Quantcast
Channel: Colleger Radio | Radio Streaming Anak Kampus dan Portal Berita Pendidikan Beasiswa
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live

Robot Ciptaan Tegar Bisa Joget Gangnam Style

$
0
0
 Robot Nao Aldebaran dari ITS bisa berjoget Gangnam Style ala Psy. (Foto: dok. ITS)Colleger Radio - Siapa tidak kenal Gangnam Style? Tarian yang dipopulerkan oleh penyanyi Psy asal Korea begitu digandrungi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadikannya inspirasi untuk pembuatan tugas akhir.

Adalah Tegar Paylus Fiqar yang membuat tugas akhir berupa Robot Nao Aldebaran. Robot buatan Tegar ini piawai menarikan gerakan Gangnam Style maupun
gerakan manusia lainnya secara real time.
Tegar menyebut, untuk memperoleh gerakan robot Nao yang sesuai dengan gerakan manusia memerlukan beberapa tahap. ''Dalam sistem robot ada beberapa tahapan, yaitu input, proses, dan aktuator atau output,'' ungkap Tegar, seperti dikutip dari ITS Online, Selasa (12/3/2013).

Mahasiswa Teknik Elektro itu menjelaskan, untuk menggerakkan Robot Nao tersebut digunakan teknologi motion capture yang sering dipakai pada dunia film animasi. Dalam menangkap gerakan dari objek, maka dia menggunakan kamera penangkap gerak (kinect).

"Kinect ini berfungsi sebagai sensor dengan memanfaatkan depth camera viewer. Gerakan yang ditangkap ini kemudian akan diproses oleh program dan dikirim ke robot," tuturnya.

Media komunikasi yang digunakan untuk transfer data dapat menggunakan dua media, yaitu menggunakan kabel maupun nirkabel. Dalam karyanya kali ini, Tegar memilih menggunakan komunikasi nirkabel. ''Delay antara input dan output robot ini kurang dari satu detik untuk gerakan kecil,'' papar pemuda yang telah akrab dengan dunia robotika sejak lama itu.

Menurut Tegar, robot tersebut tidak hanya dilengkapi dengan sensor kamera namun juga sensor suara. ''Untuk saat ini saya masih menggunakan sensor kamera, untuk ke depannya akan dikembangkan lagi dengan sensor suara,'' imbuh Tegar.

Robot Nao Aldebaran ini merupakan robot humanoid yang dikembangkan oleh perusahaan Aldebaran Robotics Francis. Robot ini mempunyai struktur sendi yang hampir sama dengan manusia yaitu 25 degree of freedom (DOF). ''Robot ini dibeli dari vendor dalam negeri seharga Rp160 juta,'' urai mahasiswa asal Samarinda itu.

Ketertarikan Tegar dalam bidang teknologi komputer mendorongnya untuk terus mengukir prestasi. Namun, untuk meraih prestasi yang diperoleh tidaklah mudah. Salah satunya ketika menjadi tim pendukung Kompetisi Robot Indonesia (KRI) pada tahun pertama.

"Saya pernah membuat robot di bengkel Pusat Robotika sampai larut malam. Bahkan tidur di bengkel pernah saya lalui dan menjadi rutinitas sehari-hari,'' kata pria kelahiran 22 tahun lalu itu.

Kerja kerasnya mulai berbuah pada tahun kedua kuliah. Tegar mendapat amanah menjadi tim utama tim Kontes Robot Indonesia (KRI) dan meraih juara tiga Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) humanoid Regional IV. 

Tidak hanya prestasi dalam negeri, Tegar juga mewakili Indonesia bersama tim RI-NHO sebagai anggota tambahan ke ajang The Asia-Pacific Robot Contest (ABU-ROBOCON) di Hong Kong pada 2012 dan berhasil meraih penghargaan Toyota Award.

Jangan Cuma Belajar, Tapi Juga Mengajar

$
0
0
Foto: Komahi Mengajar. (dok. UMY)Colleger Radio - Kewajiban utama mahasiswa memang belajar dengan serius. Tentu saja, kebanyakan mahasiswa juga melengkapi aktivitas mereka dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di kampus. Tapi jangan lupa, sebagai mahasiswa, kita juga harus mengaplikasikan tri darma perguruan tinggi.

Salah satu tri darma perguruan tinggi yang acap kali luput dilaksanakan adalah pengabdian kepada masyarakat. Dan mengajar menjadi cara paling mudah yang bisa kita tempuh.  Melalui kegiatan ini, kita bisa berbagi ilmu kepada khalayak luas.

Di antara kampus yang aktif melakukan program pengajaran ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) UMY periode 2012-2013 misalnya, memiliki program kerja (proker) "Komahi Mengajar". Sang ketua pelaksana, Kukuh Eka Kusuma Wardana, memaparkan, Komahi Mengajar merupakan wujud bakti sosial mahasiswa UMY kepada masyarakat sekitar kampus, tepatnya di dusun Mancasan desa Kanigoro Ambarketawang, Bantul. 

"Lewat mengajar, tidak hanya dapat mewujudkan aksi nyata untuk berbagi terhadap sesama. Tetapi juga memberikan inspirasi pada khalayak luas, khususnya generasi muda," ujar Kukuh, seperti dikutip dari laman UMY, Selasa (12/3/2013).

Mahasiswa yang terlibat dalam Komahi Mengajar adalah dari angkatan 2010 hingga 2012. Sejak akhir Februari hingga awal Maret lalu, mereka membimbing para siswa dari tingkat TK hingga SMA dan berbagi ilmu seputar mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, hingga baca tulis Alquran. Sementara itu, para orangtua juga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka. Di akhir program Komahi UNY menggelar sarasehan bersama para orangtua dengan mengusung tema "Pendidikan sebagai Tabungan Masa Depan". Dosen HI UMY, Sidik Jatmika, didapuk sebagai pembicara dalam acara tersebut.

