara di Thiess Australia, Maintenance Management dari Central Queensland University, Supply Chain Management dari University of Southern Queensland, dan bantuan pendidikan untuk mengejar level yang lebih tinggi.

Informasi lengkap bisa disimak di laman PT Thiess Contractos Indonesia.

Jagalah Ketebalan Dompetmu

$
0
0
Novita Dwi Kurniasih. (Foto: dok. pribadi) Colleger Radio - HAI mahasiswa-mahasiswi yang selalu sedih di akhir bulan. Kehabisan uang bulanan, ya? Enggak bisa makan, ya? Enggak bisa ngeprint tugas, ya? Harus cari pinjaman sana-sini? Pasti pada bingung, kok, bisa tahu semuanya? Iyalah tahu, saya juga merasakannya, Kawan. Ya, itulah roda kehidupan anak rantau, awal bulan uang kiriman masih menghiasi dompet. Nah, di akhir bulan, uangnya sudah tak tahu ke mana  sampai dompet tipis merata.
 

Susah memang untuk menyiasati agar dompet selalu tetap terjaga ketebalannya. Ketebalan di sini maksudnya isi uang lho, ya, bukan tebal karena banyak nota enggak penting. Ya, kita harus mengatur dengan baik uang jatah itu, jangan boros di awal bulan. Enggak usah beli sesuatu yang belum kita perlukan untuk bulan itu atau bisa dibilang sesuatu yang enggak penting-penting amat. Nah, ini nih masalah utama para mahasiswi yang susah menjaga ketebalan dompetnya, membeli sesuatu yang belum diperlukan. Biasanya mahasiswi kalau lagi BT pasti larinya ke mall.

 Lalu kalau sudah lihat baju atau benda apalah yang menarik, pasti deh langsung tergiur pengen dibeli secara tunai. Enggak peduli itu awal atau baru jalan tengah bulan. Ingat, perjalanan kalian untuk mendapatkan uang jatah kembali masih panjang. Begini deh, daripada ke mall, mending ke perpustakaan aja. Enggak menghabiskan uang, kan? Selain mahasiswi, ada juga mahasiswa yang biasanya enggak bisa jaga ketebalan dompetnya karena doyan merokok. Enggak usah dulu, deh, merokoknya. Mending simpan aja uangnya buat bayar kos. Toh kalian masih muda, masa mau menghancurkan kesehatan diri kalian sendiri dengan kebiasaan merokok. Kasihan lho orangtua di rumah banting tulang buat menyekolahkan kalian supaya jadi orang sukses, masa iya kalian mau membuang uang sia-sia begitu saja.

Menjaga ketebalan dompet memang sangat penting untuk kelangsungan hidup kita. Susah memang, harus berjuang. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Mungkin itu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan hidup mahasiswa rantau. Di awal bulan, porsi makannya yang sederhana aja deh. Enggak usah terlalu mewah tapi cukup mengenyangkan perut, syukur-syukur bergizi. Seperti yang sudah dipaparkan tadi, enggak usah dulu deh buat belanja-belanja enggak penting. Nah, di akhir bulan bisa deh kita senang-senang, makan enak porsi mantap. Syukur-syukur bisa jalan-jalan. Hitung-hitung membayar perjuangan di awal bulan. Dengan seperti itu, kita tak perlu bersedih lagi di akhir bulan.
 
Novita Dwi Kurniasih
Mahasiswi semester II
DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live