Kukuh berharap, kegiatan serupa Komahi Mengajar dapat kontinyu dilakukan. "Sebab, warga yang tinggal di sekitar kampus juga berhak merasakan manfaat akademik yang diperoleh mahasiswa," imbuhnya.

Gunungan Wayang 13 m UNY Pecahkan MURI

$
0
0
Gunungan wayang 13 m dari bungkus mi instan buatan mahasiswa UNY. (Foto: Prabowo/Okezone)Colleger Radio - Gunungan Wayang terbuat dari bungkus bekas mi instan setinggi 13 meter (m) memecahkan rekor MURI. Gunungan itu dibuat oleh mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Ini yang pertama kali ada Gunungan Wayang setinggi 13 meter. Kami mencatat rekor ini dengan nomor 5.858," kata Manager MURI, Sri Widayati, Rabu (13/3/2013).

Kapala Prodi Jurusan Fakultas Teknik UNY,  Yuswati mengatakan, Gunungan setinggi 13 meter itu merupakan simbolisasi angka indah sesuai pertunjukan The Glory of Bharatayuda dan pemecahan Rekor Muri hari ini. Dia menyampaikan, tujuan dari pembuatan gunungan ini tak lepas dari pemenuhan tugas mahasiswa dalam mengerjakan proyek akhir dengan mengadakan pagelaran.

"Memecahkan rekor MURI ini kami ingin menunjukan bahwa Program Studi Tata Riass dan Kecantikan UNY mampu berkarya dan bersaing dengan dunia luar," ujarnya.

Salah satu perwakilan mahasiswa, Yeni Setianingsih memaparkan, proses pembuatan gunungan itu hanya memakan waktu selama empat hari, yakni pada 9-12 maret lalu.

"Kami menghabiskan 100 karton lebih dan empat ribu bungkus mi bekas. Kami mengunakan mi bekas untuk memanfaatkan barang sisa," jelasnya.

Manusia Jangan Bergaul dengan Orangutan!

$
0
0
Ilustrasi : ReutersColleger Radio - Orangutan merupakan salah satu hewan yang harus dilindungi karena populasinya semakin berkurang. Apalagi manusia menjadi salah satu faktor utama berkurangnya populasi orangutan.  

Menyadari hal tersebut, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Masaryk University, Republik Ceko, melaksanakan riset bersama penyakit malaria dan parasit pada orangutan. Riset parasitologi orangutan ini dilaku
kan di lokasi Taman Nasional Gunung Leusser, Sumatera Utara dan hutan Kalimantan Tengah.

Peneliti parasitologi orangutan dari FKH UGM R Wisnu Nurcahyo menyatakan, penelitian yang dimulai sejak 1999 itu telah menemukan berbagai macam parasit pada orangutan. Saat ini, lanjutnya, tim tengah berkonsentrasi meneliti malaria pada orangutan yang diduga memiliki spesies Plasmodium knowlesi yang dapat menular ke manusia (zoonosis).

Menurut Wisnu, penyakit malaria tersebut harus terus diteliti sehingga ditemukan obat untuk dapat mengatasinya. "Berakibat sangat fatal bila malaria ini melalui vektor nyamuk kemudian menginfeksi manusia," ujar Wisnu Nurcahyo, seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (13/3/2013).

Wisnu menambahkan, penyakit malaria dan penyakit parasit lainnya menyebabkan penurunan populasi primata. Pasalnya, orangutan sangat mudah sekali terserang penyakit yang sama dengan manusia, sehingga beberapa penyakit infeksi pada manusia dapat diderita orangutan. Sebut saja penyakit menular Tuberkulosis, Hepatitis, Typhoid, bakteri, virus, maupun infeksi saluran pernafasan.

Beragam penyakit tersebut, tambahnya, sering menyerang orangutan. Apalagi untuk orangutan yang telah lama dipelihara atau kontak dengan manusia. Sehingga ketika dilepas ke dalam areal untuk berinteraksi dalam populasi yang lebih besar, maka menjadi pembawa penyakit bagi sesamanya.

"Penyakit ini salah satu ancaman yang paling besar terhadap kelangsungan orangutan. Maka interaksi manusia dengan orangutan harus dihilangkan," jelas Wisnu.

Resep Sukses Pendidikan Entrepreneurship ala UC

$
0
0
Ilustrasi : www.freeenterprise.com
Colleger Radio - Mengubah mindset masyarakat untuk mandiri dengan berwirausaha bukan hal yang mudah. Ternyata, ada lho resep khusus agar pendidikan entrepreneurship bisa sukses. Deputi Direktur Akademik Univesitas Ciputra (UC) Ivan A Sandjaja akan berbagi formula khusus yang diterapkannya di UC.
Ivan menyebut, kesuksesan suatu pendidikan entreprenueship meliputi empat faktor. "Keempat faktor tersebut adalah mahasiswa, dosen, infrastruktur/kurikulum, dan lingkungan pembelajaran," ujar Ivan dalam National Launch of the 2012 Education for All (EFA) Global Monitoring Report (GMR) di Gedung D Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2013).

Dia menganalogikan empat faktor tersebut seperti sedang bertani. Untuk menghasilkan, hasil panen yang berkualitas, lanjutnya, tentu berawal dari bibit unggul, yakni mahasiswa. Kemudian, sumber daya yang mengolah pun harus berkualitas, dalam hal ini para dosen.

"Infrastruktur dalam bertani itu pun harus kita pikirkan dengan baik. Demikian pula dengan iklim pendukung. Tidak mungkin kita sukses bertani jika berada di daerah yang tandus. Jika salah satu faktor tidak terpenuhi, maka tidak akan tercapai. Kadang kita hanya berpikir satu faktor saja padahal itu sebuah kesatuan," tegasnya.


Dari segi mahasiswa, kata Ivan, pendidikan entrepreneurship tidak seharusnya menitikberatkan syarat masuk pada nilai layaknya di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dia menegaskan, pendidikan entrepreneurship tidak hanya dapat diakses oleh masyarakat berduit tapi juga dari kalangan bawah.

"Tidak jaminan mereka yang kaya bisa menjadi entrepreneur sementara yang miskin tidak bisa. Jika memang mereka memiliki mindset seorang entrepreneur, maka baik kaya ataupun miskin bisa menjadi entrepreneur yang sukses," ungkap Ivan.

Oleh karena itu, lanjutnya, para pengajar pendidikan entrepreneurship adalah seorang entrepreneur. Sebab, entrepreneur tidak bisa diajarkan tapi ditularkan. "Bagaimana dia mau menularkan ilmu entrepreneurship kalau dia sendiri tidak pernah mengalaminya?" paparnya.

Sementara itu, menurut Ivan, kurikulum dan infrastruktur pendidikan entrepreneurship harus mencakup pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Dari ketiga cakupan tersebut, tambahnya, segi afektif yang sering ditinggalkan para pengajar.

"Dari segi mindset dan keterampilan entrepreneurship, kemampuan anak-anak SMK tidak perlu diragukan lagi. Tapi mereka justru kekurangan kemampuan untuk mengomunikasikan ide. Padahal itu penting saat mereka tengah menjual ide bisnis kepada mitra nantinya," tandas Ivan.

Males Sarapan, Coba Serubi Aja

$
0
0
Sereal Ubi alias Serubi dari UNY. (Foto: dok. UNY)Colleger Radio - Sebagian orang sering mengabaikan sarapan karena kesibukan dan malas. Alasan selera makan hilang dan tidak punya cukup waktu perlu dijawab dengan makanan cepat saji yang bergizi dan mudah dibuatnya.

Tantangan inilah yang dijawab oleh empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Melalui program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKMK), Nopi Yudi Pranomo, Suhuf
a Alfarisa, Tri Nugroho, dan Dewi Ana Rizky membuat Serubi, minuman seduh berenergi tinggi dari ubi jalar. Unik ya?

Empat sekawan ini memanfaatkan ubi jalar yang gampang dijumpai di seluruh Nusantara. Umbi-umbian bernama latin Ipomoea batatas Poir ini memiliki keunggulan dan kandungan gizi berupa karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Nopi menyebut, kandungan karbohidrat dalam 100 gram ubi jalar merah dapat mencapai 27,9 g. Keunggulan ubi jalar ini pun disulap menjadi minuman sachet cepat saji yang sehat, mengenyangkan, dan harganya terjangkau.

"Serubi dipasarkan melalui warung-warung dan toko-toko untuk menjangkau masyarakat luas. Serubi juga dipasarkan melalui kerjasama dengan koperasi mahasiswa di UNY yang dapat dijadikan tempat mahasiswa berlatih berwirausaha," ujar Nopi, seperti dikutip dari laman UNY, Jumat (15/3/2013).

Satu bungkus Serubi dibanderol Rp1.000 tiap bungkusnya. Menurut Suhufa, untuk membuat Serubi, pertama-tama ubi jalar diolah menjadi tepung. Kemudian, tepung ini disangrai hingga matang, lalu dicampur dengan susu dan gula sehingga siap dihidangkan. Perbandingan tepung ubi jalar, gula, dan susu adalah 2:2:1.

"Setelah dicampur, kemudian dikemas dengan berat 30 gram tiap bungkus. Berat ini sudah disesuaikan dengan penyajian untuk 150 ml air hangat," Imbuh Suhufa.

Selain karbohidrat, ubi jalar, terutama ubi jalar merah, mengandung banyak sekali mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, mineral, kalsium, vitamin A, dan vitamin C. Enggak heran, Serubi kaya gizi. Kepraktisannya  pun membuat kita enggak punya alasan lagi untuk enggak sarapan.

Kenapa Cuti Kuliah?

$
0
0
Ilustrasi: ist.Colleger Radio - Mahasiswa enggak seperti pelajar. Masa studi sekira empat tahun bisa fleksibel ditempuh, termasuk diselingi cuti.
Para mahasiswa yang mengambil cuti di sela kuliahnya ini punya alasan masing-masing dan bisa jadi berbeda satu sama lain. Entah faktor tuntutan ekonomi atau kebutuhan mendesak lainnya seperti menikah dan memiliki anak. 

Salah satu mahasiswa yang mengambil cuti kuliah adalah Rendy. Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sahid (Usahid) ini mengaku terpaksa cuti karena keterbatasan ekonomi.  Dengan mengambil cuti, kata Rendy, dia punya kesempatan mencari pekerjaan sementara untuk mendapatkan uang lebih. Sehingga, Rendy pun  dapat aktif berkuliah kembali di semester berikutnya.

"Memang benar cuti menjadi alternatif buat saya dan mahasiswa lainnya yang kekurangan biaya kuliah," ujar Rendy, Sabtu (16/3/2013).

Senada dengan Rendy, kesulitan ekonomilah yang membuat Ian mengambil jeda dari kuliahnya di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Usahid. Ian juga mengisi waktu cutinya dengan bekerja.  "Yah, itung-itung dengan bekerja di waktu cuti ngurangin beban biaya kuliah saya dan beban orangtua di semester depan," tutur Ian.

Tia, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Persada Indonesia, Yayasan Administrasi Indonesia (YAI), juga contoh lain mahasiswa yang mengambil cuti karena keterbatasan ekonomi. Dengan keputusannya itu, Tia bisa mencari pekerjaan dan menabung penghasilannya untuk meneruskan kuliah di semester berikutnya.

"Keputusan cuti dan bekerja ini saya lakukan bukan karena saya sudah males belajar namun masalah ekonomi yang harus saya penuhi untuk tetap menyelesaikan pendidikan saya," kata Tia.

Sedikit berbeda dengan Rendy dan Ian. Denny justru mengambil cuti karena sedang menikmati statusnya sebagai karyawan di sebuah kantor. Akibatnya, Denny yang sudah berpenghasilan tetap ini pun lebih memilih pekerjaannya ketimbang menyelesaikan studi di kampusnya, Universitas Yarsi.

"Bisa jadi saya sudah di-DO oleh pihak kampus. Soalnya saya sudah cuti selama tiga tahun tanpa pernah aktif kuliah," kata Denny.

Sementara itu, Rendra memutuskan cuti karena dia merasa jenuh dengan kesibukan kuliah. Selain jenuh, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Usahid itu juga sudah memiliki pekerjaan yang tidak bisa dijalani sambil kuliah.

"Yah intinya saya jenuh belajar terus. Alasan lainnya, masalah waktu. Saat ini saya enggak bisa menyiasati kuliah sambil bekerja," imbuhnya.

Alasan berbeda diajukan Lyta. Karena sudah menikah dan harus melahirkan anak pertama, Lyta memutuskan mengambil cuti.

"Karena usia kandungan sudah delapa bulan dan akan melahirkan, enggak mungkin saya meneruskan kuliah sementara ini. Sebab itu, suami saya menyuruh secepatnya ambil jeda cuti di kampus," kata Lyta.

Peserta SBMPTN 2013 Bisa Pilih 3 Prodi

$
0
0
Ketua SBMPTN Akhmaloka. (Foto: Rifa Nadia/Okezone)Colleger Radio - Sistem ujian tulis pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 kali ini sedikit berbeda. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, jatah program studi (prodi) yang dapat dipilih peserta ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tergantung kelompok studinya, maka tahun ini tidak demikian.

Ketua Umum SBMPTN Akhmaloka menjelaskan,
tahun-tahun lalu, siswa kelompok ujian IPA dan IPS hanya dapat memilih dua prodi, sedangkan kelompok ujian IPC bisa memilih tiga prodi. Tahun ini, siswa kelompok ujian mana pun memiliki jatah tiga prodi untuk dipilih.

"Jadi, siswa yang memilih kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek) serta Sosial dan Humaniora (Soshum) dapat memilih sebanyak-banyaknya tiga prodi dari kelompok ujian mereka. Sedangkan siswa dari kelompok ujian campuran bisa memilih tiga prodi dari kelompok ujian Saintek dan Soshum," kata Akhmaloka saat peluncuran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013, di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Akhmaloka mengimbuh, untuk kelompok ujian Saintek dan Soshum, peserta dibebankan biaya pendaftaran Rp175 ribu. Sedangkan biaya pendaftaran kelompok ujian Campuran adalah Rp200 ribu.

"Pendaftaran dilakukan secara online mulai 13 Mei mendatang di laman sbmptn.or.id,"  imbuh Akhmaloka.

Beres Cuti, Ayo Balik ke Kampus!

$
0
0
Ilustrasi: Her Campus.Colleger Radio - Setelah beberapa semester cuti kuliah karena berbagai sebab, mahasiswa biasanya tergerak untuk kembali ke kampus dan menyelesaikan kuliah. Tetapi, ada juga yang mulai asyik dengan cuti yang dijalaninya dan enggan kembali ke kampus. 

Sasa, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Jayabaya adalah salah satu mahasiswa yang ingin meneruskan kuliahnya setelah cuti beberapa
lama. Keinginan Sasa kembali ke kampus juga didorong peringatan dari kedua orangtuanya untuk fokus kuliah.

"Orangtua saya menyuruh untuk berhenti bekerja supaya secepatnya lulus," tutur Sasa,Sabtu (16/3/2013).

Selama cuti, Sasa mengisi waktu dengan bekerja. Dari aktivitasnya itu, Sasa mengaku mendapat penghasilan tambahan yang lumayan. "Apalagi 'kan cewek punya lebih banyak keperluan. Jadi kurang saja kalau hanya bergantung pada uang jajan dari ortu," imbuhnya.

Namun, kembali ke kampus usai masa cuti, bisa jadi masa yang menyulitkan bagi sebagian orang. Hal ini dialami Ririn. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) STIKOM Interstudi ini bercerita, ketika mulai aktif kuliah, dia merasa seperti mahasiswa angkatan baru. Ririn sendiri merupakan mahasiswa angkatan 2006.

"Teman-teman seangkatan saya sudah jarang kelihatan karena banyak yang sudah lulus, termasuk teman-teman akrab saya. Keadaan kampus juga sudah berbeda. Dan parahnya lagi, beberapa mata kuliah pilihan sekarang menjadi mata kuliah wajib yang harus saya ambil, memang sial," celotehnya.

Kekagetan yang sama dirasakan Fadhilah. Ketika kembali berkuliah, dia kaget dengan perubahan-perubahan akademik di kampusnya, Universitas Sahid (Usahid). Sekarang ini pihak kampus menyediakan pelayanan online agar memudahkan para mahasiswanya mengakses semua kegiatan akademik dan non-akademik.

"Gara-gara sudah dapat diakses secara online, saya bisa melihat mata kuliah apa saja yang harus saya pilih sesuai jurusan yang saya ambil. Saya tidak perlu lagi konsultasi dengan dosen pembimbing akademik (PA) karena semua informasi sudah tersedia di website," ujar Fadhilah.

Dari Tunawisma ke Penerima Beasiswa

$
0
0
Lane Gunderman. (Foto: MCT/Huffingtonpost)Colleger Radio - Sekira enam tahun lalu, Lane Gunderman dan keluarganya selalu hidup berpindah, dari satu shelter (tempat penampungan) tunawisma ke shelter lainnya. Sekarang, anak jenius itu bersiap menjadi mahasiswa baru di Stanford University, gratis! Meski mengalami masa-masa sulit, cowok 18 tahun ini tetap tekun belajar. Enggak sia-sia, kerja kerasnya membuahkan hasil, Lane diterima di salah satu kampus prestisius di Amerika Serikat (AS). Salah satu pencapaiannya adalah menjadi finalis dalam kompetisi sains Intel Science Talent Search melalui penelitiannya tentang simulasi molekuler dinamis.

"Saya selalu tahu bahwa saya akan berkuliah. Tetapi yang tidak saya ketahui adalah saya bisa masuk ke perguruan tinggi yang sangat bagus," kata Lane, seperti dilansir Huffingtonpost, Sabtu (16/3/2013).

Prestasi Lane ini sangatlah mengagumkan mengingat sistem tempat penampungan bagi tunawisma tidak dirancang memenuhi kebutuhan anak muda sepertinya. Meski demikian, selain Lane, banyak anak muda yang juga tunawisma seperti Lane tidak membiarkan kondisi mereka menghalangi jalan meraih kesuksesan.

Selain Lane, ada juga Kim Tran dan Samantha Garvey. Kedua gadis tunawisma ini juga tidak memiliki rumah. Namun kegigihan dan ketekunan keduanya dalam menjalani studi berbuah manis. Kim mendapat bantuan pendidikan dari para guru di sekolahnya, sementara Samantha meraih beasiswa atas prestasinya sebagai semifinalis di kompetisi sains Intel.

Tunawisma, Kim Tran Cinta Sekolah

$
0
0
Kim Tran (kiri), mantan tunawisma yang sangat mencintai sekolah. (Foto: Huffingtonpost)Colleger Radio - Banyak siswa mungkin takut pergi ke sekolah, tetapi untuk remaja Virginia yang pernah menjadi tunawisma ini, pemandangan kelas membuat dia bernapas lega.

Bagi Kim Tran, sekolah seperti sebuah tempat perlindungan.  "Ini satu-satunya tempat di mana aku merasa aman, nyaman dan benar-benar merasa dicintai," ujar Kim Tran kepada NBC Washington seperti dilansir Huffingtonpost, Rabu (13/3/2013).

Ketika para pengajar di SMA Dominion mengetahui pengalam
an traumatik yang dialami Kim, mereka dengan cepat bersatu untuk membantu siswa berprestasi yang pernah tinggal di mobil itu. Para guru memberikan voucher untuk makanan dan pakaian. Bahkan, guru bisnis, Scott Russell, akhirnya mengundang Kim untuk hidup dengan keluarga dan anak-anaknya.

Pertolongan para gurunya pun sangat berarti bagi Kim. "Ini memberi tahu saya bahwa orang benar-benar baik, hidup tidak selamanya gelap dan keadaan akan selalu menjadi lebih baik," imbuhnya.

Menjadi tunawisma bisa menggagalkan impian siapa pun yang mencoba lulus SMA. Tetapi banyak siswa bertekad baja menolak sebuah tempat yang disebut "rumah" menghalangi usaha mereka menuju sukses.

Kisah Samantha Garvey tidak jauh berbeda dengan Kim. Remaja 17 tahun ini tinggal di tempat penampungan dengan keluarganya di New York. Meski dalam kondisi minim, dia bertekad menyelesaikan penelitian tentang kelautan dalam waktu 2,5 tahun, di samping tugas sekolah lainnya. Tahun lalu, remaja asli Long Island ini menjadi semifinalis dalam kompetisi sains nasional Intel.

Pembimbing Samantha, Karin Feil, melihat motivasi anak didiknya tidak terkalahkan. "Dia telah mengatasi rintangan lebih dari siswa lainnya. Dia mengambil semua kesempatan yang ditawarkan kepadanya," ujar Karin.

Salut! Kakek 68 Tahun Jadi Maba

$
0
0
Jerry Reid menjadi mahasiswa S-1 di University of Virginia meski telah berusia 68 tahun. (Foto: Huffingtonpost)Colleger Radio - Kita pasti enggak akan membayangkan bahwa Jerry Reid adalah seorang mahasiswa baru pada usianya yang 68 tahun. Faktanya, Jerry merupakan mahasiswa di program sarjana University of Virginia. Bahkan, dia juga menjadi anggota kelompok persaudaraan (fraternity) di kampusnya. 

Dalam sebuah perjalanan bisnis pada 2009, Jerry memutuskan untuk melanjutkan kuliah di University of Virgina. Dulu, dia menghabiskan banyak waktu untuk berpesta di kampus pada era 60-an. Jerry juga menjadi reporter kampus untuk desk olahraga di koran kampusnya, Richmond Times Dispatch. Demikian dilansir Huffingtonpost, Minggu (17/3/2013).

Pada awalnya Jerry merupakan mahasiswa di Interdisciplinary Studies program, sebuah program kuliah malam bagi para mahasiswa non-tradisional. Jerry menyatakan, dia berharap dapat meraih gelar sarjana dalam bidang penulisan dan pengajaran kreatif. Selama hidupnya, Jerry telah menjalani karier di bidang automotif, bekerja dalam produksi video dan penerbitan majalah.

Sebelum kembali ke kampus, sang istri, Susan, memberi syarat bahwa dia tidak harus tinggal di asrama serta Jerry tidak diperbolehkan bergabung dengan kelompok persaudaraan. Syarat terakhir ini dilanggar Jerry. Faktanya, dia bertemu Susan dalam sebuah pesta kelompok persaudaraan, Chi Phi, pada 1966. Kelompok ini juga yang sekarang dimasuki Jerry.

Tidak hanya aktif dalam berbagai kegiatan Chi Phi, Jerry juga terlibat dalam komunitas debat dan komunitas pecinta sastra Jefferson Literary.
Sangat mudah mengenali kakek yang sedang berkampanye untuk Komite Juri ini, Jerry selalu mengenakan jas dan dasi kupu-kupu.

Wakil ketua Jefferson Society Marie Connor menyatakan, keteguhan Jerry untuk menempatkan diri sebagai mahasiswa jenjang sarjana sangat layak dihormati. "Saya rasa Pak Jerry tidak akan membiarkan dirinya tidak membaur dengan masyarakat kampus. Dia terlalu keras kepala untuk merasakan cara tradisional sebagai mahasiswa di University of Virginia," ujar Marie.

Jerry berharap dapat menghidupkan kembali buku tahunan almamaternya, Corks & Curls. Dia juga berencana menulis novel.(

Line Follower Robot & Water Rocket Competition Pelajar SMP/SMA Pontianak

5 Langkah Siapkan Karier Sejak Kuliah Arwindo

$
0
0
Ilustrasi: mempersiapkan CV juga merupakan langkah awal menjalani transisi ke dunia kerja. (Foto: Okezone) Colleger Radio - Tidak ada transisi besar dalam hidup daripada transisi ke kehidupan dewasa. Lambang transisi ini adalah lulus dari perguruan tinggi dan memulai hidup untuk bekerja.

Menjalani masa peralihan dari SMA ke perguruan tinggi tidaklah terlalu sulit. Meksi belajar dalam suasana yang berbeda dengan lebih banyak kebebasan dari sebelumnya, Anda masih berada dalam sebuah institusi dengan aturan-aturan yang telah ditentukan. Ketika tiba waktu
nya lulus, semua akan jauh berubah. Anda pun harus memilih jalan dalam hidup, termasuk karier.

Untuk menghadapi transisi kuliah ke dunia kerja, sedikitnya ada lima hal yang bisa dilakukan seseorang sebelum lulus kuliah.

1. Belajar wawancara kerja

Wawancara kerja tidak hanya tentang "menjawab pertanyaan". Lebih dari itu, wawancara kerja adalah kesempatan bagi Anda untuk terlihat berbeda dari lautan pelamar kerja lainnya.

2. Bersihkan akun jejaring sosial
Hal-hal yang menyenangkan untuk diposting ke Facebook atau Twitter semasa mahasiswa mungkin tidak dipandang positif oleh calon atasan Anda. Mulai bersihkan akun media jejaring sosial Anda dari gambar-gambar tidak pantas, foto-foto ketika berpesta secara liar, dan status-status tidak profesional. Demikian disitat dari laman Collegecures, Minggu (17/3/2013).

3. Magang
Ini mungkin adalah cara terbaik bagi Anda untuk mendapatkan pengalaman saat masih belajar. Dan jika Anda bisa mendapatkan mentor magang yang berpengaruh dalam dunia industri, ini akan menjadi nilai plus dalam proses pembelajaran.

4. Membangun jaringan  Sekira 60 persen lowongan pekerjaan diisi oleh orang-orang yang terlibat dalam jaringan profesional dalam sebuah bidang. Seseorang akan merekomendasikan teman-temannya untuk menempati pos pekerjaan tertentu yang masih lowong. Inilah fungsinya membangun jaringan (networking).

5. Gairah
Mempertimbangkan gairah Anda adalah hal paling penting sebelum memutuskan menekuni satu bidang karier. Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan dan Anda cintai untuk melakukannya?

Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah membuat daftar orang-orang yang ingin Anda ajak bicara, dan perusahaan apa saja yang ingin Anda masuki. Semakin banyak Anda tahu tentang dunia karier yang akan Anda jalani, semakin baik citra Anda di mata calon atasan.

Anda bisa juga mulai menulis blog sesuai area minat Anda. Tetapi langkah ini membutuhkan konsistensi, terutama dalam menjaga agar Anda tetap update dalam apa yang Anda minati dan ingin lakukan.

Skill Aja Enggak Cukup Jadi Tiket Sukses

$
0
0
Pencari kerja dalam sebuah bursa kerja. (Foto: Heru H/ Okezone)Colleger Radio - Nilai IPK tinggi semasa kuliah bisa memuluskan jalan kita dalam proses melamar pekerjaan. Apalagi jika hal itu ditunjang dengan skill (kemampuan) yang baik. Tetapi, selain memiliki skill dan knowledge (pengetahuan), ada hal lebih penting yang menjadi kunci sukses jika ingin direkrut kerja.

Menurut Manajer Human Resources and General Affairs PT Anugrah Group International Herrimawan Djarot Pribadi Wahjumurti, SH, MM, kunci itu adalah attitude (sikap).  Attitude yang baik dan sesuai harapan divisi HRD di sebuah perusahaan akan memberi peluang sukses lebih besar dalam dunia kerja.

"Walaupun seseorang memiliki skill dan pengetahuan yang tinggi, tapi attitude-nya jelek, maka kecil kemungkinan dia lolos sebagai seorang pegawai," kata Herrimawan, seperti dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (18/3/2013).

Attitude baik dan bagus, imbuhnya, akan terlihat dari karakter seseorang. Hal ini di antaranya ditunjukkan melalui sifat sopan dan ramah, serta kemampuan seseorang memecahkan masalah. Herrimawan mencontohkan, sikap yang baik juga dapat dirumuskan dalam tiga kata sederhana; senyum, terima kasih, dan maaf.

"Tiga hal ini sederhana, tapi ketika diimplementasikan di dunia kerja efeknya akan luar biasa. Karena kalau sudah seperti itu, orang akan melihat bahwa dia bisa bekerja dengan baik," tuturnya.

Meski begitu, bukan berarti kita hanya berlatih memiliki attitude yang baik, ya. Bagaimanapun juga, skill dan knowledge juga berperan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang di dunia kerja. Selain ketiganya, kompetensi lain yang harus kita asah adalah kemampuan berbahasa Inggris. Pasalnya, hampir semua informasi tentang dunia bisnis, saat ini menggunakan bahasa Inggris.

Wow, Urine Bisa Jadi Bahan Bakar

$
0
0
(Foto: dokumentasi RCTI)Colleger Radio - Berawal dari bau pesing, dua siswa sekolah di Malang, Jawa Timur membuat bahan bakar alternatif dari urine manusia. Wow!

Sebagian besar dari kita pasti menganggap kalau urine itu sebagai kotoran yang harus dibuang, atau dimanfaatkan menjadi pupuk penyubur tanaman. Tapi siapa sangka, ternyata limbah manusia ini bisa menjadi energi alternatif.

Di tangan Nando Nofia dan Nurul Inayah, siswa kelas XII SMU Negeri 10 Malang, urine diubahnya menjadi bahan bakar untuk menggerakan kendaraan bermotor. Melalui karya ilmiah mereka, keduanya meraih medali emas di ajang internasional Young Inovators Project Olympiad di Georgia.

Energi alternatif dari bahan bakar urine ini mampu menggerakan mobil radio kontrol yang bisa melaju dengan kecepatan 60 kilometer (km) per jam sejauh 17 km. Prinsip kerjanya, listrik bertenaga surya disimpan dalam baterai dan 75 persennya digunakan untuk menggerakan motor.

Sisanya, digunakan dalam proses elektronisasi urine yang juga menghasilkan listrik. Dengan alat electrorizer tersebut, elektrolit menghasilkan gas hidrogen dan nitrogen sebagai limbah dilepas ke udara.

Tapi, urinenya pun nggak sembarangan. Urine yang bisa jadi bahan bakar ini harus datang dari manusia yang sehat dan tidak mempunyai kadar gula yang tinggi.

"Melalui lembaga riset, kami mencoba untuk menghubungkan ini. Karena proyek yang kami buat ini sebenarnya sangat-sangat mungkin untuk diterapkan di negara kita," cerita Nando.

Mereka pun berharap, temuannya bisa terus dikembangkan dan direalisasikan menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak yang semakin mahal dan cadangannya menipis.

Yuk, Belajar "Terbang" di Negeri Kiwi

$
0
0
Ilustrasi. (Foto: AP)Colleger Radio - Setiap orang pasti mempunyai cita-cita menjadi orang sukses. Mulai dari jadi dokter, guru, pilot, sampai wartawan. Untuk menggapai kesuksesan itu, pastinya harus berguru dulu, dong.

Seperti halnya siswa-siswa Indonesia yang ingin menjadi penerbang ini. Mereka rela terbang jauh ke Negeri Kiwi, Christurch, Selandia Baru untuk menjadi penerbang handal di Tanah Air.

International Aviation Academy New Zealand (IAANZ), yang berdiri sejak 1928, untuk pertama kalinya pada Februari 2013, telah menerima siswa Indonesia yang beberapa di antaranya berasal dari Airfast Indonesia.

IAANZ merupakan salah satu sekolah penerbangan terbesar di Selandia Baru dengan armada 35 pesawat latih dan 38 instruktur penerbang. Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Selandia Baru A Agus Sriyono pun menyempatkan diri menyambut kedatangan grup pertama siswa penerbang asal Indonesia ini.

Kunjungan Duta Besar ini juga didampingi oleh salah seorang anggota New Zealand-Indonesia Friendship Council (Perhimpunan Persahabatan Selandia Baru-Indonesia) sekaligus anggota parlemen Mr. Kanwaljit Singh Bakshi.

"Kami berharap untuk meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga Indonesia tahun ini. Kami juga berharap akan semakin banyak siswa dari Indonesia yang bergabung," harap Chief Executive Officer IAANZ Peter Randle, dalam siaran persnya, Senin (18/3/2013).

IAANZ merupakan salah satu sekolah penerbangan terbesar di Selandia Baru dengan armada 35 pesawat latih dan 38 instruktur penerbang. Duta Besar RI A Agus Sriyono pun meminta kepada kelima siswa Indonesia yang sedang belajar di IAANZ untuk belajar dan menggunakan waktu dengan efektif agar bisa menyumbangkan keahliannya pada dunia penerbangan Indonesia sekembalinya ke Indonesia.

Asal tahu saja, nih, jumlah pilot di Tanah Air masih terbilang kurang. Menurut data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Indonesia membutuhkan sekira 1.000 pilot per tahun. Namun hanya mampu mencetak 400-500 pilot setiap tahunnya. Pasalnya, kapasitas sekolah pilot yang ada di Tanah Air belum sanggup memenuhi pertumbuhan maskapai penerbangan serta pengembangan bandara yang kian meningkat.

Kerjasama dengan IAANZ ini tidak hanya dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Selandia Baru dalam pelatihan penerbangan, namun juga dapat memenuhi kebutuhan pilot di Indonesia yang terus meningkat, khususnya pilot komersial.

Beasiswa Astra Dibuka Hingga 18 April!

$
0
0
Pendaftaran Astra 1st Development Program dibuka hingga 18 april 2013. (Foto: Astra)Colleger Radio - PT Astra International Tbk kembali membuka pendaftaran beasiswa Astra1st Development Program. Melalui program ini, scholars tidak hanya akan mendapatkan beasiswa kuliah, tetapi program mentoring selama satu tahun untuk meningkatkan soft competencies mereka.

Astra1st Development Program dibuka setiap semester kedua. Nantinya, scholars akan mendapatkan donasi studi Rp5 juta per semester. Astra scholars juga akan mengikuti program pengembangan kepribadian yang komprehensif dan mendapat kesempatan belajar (magang) di Astra Group. Selain itu, uang Rp5 juta akan diberikan bagi mereka yang terlibat dalam sebuah proyek Astra.

Untuk melamar program ini, pendaftar haruslah merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Jawa yang aktif pada semester tiga hingga tujuh (ketika menerima beasiswa). Nilai IPK minimal yang disyaratkan adalah 3,00. Pendaftar juga harus aktif dalam organisasi dan tidak sedang menerima beasiswa dari lembaga/perusahaan lain.

Nah, untuk menyimak informasi lengkap tentang beasiswa ini, silakan buka laman Astra Internasional. Deadline-nya 18 April 2013, ya!

Mobil Surya, Proyek Impian Terbesar Nur

$
0
0
Foto : Mobil listrik EC ITS/Nurul Arifin-OkezoneColleger Radio - Semakin menipisnya sumber daya tidak terbarukan memaksa berbagai pihak untuk memutar otak mencari sumber energi lain sebagai bahan bakar. Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan dalam bidang automotif adalah mobil berbahan bakar tenaga surya.  

Proyek inilah yang tengah dilakoni Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muhammad Nur Yuniarto. Di samping mengembangkan karya miliknya, yakni EC ITS, Nur juga mengadakan proyek penilitian proyek mobil surya.

Bersama timnya, Nur bertekad mengikuti ajang World Solar Car (WSC) di Australia Oktober mendatang. ''Mobil surya ini merupakan tantangan berat yang lebih prestisius lagi,'' kata Nur, seperti disitat dari ITS Online, Senin (18/3/2013).

Pria yang mencintai dunia automotif sejak kecil itu mengaku, proyek mobil surya memang merupakan impiannya sejak dulu. Pasalnya, selama ini belum ada di ITS bahkan di Indonesia yang berhasil membuat mobil surya untuk diikutkan dalam ajang WSC. ''Widya Wahana 3 dulu pernah akan diberangkatkan, tapi akhirnya batal,'' ujar Kepala Laboratorium Otomasi Jurusan Teknik Mesin ITS tersebut.

Mengerjakan apa yang diimpikannya sejak dulu membuat Nur sangat bersemangat. Dia menilai, mobil bertenaga surya merupakan alternatif sumber energi yang harusnya menjadi perhatian masyarakat luas.

"Ke depan semoga akan semakin banyak pengembangan dan penelitian tentang mobil listrik dan surya. Karena, mau tidak mau masyarakat harus sadar kita membutuhkan energi alternatif untuk generasi akan datang," imbuhnya.

Rebut Beasiswa S-2&S-3 dari Kemenkeu

$
0
0
Ilustrasi. (Foto: shutterstock)Colleger Radio - Lagi nyari beasiswa S-2dan S-3? Pas nih buat kalian. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) lagi membuka pendaftaran program beasiswa program studi S-2 (magister) dan S-3 (doktor) di dalam dan luar negeri.

LPDP Kemenkeu juga membuka program beasiswa tesis dan disertasi bagi mahasiswa untuk menyelesaikan tesis atau disertasinya.

"Program beasiswa ini menyasar Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya kemampuan akademik dan kepemimpinan yang tinggi, serta lulus seleksi melaksanakan studi pada program magister dan doktor," demikian seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet (Setkab), Senin (18/3/2013).

Nantinya, program beasiswa magister dan doktor LPDP meliputi bidang ilmu yang mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI), terdiri atas Teknik, Sains, Pertanian, Akuntansi dan Keuangan, Hukum, dan Agama. Berminat? Yuk cermati syaratnya.

1. Lulusan program studi:
a. Perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau lulusan perguruan tinggi kedinasan yang diakui oleh pemerintah Indonesia.

b. Perguruan Tinggi di luar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud).

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4 untuk lulusan sarjana/diploma IV yang akan studi magister. Sedangkan lulusan Magister yang akan studi doktor harus memiliki IPK minimal 3,25 pada skala 4.

3. Kemampuan penguasaan bahasa Inggris pelamar, yang ditunjukan dengan dokumen yang masih berlaku, harus memenuhi skor TOEFL, atau yang setara, sekurang-kurangnya:
a. TOEFL ITP minimal 500 untuk studi pada program magister/doktor di perguruan tinggi dalam negeri.
b. TOEFL PBT minimal 550 atau yang setara untuk studi pada program magister/doktor di perguruan tinggi luar negeri dan/atau telah memiliki Letter of Acceptance (LOA).
c. Untuk pelamar yang memilih program studi magister atau doktor luar negeri yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar akademiknya, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan berbahasa asing yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.

4. Mendapatkan surat tugas belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja.

5. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan.

6. Memiliki surat keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja.

7. Memilih program studi dan/atau perguruan tinggi yang direkomendasikan oleh LPDP.

Pendaftaran Program Beasiswa sudah dibuka Senin, 11 Maret dan akan ditutup pada Selasa, 30 April 2013. Pendaftaran dilaksanakan secara online dengan mengisi aplikasi pada laman: http://www.lpdp.depkeu.go.id dan mengunggah dokumen pendukung yang relevan.

Persyaratan dan Informasi lebih lanjut mengenai program beasiswa LPDP dapat dibaca selengkapnya pada http://www.beasiswalpdp.org atau http://www.lpdp.depkeu.go.id.
Viewing all 1016 articles
Browse latest View live